BENGKAYANG-Wakil Ketua Forum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kalbar, Puji Siswanto menyebut sebanyak 18 personel tagana siap dikerahkan untuk menangani antisipasi Karhutla di beberapa wilayah di Kabupaten Bengkayang.
Hal itu dikatakan dia, mengingat Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu daerah yang cukup riskan terjadi karhutla disetiap masuknya musim kemarau ditiap tahunnya, khususnya pada periode Agustus dan September. “Untuk saat ini personel khusus yang siap dan stanby disetiap Kecamatan Kabupaten Bengkayang ada 18 orang,” ucapnya, Selasa (17/8).
Dirinya mengatakan, disetiap kecamatan yang ada, setidaknya pihak tagana tetap menerjunkan personel khusus yang siap melakukan memonitoring berkala. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pengawasan dan pelaporan, terhadap aktivitas-aktivas yang mengarah kearah bahaya Karhutla.
“Personil tersebut untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Terutama berkaitan dengan kebakaran lahan dan hutan (Karhutla),” ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat ini hotspot tidak terlalu banyak terpantau. Sebab, masih dibarengi dengan hujan diwaktu-waktu tertentu, yang tak dapat diprediksi. Kendati demikian dirinya mengakui, cuaca panas kian melanda dan meningkat setiap harinya.
Dikatakannya, tak menutup kemungkinan beberapa minggu kedepan curah hujan menurun, dan kemarau melanda. Antisipasi dan persiapan semua pihak mesti sejak dini dipersiapkan.
“Kini, kami selalu memantau titik panas (Hotspot) di daerah wilayah yang rawan karhutla di Kabupaten Bengkayang, seperti daerah pesisir dan daerah arah perbatasan Jagoi, dan beberapa kecamatan lainnya,” tegasnya.
Disamping itu, dirinya juga memastikan bahwa dalam penanganan Karhutla sendiri, pihaknya selalu berkoordinasi dengan sejumlah unsur terkait. Termasuk diantaranya BPBD Kabupaten Bengkayang, Dinas Sosial Kabupaten Bengkayang, Karang Taruna Kabupaten Bengkayang, Forkopimcam dan pihak terkait, serta stakeholder lainnya, dalam penanganan Karhutla di Kabupaten Bengkayang.
“Jadi langkah dan upaya awal sudah kita lakukan. Tentunya dalam hal ini, kita tak bekerja sendiri, dan didukung dari sejumlah unsur terkait. Baik dari Pemda maupun unsur masyarakat,” tutupnya.(sig)