BENGKAYANG – Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bengkayang mengalami kenaikan, terhitung selama 2 bulan pertama pada 2022. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kabupaten Bengkayang, hingga akhir Februari 2022.
Terkait hal tersebut, administrator P2PL Dinkes dan KB Kabupaten Bengkayang, Nanang Karyawansyah mengungkapkan bahwa kenaikan tersebut ditinjau dari data awal tahun 2022 yang disandingkan dengan kasus DBD di awal tahun sebelumnya. Di mana selama 2022 ini, menurut dia, tercatat sudah ada empat kasus DBD di wilayah Kabupaten Bengkayang.
“Selama 2022 ini sudah ada empat kasus terjadi (DBD). Didominasi di wilayah Kecamatan Bengkayang,” kata Nanang, Jumat (4/3) di Bengkayang.
Di samping itu, Nanang juga menjelaskan bahayanya jika seseorang terjangkit DBD, yang diharuskan mendapat penanganan khusus. Terlebih, kata dia, penyakit ini merupakan penyakit yang mudah menular lewat gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
“Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah terkena DBD saat ini adalah dengan rajin dan rutin membersihkan lingkungan. Ini perlu dilakukan agar nyamuk tersebut tidak membuat sarang, dan kita juga bisa terbebas dari penyakit DBD,” ungkapnya.
Di samping itu, dirinya juga mengatakan pihaknya kini tengah aktif mengupayakan langkah pencegahan dan penanganan. Salah satunya, menurut dia, adalah dengan menggencarkan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya dan penanganan DBD, serta melakukan fogging di areal yang dianggap rawan dijadikan sarang nyamuk.
“Sebelumnya upaya fogging juga sudah kita lakukan. Dalam hal ini kita pusatkan di area pasar, yang menjadi pusat Kota Bengkayang,” ucapnya.
Di samping itu, Nanang juga memastikan pelaksanaan fogging juga menyasar pada area komplek pertokoan, hingga saluran drainase yang disinyalir berpotensi dijadikan sarang bibit nyamuk demam berdarah.
“Untuk dua bulan terakhir kita fokuskan (fogging) di pasar. Karena dari kasus yang tercatat, kebanyakan yang terkena DBD adalah warga disekitar area pasar,” bebernya.
“Ke depan giat fogging dan edukasi kepada masyarakat akan kita lakukab rutin. Kita harap dengan demikian, dapat mengurangi dan menghentikan laju kasus DBD di kabupaten Bengkayang,” pungkasnya. (sig)