SUNGAI RAYA – Sejumlah kaum perempuan di wilayah pesisir yang tergabung dalam beberapa kelompok UMKM begitu antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), yang digelar kemarin. Pelatihan e-marketing yang dilaksanakan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari program Citradaya Nita 2021, yang mengusung tema Dampak Covid-19 terhadap Perempuan dan Kaum Marjinal.
SIGIT ADRIYANTO, Sungai Raya
KEGIATAN pelatihan ini dipusatkan di Aula Serba Guna Desa Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Giat tersebut setidaknya turut dihadiri 12 pelaku UMKM perempuan, beserta narasumber, kepala desa, dan beberapa hadirin yang turut diundang.
Terkait hal ini, Kepala Bagian Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Yustina Ita Wurni mendorong agar UMKM perempuan, terkhusus yang berada di wilayah pesisir, lebih kreatif dan inovatif dalam mendongkrak ekonomi keluarga.
Pasalnya, dia mengatakan saat ini situasi pandemi Covid-19 berpengaruh sangat besar pada perekonomian keluarga. Untuk itu, agar bisa tetap bertahan, ia menyarankan agar UMKM dapat memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar.
“Apapun bisa dilakukan oleh kelompok perempuan untuk tetap bertahan, dan ekonomi keluarga tetap stabil. Perempuan itu lebih jeli sebenarnya, hanya saya kesempatan yang sempit membuat mereka tidak berdaya,” terangnya.
“Apalagi sekarang ini, di situasi saat ini mau ga mau harus pintar baca peluang yang ada,” jelas Ita.
Wanita yang juga bertindak sebagai Ketua UMKM Bumi Sebalo ini juga berharap agar kesepan kaum perempuan dapat lebih aktif dalam membantu ekonomi keluarga. Kendati memiliki beban yang lebih banyak, perempuan diharapkan dia, juga harus mampu menjadi merdeka untuk dirinya sendiri dan keluarganya.
“Kaum perempuan mesti kreatif dan mahir melihat peluang usaha didepan mata,” ungkapnya.
Di sisi lain, dirinya turut mengapreasiasi kegiatan pelatihan yang diinisiasi oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) dalam Program Citradaya Nita 2021, serta pihak Desa Sungai Duri yang mau menginisiasi giat tersebut. Menurutnya, pelatihan tersebut tentu berguna untuk memberikan pemahaman kepada kelompok UMKM perempuan terhadap mekanisme strategi pemasaran online pada produk UMKM.
Terlebih, dirinya melihat segmentasi pasar online sangat menjanjikan. Hanya, menurut dia, tinggal bagaimana mengemas produk UMKM lebih menarik versi digital sehingga dapat memikat konsumen.
“Saya mendorong kepada pemerintah daerah dan lembaga lain, untuk melakukan hal yang sama kepada masyarakat agar lebih produktif dan mampu memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki,” ucapnya. “Semoga UMKM di Kabupaten Bengkayang dapat tumbuh dan berkembang, sehingga mampu menopang perekonomian di daerah,” timpalnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Sungai Duri, Reza Herlambang mengatakan bahwa untuk mendukung UMKM di wilayah Desa Sungai Duri, pihaknya telah mengambil langkah inisiatif menyediakan galeri dan produk khas Bengkayang. Bahkan beberapa UMKM perempuan mereka bina secara khusus dan tetap hidup.
“Kita sediakan tempatnya, kemudian kreatifitas dan inovasi UMKM akan disalurkan ditempat tersebut,” kata Reza.
Reza juga mengajak UMKM setempat untuk terus berjuang menampilkan berbagai jenis produk usaha, termasuk di sektor kuliner bernilai ekonomis di masa pandemi. Tak hanya itu, pengadaan berbagai pelatihan juga mereka sokong untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan UMKM.
“Kita dari pihak desa sangat senang dan bersyukur, ada lembaga yang memberikan pelatihan kepada kelompok UMKM di desa kita. Sehingga kita harapkan dari pelatihan ini pelaku UMKM kota tak hanya mengandalkan lapak saja, tetapo lebih mengoptimalkan penjualan secara digital, ” harapnya.
Ditambahkannya, kegiatan tersebut didorong agar produk UMKM tetap mampu bersaing dan menjadi percontohan di era digitalisasi pada masa pandemi Covid-19. Selain untuk melatih pemasaran online, kegiatan ini juga dinilai dia mampu memberikan pengarahan dan motivasi inspirasi kepada pelaku UMKM perempuan untuk tetap strong dan eksis meskipun di masa sulit.
“Kita juga siap men-support beberapa program untuk merespons kegiatan tersebut. Pertama, Sungai Duri ditetapkan sebagai percontohan Desa Pangan Aman dan telah dibentuk Kader Keamanan Pangan yang akan segera aktifkan. Kedua, Program Kelompok Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (UP2K) PKK akan dilanjutkan. Ketiga, Bumdes akan menggandeng UMKM dalam hal packaging produk, Perpustakaan Desa Tunas Mandiri sebagai wadah untuk sumber informasi sekaligus Pasar Online bagi UMKM,” paparnya. Perpustakaan Desa Tunas Mandiri yang dimaksudkan dia bahwa sudah dilengkapi dengan komputer dan akses internet.
“Keempat, Galeri UMKM dan Produk khas Kabupaten Bengkayang di lokasi Sungai Duri Food Center (SDFC) yang baru di-launching-kan (9/9), sekaligus sebagai loket pendampingan Perizinan UMKM. Kelima, Menyelenggarakan Pelatihan pelatihan lainnya seperti Manajemen Produksi, Manajemen Keuangan, Perizinan, Peningkatan Kualitas Produk Kuliner, akses permodalan dan sebagainya,” sambungnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Ningsih mengaku begitu antusias mengikuti pelatihan tersebut. Karena selama pandemi, diakui dia, belum ada kegiatan pembekalan untuk pelaku UMKM.
“Kegiatan ini yang kami tunggu-tunggu. Karena selama pandemi tidak ada sama sekali kegiatan untuk pembekalan UMKM. Alhamdulillah dengan kegiatan ini kami bisa mengetahui apa itu marketplace dan bagaimana cara pemanfaatan media sosial dengan baik dan maksimal,” ucapnya.
Dirinya turut mengungkapkan keluhannya lantaran pandemi memang sangat terasa dan berdampak bagi usaha yang ia rintis. Sebelum adanya pandemi, usahanya lancar. Ia mengolah makanan ringan, seperti ada keripik kelapa krispi, jelly pepaya, singkong pedas manis, stik bayam, dan stik ubi jalar.
“Sebelum pandemi usaha kami lancar, tetapi semenjak pandemi jadi berkurang. Karena memang kita akui pemasaran kita masih kurang. Kita berharap dengannya ada pelatihan ini dpaat menambah ilmu kami, dan bisa bermanfaat untuk kami kedepan,” pungkasnya. (*)