22.8 C
Pontianak
Tuesday, March 21, 2023

Kapuas Hulu Menjadi Fokus Penanganan Stunting

KAPUAS HULU-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Tenny Calvenny Soriton mengatakan Kabupaten Kapuas Hulu menjadi salah satu dari lima Kabupaten yang difokuskan dalam penanganan kesehatan percepatan gizi masyarakat. Target sasaran di Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 3911 bayi di bawah dua tahun. Demikian dikatakannya saat memberikan penguatan kemitraan dalam rangka pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) promosi pentingnya pola pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (14/8).

Tenny mengatakan isu stunting menjadi perhatian serius pemerintah nasional. Sejak 2017 pemerintah mengambil langkah untuk membentuk tim intervensi terintegrasi yang melibatkan 23 kementerian terkait. Salah satunya BKKBN.

Baca Juga :  Tim Pora Gelar Operasi Gabungan di Perbatasan

Intervensi yang dilakukan Pemerintah Indonesia terbagi dua yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. “BKKBN mengambil peran melaksanakan tugas pemberdayaan keluarga dalam cara promosi dan komunikasi,” ungkap Tenny.

Kalbar sendiri sudah memulai program ini sejak 2018. Sasaran program nasional ini di Kabupaten Ketapang dengan target keluarga yang terpapar 1000 HPK, 4978 keluarga dengan kegiatan sosialisasi bagi kabupaten.

Di 2019 lanjutnya, sasaran Kalbar di progarm tersebut ditambah menjadi tiga. Yaitu Kabupaten Ketapang dengan sasaran 4987 keluarga Baduga, Kabupaten Sintang 5747 keluarga baduta dan Kabupaten Sambas dengan target 5320 keluarga baduta.

Di 2020 ini sasaran Pro PN di Kalbar bertambah menjadi lima kabupaten. Yaitu Ketapang dengan target 4978, Sintang ; 5747, Melawi ; 1451, Kapuas Hulu ; 3911 dan Sambas ; 5320. “Jika ditotalkan jumlah desa sasaran stunting pada 2019 10 desa dan 2020 bertambah menjadi 20 desa menjadi 30 desa,” ungkapnya.

Baca Juga :  Entaskan Stunting Melalui Program UPPKA

Ia berharap program ini juga didukung oleh pemangku kebijakan dan mitra kerja. Maka dari itu BKKBN terus melakukan penguatan kegiatan kemitraan dalam rangka promosi 1000 hari pertama kehidupan di Kabupaten Kapuas Hulu.(iza)

KAPUAS HULU-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Tenny Calvenny Soriton mengatakan Kabupaten Kapuas Hulu menjadi salah satu dari lima Kabupaten yang difokuskan dalam penanganan kesehatan percepatan gizi masyarakat. Target sasaran di Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 3911 bayi di bawah dua tahun. Demikian dikatakannya saat memberikan penguatan kemitraan dalam rangka pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) promosi pentingnya pola pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (14/8).

Tenny mengatakan isu stunting menjadi perhatian serius pemerintah nasional. Sejak 2017 pemerintah mengambil langkah untuk membentuk tim intervensi terintegrasi yang melibatkan 23 kementerian terkait. Salah satunya BKKBN.

Baca Juga :  Jadi Peserta MTQ Sintang

Intervensi yang dilakukan Pemerintah Indonesia terbagi dua yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. “BKKBN mengambil peran melaksanakan tugas pemberdayaan keluarga dalam cara promosi dan komunikasi,” ungkap Tenny.

Kalbar sendiri sudah memulai program ini sejak 2018. Sasaran program nasional ini di Kabupaten Ketapang dengan target keluarga yang terpapar 1000 HPK, 4978 keluarga dengan kegiatan sosialisasi bagi kabupaten.

Di 2019 lanjutnya, sasaran Kalbar di progarm tersebut ditambah menjadi tiga. Yaitu Kabupaten Ketapang dengan sasaran 4987 keluarga Baduga, Kabupaten Sintang 5747 keluarga baduta dan Kabupaten Sambas dengan target 5320 keluarga baduta.

Di 2020 ini sasaran Pro PN di Kalbar bertambah menjadi lima kabupaten. Yaitu Ketapang dengan target 4978, Sintang ; 5747, Melawi ; 1451, Kapuas Hulu ; 3911 dan Sambas ; 5320. “Jika ditotalkan jumlah desa sasaran stunting pada 2019 10 desa dan 2020 bertambah menjadi 20 desa menjadi 30 desa,” ungkapnya.

Baca Juga :  Vaksinasi Meningitis Jemaah Haji

Ia berharap program ini juga didukung oleh pemangku kebijakan dan mitra kerja. Maka dari itu BKKBN terus melakukan penguatan kegiatan kemitraan dalam rangka promosi 1000 hari pertama kehidupan di Kabupaten Kapuas Hulu.(iza)

Most Read

Artikel Terbaru