SUNGAI RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan sejumlah terobosan untuk mendorong pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Saat ini secara bertahap sudah cukup banyak UMKM di Kubu Raya mengalami kemajuan. INdikasi tersebut salah satunya bisa dilihat dari cukup besarnya serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kubu Raya beberapa tahun terakhir.
“Alhamdulillah secara bertahap sektor UMKM di Kubu Raya mengalami kemajuan yang baik. hal dapat dibuktikan dengan kreasi dengan karya-karya kerajinan, kemudian makanan dan lain sebagainya yang dipasarkan baik di lokal maupun nasional,” kata Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo, Rabu (1/3) usai meninjau Stand pameran dari Kalimantan Barat atau Kubu Raya di Jakarta International Handicraft Trade Fair Jakarta Convention Center.
Sujiwo mengutarakan, dengan ikut sertanya beragam produk UMKM Kubu Raya di dalam Jakarta International Handicraft Trade Fair Jakarta Convention Center, juga bisa memperkenalkan sekaligus memasarkan beragam produk Kabupaten Kubu Raya di ajang nasional sekaligus mencari market melalui pameran Inacraft tersebut.
Tentunya lanjut Sujiwo produk-produk UMKM yang ditampilkan merupakan karya terbaik lokal Kubu Raya. Ajang pameran tersebut kata Sujiwo juga bisa menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lokal Kubu Raya dalam mengembangkan hasil produk yang dimiliki, sehingga menjadi lebih berkualitas.
“Jika sudah memiliki kualitas yang baik, marketnya jelas dan tidak lupa diberikan hak paten atau hak cipta, karena hak paten itu sangat diperlukan. Jadi saya juga berharap dengan semua pelaku UMKM, untuk terus bisa semangat dan terus melakukan terobosan, kreasi baik pengrajin, makanan maupun yang lain,” ungkap Sujiwo.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kubu Raya, Norasari Arani yang turut menghadiri pameran tersebut menambahkan, pameran tersebut merupakan pameran terkait handicraft atau kerajinan yang diangkat adalah komoditi anyaman, diantaranya produk tas, tempat tisu, kerajinan kayu, termasuk miniatur sampan menanjak.
“Kami berupaya sejumlah produk anyaman Kubu Raya ini bisa dikenal oleh beberapa daerah, misalnya kombinasi anyaman akar keladi air, pandan, dan kulit kayu Kapoa. Kulit kayu Kapoa ini sudah mulai langka, tapi bagaimana kita mengangkatnya, sehingga menjadi satu keunikan bagi daerah lain,” jelas Norasari.
Di sisi lain, lanjutnya, batik khas Kubu Raya yang menggambarkan kondisi alam di Kubu Raya, seperti batik gelombang muara, batik tenun juga ditampilkan di pameran tersebut.
“Melalui pameran ini, sesuai arahan Menteri, bagaimana menjalin kemitraan serta meningkatkan kualitas, sehingga kita di UMKM Kubu Raya itu terus berinovasi, karena produk dengan inovasi yang baik, itu akan memiliki daya saing yang tinggi. Terutama di mancanegara, sehingga organizer yang menginisiasi kegiatan ini berharap UMKM daerah itu, tidak hanya memasarkan produknya di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri,” tutupnya. (ash)