27.8 C
Pontianak
Wednesday, May 31, 2023

Anggota Panwascam Dapat Bantuan  

Sakit Saat Pemilu Serentak

SUKADANA-Banyaknya petugas jatuh sakit ketika rekapitulasi suara diperlukannya penijauan ulang mengenai pelaksanaan pemilu serentak. Seperti yang dialami oleh Amirudin anggota Panwascam Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara. Ia ketika proses penghitungan suara tumbang dan dirawat di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara lantaran menderita penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Amirudin menceritakan, saat itu dirinya sedang menjalakan tugas dan telah masuk pada proses rekapitulasi suara. Tepatnya, kata dia memasuki hari ke lima proses penghitungan suara yang  hingga tumbang. Ia mengatakan saat mejalankan tugas diporsir dari pagi hingga sore. Istirahat, setelah salat isya sambung lagi. Pleno penghitungan suara hingga 10 hari.

“Kadang sampai jam 12 malam, ada juga yang selesai sampai jam dua sampai jam tiga subuh. Pagi mulai lagi, sampai lima hari. Setelah saya tumbang, barulah kawan-kawan dari PPK kecamatan merubah sistemnya dibuat paralel, menjadi dua tempat plenonya. Agar dapat mengefesien waktu. Untuk  proses pleno di Simpang Hilir sampai 10 hari. Saat itu saya dirawat selama dua hari di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara,”paparnya.

Ia menambahkan, ketika dirawat dokter mengatakan jika dirinya terkena penyakit Infeksi saluran kemih (ISK). Penyebab dugaan kuatnya menurut dokter ia terlalu lama dengan aktifitas duduk, dan kurangnya minum air putih.

Baca Juga :  Pilkada 2020 Terancam Molor

Selain itu, ia mengatakan dengan adanya bantuan yang diterima oleh dirinya dari Bawaslu RI dan secara simbolis diserahkan oleh Bawaslu Provisni ia menyampaikan terimakasih. Namun dirinya awalnya ketika jatuh sakit sempat merasa tidak begitu berharap lagi batuan itu. Apa lagi proses veripikasinya memakan waktu yang cukup lama.

“Saya waktu habis lebaran idulfitri kemarin, saya pas terapi di Mempawah, setelah itu dari Bawaslu Kabupaten nelfon saya. Harus ke Kayong karena ada Bawaslu Provinisi untuk proses veripikasi data. Setelah itu saya harus pulang ke Kayong. Proses veripikasinya pun dilakukan sampai tiga kali. Nah sebanyak itulah saya beranggapan, ya sudahlah. Tetapi Alhamdulillah akhhirnya santunan yang diharapkan dapat diterima,”ungkapnya.

Komisioner Bawaslu Kalbar, Faisal Riza menjelaskan santunan yang diserahkan adalah berupa sejumlah uang tunai, guna sedikit meringankan apa yang dialami oleh Amirudin anggota Panwascam Simpang Hilir. “Bantuan ini berupa uang tunai.

Tetapi bantuan ini mungkin tidak setimpal dengan derita yang dialami oleh pak Amir. Namun mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini dapat sedikit meringankan dirinya. Karena ini pasti berdampak pada keluarganya,”terang Faisal usai menyerahkan santunan di kantor Bawaslu Kayong Utara, Senin (2/9).

Baca Juga :  Dua Pemotor Remaja Tabrakan di Sengah Temila

Ia mengakui, pada prose Pemilu serentak apa yang dialami oleh KPU ataupun Bawaslu banyak menjadi korban. Bahkan kata dia sampai ada yang meninggal. Tentu saja, sambung dia sebagai penyelnggara tentunya harus memilki kebijakan yang mengalami musibah dan sakit. “Jadi inilah pak Amirudian setelah kita lakukan verifikasi ternyata memang benar, dan proses yang cukup panjang, dan ada berbagi hal yang perlu dilengkapi,”ungkapnya.

Dikatakan dia, untuk di Kalbar yang mengalami sakit diperkirakan ada sampai 10 orang. Bahkan untuk di Kalbar sambung dia ada yang sedang menjalankan tunggas jatuh sakit dan meninggal dunia. “Untuk yang kecelakaan juga ada, terjadi saat melakukan pengawasan. Jadi untuk di Sintang, Melawi, Ketapang, Sambas, Kota Pontianak  juga ada,”tambahnya.

