Ajang untuk Serap Aspirasi hingga Keluhan
SUNGAI RAYA – Jajaran Polres Bengkayang menggelar silaturahmi bersama masyarakat pesisir dan para nelayan di sekitar Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, kemarin pagi. Kegiatan dipimpin Kapolres Bengkayang dengan didampingi Pju Polres Bengkayang dan dihadiri Komandan Pos AL Bengkayang, Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang, Babinsa Karimunting, Kepala Desa Karimunting, Kepala Desa Lemukutan, serta masyarakat sekitar dan para nelayan.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Bengkayang, AKBP Bayu Suseno mengatakan bahwa silaturahmi ini dilaksanakan sebagai ajang Polres Bengkayang dalam menyerap keluhan, serta aspirasi masyarakat terkait situasi kamtibmas, terutama di wilayah pesisir.
Sementara itu, Kepala Desa Karimunting, Iskandar, turut menyampaikan berbagai permasalahan dan keluhan yang kerap dialami masyarakat di desanya. Salah satunya, diungkapkan dia, mengenai masalah parkiran di gerbang wisata menuju tempat wisata Pulau Lemukutan, Pulau Randayan, Pulau Penata, yang dinilainya tidak teratur.
“Selain itu, salah satu yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat adalah banyaknya tumpahan batu bara dari pihak perusahaan yang mencemari laut yang sehari-hari menjadi tumpuan masyarakat di wilayahnya,” jelas Iskandar.
Kepala Desa Lemukutan, Ahmad Yusuf, juga ikut menyampaikan keluhan dan permasalahan yang dialami masyarakatnya. “Terutama keluhan dari masyarakat kita yang berprofesi sebagai nelayan di desa kami mengeluhkan mengenai tidak adanya stasiun bahan bakar Pertamina ataupun Pertamini yang berlokasi dekat, sehingga mereka terpaksa harus mengambil ke Pertamina di Kecamatan Sungai Raya, sehingga hal tersebut memakan waktu yang cukup lama,” ucapnya.
Mengenai keluhan-keluhan tersebut, Kapolres turut memberikan penjelasan terkait permasalahan yang dilontarkan oleh para kepala desa maupun yang dialami para nelayan.
“Pertama, terkait permasalahan parkir, hal ini tentu menjadi tanggung jawab pihak (Dinas) Perhubungan. Jika belum ada imbauan atau solusi, silakan masyarakat koordinasi ke kecamatan, untuk swadaya mengelolanya dengan membuat karcis yang resmi,” ujar Kapolres memberi solusi.
Sedangkan masalah batu bara, pihaknya akan mencoba berkoordinasi ke pihak perusahaan terkait. Apabila terbukti adanya kerusakan ekosistem laut, maka pihak perusahaan akan mereka panggil untuk ditindaklanjuti.
“Sedangkan mengenai permasalahan bahan bakar, kita akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian, sehingga dapat dibangun pertamini di sekitar wilayah ini. Supaya para nelayan tidak jauh dalam membeli bahan bakar untuk beroperasi,” paparnya.
Di sisi lain, Kapolres juga menyempatkan memberi imbauan kepada semua pihak terkait. Adapun imbauan tersebut mengenai kondisi dan situasi saat ini yang hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bengkayang mengalami curah hujan yang tinggi.
“Kami mengimbau kepada pengelola kapal, penumpang kapal maupun para nelayan, apabila cuaca kurang mendukung, lebih baik jangan memaksakan untuk bepergian atau beroperasi. Ini diperlukan demi kenyamanan dan keselamatan bersama,” terangnya.
“Kita juga minta kepada para penyedian jasa transportasi atau pengelola kapal untuk tak luput dalam menyediakan alat keselamatan yang lengkap di setiap kapal seperti pelampung dan lain-lain,” imbau Kapolres. (Sig)