28.9 C
Pontianak
Tuesday, March 28, 2023

Sinkronisasi Data Kependudukan

SINTANG – Terkait dengan perekaman dan pencetakan e-KTP di Kabupaten Sintang, saat ini sudah mencapai 99,03% untuk proses perekaman dan untuk pencetakannya sudah mencapai 96,79%. Ihwal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Harian Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalbar, Suryanata saat berkunjung ke Sintang, Kamis (5/3).

“Untuk di Kabupaten Sintang sendiri didalam catatan kita itu bahwa Sintang sudah melakukan perekaman e-KTP mencapai 99,03%, dan sudah melakukan pencetakan 96,79%, dan ini patut diapresiasi kinerja capil Sintang,” ungkapnya saat kegiatan rapat koordinasi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan Provinsi Kalimantan Barat.

Suryanata juga menjelaskan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang pemanfaatan data kependudukan. Itu sebab, pihaknya melakukan koordinasi dan sinkronisasi data di tiap-tiap kabupaten atau kota se Kalbar.

“Kita laksanakan koordinasi dan sinkronisasi tentang program kerja kegiatan pemanfaatan data kependudukan dan dokumen kependudukan di Kalbar yang diikuti oleh seluruh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten /Kota se-Kalimantan Barat,” jelasnya.

Baca Juga :  Cegah Stunting Dengan Donor Darah

Terkait dengan blanko KTP yang sering minim, Suryanata mengungkapkan bahwa sudah tersedia di Jakarta. Dan tinggal Disdukcapil masing-masing kabupaten atau kota untuk mengambil kebutuhan blangko yang ada.

“Blanko KTP sudah tersedia di Jakarta, tinggal Disdukcapil masing-masing Kabupaten / Kota untuk mengambilnya agar kebutuhan blanko KTP bisa terpenuhi untuk di kalbar pada tahun 2020, tetapi Ditjen mengutamakan daerah Kabupaten di Kalbar yang akan melaksanakan Pilkada, ada 7 Kabupaten yang akan melaksanaka Pilkada,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno yang juga turut hadir dalam giat tersebut mengatakan bahwa harta karun negara itu adalah big data atau data yang besar. Sebab, menurut Jarot, era disrupsi teknologi saat ini sudah meski disesuaikan fungsinya ke setiap instansi di daerah.

“Di era disrupsi teknologi ini, harta karun yang paling berharga adalah big data, karena dengan big data, didalamnya terdapat data kependudukan yang kita kuasai, negara yang kuat adalah negara yang memiliki Big Data tersebut”, kata Jarot.

Baca Juga :  FIFGROUP Terima Penghargaan Mitra Karib Koramil dan Kodim

Menurut orang nomor satu di Senentang ini, di era disrupsi teknologi, masyarakat menginginkan pelayanan yang simpel dengan ditopang teknologi informasi. Jarot menjelaskan, ada dua hal yang berpengaruh dalam disrupsi teknologi ini, pertama pola bekerja, yang kedua adalah gaya hidup untuk memanfaatkan kemajuan teknologi.

“Client (masyarakat,RED) kita menginginkan sesuatu itu lebih simpel, sederhana, murah, mudah diakses dan cepat, sehingga kita harus menyesuaikan dengan keinginan client kita, itu hal penting pada era disrupsi teknologi saat ini,” ujarnya.

Jarot juga menjelaskan, mengenai empal hal yang harus diperhatikan dalam tingkat pelayanan. Yakni, kreativitas, inovasi, entrepreneurship dan kolaborasi.

“Kita sudah masuk dalam era disrupsi teknologi, yang diartikan sebagai perubahan dalam cara berkomunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga penting kiranya didalam kita bekerja harus menerapkan empat hal, pertama kreativitas, inovasi, enterpreneurship, serta kolaborasi, tidak cukup hanya produktif dan efisien saja,” tambahnya. (fds)

SINTANG – Terkait dengan perekaman dan pencetakan e-KTP di Kabupaten Sintang, saat ini sudah mencapai 99,03% untuk proses perekaman dan untuk pencetakannya sudah mencapai 96,79%. Ihwal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Harian Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalbar, Suryanata saat berkunjung ke Sintang, Kamis (5/3).

“Untuk di Kabupaten Sintang sendiri didalam catatan kita itu bahwa Sintang sudah melakukan perekaman e-KTP mencapai 99,03%, dan sudah melakukan pencetakan 96,79%, dan ini patut diapresiasi kinerja capil Sintang,” ungkapnya saat kegiatan rapat koordinasi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan Provinsi Kalimantan Barat.

Suryanata juga menjelaskan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang pemanfaatan data kependudukan. Itu sebab, pihaknya melakukan koordinasi dan sinkronisasi data di tiap-tiap kabupaten atau kota se Kalbar.

“Kita laksanakan koordinasi dan sinkronisasi tentang program kerja kegiatan pemanfaatan data kependudukan dan dokumen kependudukan di Kalbar yang diikuti oleh seluruh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten /Kota se-Kalimantan Barat,” jelasnya.

Baca Juga :  Hari Ini Puncak Ritual Robo-Robo

Terkait dengan blanko KTP yang sering minim, Suryanata mengungkapkan bahwa sudah tersedia di Jakarta. Dan tinggal Disdukcapil masing-masing kabupaten atau kota untuk mengambil kebutuhan blangko yang ada.

“Blanko KTP sudah tersedia di Jakarta, tinggal Disdukcapil masing-masing Kabupaten / Kota untuk mengambilnya agar kebutuhan blanko KTP bisa terpenuhi untuk di kalbar pada tahun 2020, tetapi Ditjen mengutamakan daerah Kabupaten di Kalbar yang akan melaksanakan Pilkada, ada 7 Kabupaten yang akan melaksanaka Pilkada,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno yang juga turut hadir dalam giat tersebut mengatakan bahwa harta karun negara itu adalah big data atau data yang besar. Sebab, menurut Jarot, era disrupsi teknologi saat ini sudah meski disesuaikan fungsinya ke setiap instansi di daerah.

“Di era disrupsi teknologi ini, harta karun yang paling berharga adalah big data, karena dengan big data, didalamnya terdapat data kependudukan yang kita kuasai, negara yang kuat adalah negara yang memiliki Big Data tersebut”, kata Jarot.

Baca Juga :  ASN Diimbau Tak Keluar Kalbar

Menurut orang nomor satu di Senentang ini, di era disrupsi teknologi, masyarakat menginginkan pelayanan yang simpel dengan ditopang teknologi informasi. Jarot menjelaskan, ada dua hal yang berpengaruh dalam disrupsi teknologi ini, pertama pola bekerja, yang kedua adalah gaya hidup untuk memanfaatkan kemajuan teknologi.

“Client (masyarakat,RED) kita menginginkan sesuatu itu lebih simpel, sederhana, murah, mudah diakses dan cepat, sehingga kita harus menyesuaikan dengan keinginan client kita, itu hal penting pada era disrupsi teknologi saat ini,” ujarnya.

Jarot juga menjelaskan, mengenai empal hal yang harus diperhatikan dalam tingkat pelayanan. Yakni, kreativitas, inovasi, entrepreneurship dan kolaborasi.

“Kita sudah masuk dalam era disrupsi teknologi, yang diartikan sebagai perubahan dalam cara berkomunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga penting kiranya didalam kita bekerja harus menerapkan empat hal, pertama kreativitas, inovasi, enterpreneurship, serta kolaborasi, tidak cukup hanya produktif dan efisien saja,” tambahnya. (fds)

Most Read

Artikel Terbaru