Ia menilai dengan banyaknya anggota Bawaslu saat menjalani tugas mulai dari jatuh sakit dan meninggal dunia untuk beban pola kerja merupakan bagian dari adanya pemilu serentak. Jadi hal ini diharapakan dapat menjadi bahan evaluasi  bagi para pengambil kebijakan.“Mungkin ini dapat menjadi bahan evaluasi. Namun bagi kami pada prinsipnya Bawaslu melaksankan apa yang diperintahkan Undang-Undang. Kami sebagai penyelenggara hanya menjalankan tugas,”timpalnya. (dan)

Sakit Saat Pemilu Serentak

SUKADANA-Banyaknya petugas jatuh sakit ketika rekapitulasi suara diperlukannya penijauan ulang mengenai pelaksanaan pemilu serentak. Seperti yang dialami oleh Amirudin anggota Panwascam Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara. Ia ketika proses penghitungan suara tumbang dan dirawat di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara lantaran menderita penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Amirudin menceritakan, saat itu dirinya sedang menjalakan tugas dan telah masuk pada proses rekapitulasi suara. Tepatnya, kata dia memasuki hari ke lima proses penghitungan suara yang  hingga tumbang. Ia mengatakan saat mejalankan tugas diporsir dari pagi hingga sore. Istirahat, setelah salat isya sambung lagi. Pleno penghitungan suara hingga 10 hari.

“Kadang sampai jam 12 malam, ada juga yang selesai sampai jam dua sampai jam tiga subuh. Pagi mulai lagi, sampai lima hari. Setelah saya tumbang, barulah kawan-kawan dari PPK kecamatan merubah sistemnya dibuat paralel, menjadi dua tempat plenonya. Agar dapat mengefesien waktu. Untuk  proses pleno di Simpang Hilir sampai 10 hari. Saat itu saya dirawat selama dua hari di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara,”paparnya.

Ia menambahkan, ketika dirawat dokter mengatakan jika dirinya terkena penyakit Infeksi saluran kemih (ISK). Penyebab dugaan kuatnya menurut dokter ia terlalu lama dengan aktifitas duduk, dan kurangnya minum air putih.

Baca Juga :  Lakalantas di Senakin, Pengendara Sepmot Tewas di Tempat

Selain itu, ia mengatakan dengan adanya bantuan yang diterima oleh dirinya dari Bawaslu RI dan secara simbolis diserahkan oleh Bawaslu Provisni ia menyampaikan terimakasih. Namun dirinya awalnya ketika jatuh sakit sempat merasa tidak begitu berharap lagi batuan itu. Apa lagi proses veripikasinya memakan waktu yang cukup lama.

“Saya waktu habis lebaran idulfitri kemarin, saya pas terapi di Mempawah, setelah itu dari Bawaslu Kabupaten nelfon saya. Harus ke Kayong karena ada Bawaslu Provinisi untuk proses veripikasi data. Setelah itu saya harus pulang ke Kayong. Proses veripikasinya pun dilakukan sampai tiga kali. Nah sebanyak itulah saya beranggapan, ya sudahlah. Tetapi Alhamdulillah akhhirnya santunan yang diharapkan dapat diterima,”ungkapnya.

Komisioner Bawaslu Kalbar, Faisal Riza menjelaskan santunan yang diserahkan adalah berupa sejumlah uang tunai, guna sedikit meringankan apa yang dialami oleh Amirudin anggota Panwascam Simpang Hilir. “Bantuan ini berupa uang tunai.

Tetapi bantuan ini mungkin tidak setimpal dengan derita yang dialami oleh pak Amir. Namun mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini dapat sedikit meringankan dirinya. Karena ini pasti berdampak pada keluarganya,”terang Faisal usai menyerahkan santunan di kantor Bawaslu Kayong Utara, Senin (2/9).

Baca Juga :  104 Warga Terjaring Pelanggar Jalani Tes Swab Antigen

Ia mengakui, pada prose Pemilu serentak apa yang dialami oleh KPU ataupun Bawaslu banyak menjadi korban. Bahkan kata dia sampai ada yang meninggal. Tentu saja, sambung dia sebagai penyelnggara tentunya harus memilki kebijakan yang mengalami musibah dan sakit. “Jadi inilah pak Amirudian setelah kita lakukan verifikasi ternyata memang benar, dan proses yang cukup panjang, dan ada berbagi hal yang perlu dilengkapi,”ungkapnya.

Dikatakan dia, untuk di Kalbar yang mengalami sakit diperkirakan ada sampai 10 orang. Bahkan untuk di Kalbar sambung dia ada yang sedang menjalankan tunggas jatuh sakit dan meninggal dunia. “Untuk yang kecelakaan juga ada, terjadi saat melakukan pengawasan. Jadi untuk di Sintang, Melawi, Ketapang, Sambas, Kota Pontianak  juga ada,”tambahnya.

Ia menilai dengan banyaknya anggota Bawaslu saat menjalani tugas mulai dari jatuh sakit dan meninggal dunia untuk beban pola kerja merupakan bagian dari adanya pemilu serentak. Jadi hal ini diharapakan dapat menjadi bahan evaluasi  bagi para pengambil kebijakan.“Mungkin ini dapat menjadi bahan evaluasi. Namun bagi kami pada prinsipnya Bawaslu melaksankan apa yang diperintahkan Undang-Undang. Kami sebagai penyelenggara hanya menjalankan tugas,”timpalnya. (dan)

Most Read

Artikel Terbaru