BENGKAYANG – Petani karet di Kabupaten Bengkayang berharap adanya kenaikan harga karet. Hal tersebut dilandasi oleh harga kelapa sawit yang saat ini tengah mengalami lonjaka harga di pasaran dari sebelumnya.
Hal tersebut yang dikatakan oleh Ketua Kelompok Tani Kiokantang, Marbun, yang menyebut bahwa harapan petani karet untuk kenaikan harga tersebut telah disampaikan kepada pemerintah daerah, terkhusus kepada Pemerintah Pusat.
Dia berharap, ke depan ada kebijakan pemerintah untuk mengangkat kembali komoditas karet sehingga harga karet naik, dan dapat mensejahterakan petani karet.
“Akibat harga karet yang murah, banyak petani karet bogah mengurus tanaman, dan beralih ke profesi lain yang lebih menguntungkan, seperti buruh pasar atau pekerja bangunan,” ucapnya, Senin (8/11).
Dia menuturkan, saat ini harga karet yang berkisar Rp11 ribu perkilogram, tak sebanting dengan harga kebutuhan barang pokok yang terus mengalami kenaikan. Padahal, sambungnya, pertanian karet di Kabupaten Bengkayang sempat menjadi primadona. Diperkirakan dia, 60 persen masyarakat Bengkayang sebagai petani karet. Namun, dia menyayangkan, kini karena harga karet tak menentu.
“Kini, hanya tersisia berkisar dua puluh persen yang masih bertahan menggarap kebun karet,” katanya.
Ke depan, harapnya, persoalan harga karet dapat diperhatikan, agar kesejahteraan petani karet dapat dirasakan masyarakat.
“Harapan kita semoga situasi kenaikan harga sawit juga berdampak pada kenaikan karet. Tentunya apabila itu terwujud sangat membantu petani karet kedepannya,” harapnya. (Sig)