PUTUSSIBAU – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengungkapkan, janji-janji pembangunan yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi (pemprov) di Kabupaten Kapuas Hulu hampir tuntas. Hal itu disampaikan saat dirinya membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2024, Senin (13/3).
Di Kecamatan Semitau misalnya, Midji-sapaan karibnya mengatakan pembangunan Jembatan Sungai Marsedan sudah mulai dibangun dan ditargetkan bisa selesai tahun ini.
“Kemudian jembatan yang satunya lagi (Sungai Ringin), karena yang menyusun APBD 2024 nanti tugas Pak Sekda (Harisson), saya sudah ingatkan tahun depan (2024) harus dimasukkan lagi. Kalau tak dibangun, bapak/ibu datangi Pak Sekda ramai-ramai. (jabatan) Saya hanya sampai 5 September (2023),” ungkapnya.
Sementara untuk Jembatan Sungai Kecapah yang sering terendam air ketika banjir, Midji mengatakan juga siap membantu pembangunannya tahun ini. Jika anggaran yang dikeluarkan tak lebih dari Rp2 miliar, pemprov bakal menganggarakan pembangunannya lewat dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Saya sudah tanya PU berapa, Pak Sis (Bupati Kapuas Hulu) nanti buat surat, gambarkan kondisi banjir, dilengkapi foto dan sebagainya. Tahun ini juga kita (Pemprov) selesaikan kalau cuma Rp2 miliar. Dengan catatan, itu memang kondisi banjir sehingga saya bisa gunakan dana BTT yang kita masih miliki,” paparnya.
Midji ingin agar tanggung jawab pemprov di Kabupaten Kapuas Hulu bisa cepat tuntas, termasuk beberapa ruas jalan yang masih harus diselesaikan.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan bahwa secara umum pembangunan ekonomi Kalbar harus terus dipacu untuk mengejar ketertinggalan dari provinsi-provinsi lain. Ia bersyukur dari awal menjabat gubernur hingga masa jabatan berakhir, sudah bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar dua kali lipat. Ditambah Kalbar juga sudah bisa mandiri secara fiskal.
“Alhamdulillah di 2017 PAD kita (Kalbar) baru Rp1,7 triliun, 2018 jadi Rp1,9 triliun, tahun ini (2023) Insyallah sudah bisa sampai Rp3,4 triliun. Jadi, selama saya gubernur itu sudah dua kali lipat PAD kita. APBD kita sudah lebih besar PAD dari pada transfer pusat,” paparnya.
Hal itu menunjukkan bahwa ekonomi Kalbar terus berkembang dan tumbuh. Midji menyebutkan kuncinya adalah banyak investor yang masuk, sehingga ekonomi bisa berjalan dengan baik. Kondisi tersebut terjadi berkat keharmonisan yang ada di daerah ini.
“Dan saya yakin Kapuas Hulu bisa menciptakan kondisi yang kondusif dan harmonis, agar kepemimpinan Pak Sis dan Pak Wahyudi bisa terus bersama masyarakat membangun Kapuas Hulu,” pesannya.
Midji juga mengatakan, di berbagai kesempatan ia selalu menyampaikan ke pemerintah pusat agar Kabupaten Kapuas Hulu mendapat perhatian lebih. Pertama dari sisi luas wilayah. Kabupaten ini jauh lebih besar dari Provinsi Jawa Barat ditambah Banten.
“(Kapuas Hulu) 51 persen wilayahnya adalah wilayah lindung, tak bisa diapa-apakan, insentif pun tak ada. Nah, saya bilang, kalau kratom pun harus dilarang, mau apalagi dibuat orang (Kapuas Hulu). Mana ada orang yang sakau karena kratom,” tegasnya.
Untuk itu, pemprov akan terus memperjuangkan agar kratom tidak dilarang. Minimal supaya komoditas tersebut bisa tetap diekspor, dan menjadi sumber pendapatan masyarakat Kapuas Hulu.
“Karena Kapuas Hulu harus menjaga Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Betung Kerihun (TNBK). Tapi kalau sumber pendapatan masyarakat dikurangi, maka akan menyebabkan kondisinya bisa tak terjaga. Tapi saya harap bisa terus terjaga, semoga Kapuas Hulu terus maju di bawah kepemimpinan Pak Sis dan Pak Wahyudi, dan lebih cepat berkembang,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kesediaan gubernur yang berkenan hadir dalam memberikan arahan pada Musrenbang RKPD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2024.
“Kami sangat mengapresiasi atas perhatian dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu. Terutama untuk ruas jalan yang menjadi tanggung jawab pemprov, yakni ruas Jalan Simpang Sejiram-Semitau, dan Semitau-Suhaid,” ungkapnya.
Secara umum, Sis-sapaan karibnya mengatakan, ruas jalan provinsi mulai dari Simpang Sejiram-Semitau, hingga Suhaid kondisinya sudah baik. Hanya saja masih ada beberapa titik (spot) yang agak rusak. Namun yang menjadi perhatian pihaknya dari total 37,95 kilometer jalan provinsi itu, adalah kondisi jembatan. Ia menyebutkan total ada 31 jembatan di sana, dan 21 di antaranya masih dalam kondisi rusak parah dan ringan.
“Jembatan yang selalu terkendala karena banjir juga akan segera ditangani (pemprov). Salah satunya Jembatan Sungai Kecapah sudah ditanggapi gubernur. Tahun ini juga akan dibangun melalui dana BTT. Saya minta Dinas PUPR segera membuat kajiannya (jembatan terdampak banjir),” katanya.
Kegiatan musrenbang ini turut dirangkaikan dengan penyerahan hibah rumah ibadah, serta bantuan kendaraan roda dua (sepeda motor) untuk desa mandiri di Kabupaten Kapuas Hulu dari Pemprov Kalbar. Kegiatan yang digelar di Kantor DPRD Kabupaten Kapuas Hulu itu juga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Fransiskus Diaan-Wahyudi Hidayat, Ketua DPRD Kalbar M Kebing, serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kapuas Hulu. (bar)