Operasi Bibir Sumbing Gratis di RSUD Sultan Jamaluddin
SUKADANA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kayong Utara Hilaria Yusnani mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara mendukung penuh segala kegiatan menyangkut bakti sosial. Salah satunya operasi bibir sumbing dan celah langit-langit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Muhammad Jamaludin I, Jumat (14/2) lalu.
Kegiatan yang turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kayong Utara dan beberapa dari unsur Forkopimda Kabupaten Kayong Utara tersebut diselenggarakan oleh pihak RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I yang bekerjasama dengan Yayasan Parama Abhipraya.
Dalam sambutannya, Sekda mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah sangat mendukung adanya program bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit-langit diselenggarakan di Kayong Utara.
“Pemerintah Daerah Kayong Utara sangat mendukung dengan terlaksananya kegiatan program bakti sosial yang diselenggarakan oleh pihak RSUD Sultan Muhammad Jamulidin I dan Yayasan Parama Abhipraya untuk melakukan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit secara gratis di Kabupaten Kayong Utara, karena bakti sosial ini akan membantu meringankan beban bagi penderita cacat sumbing,” ungkap Sekda.
Sekda Hilaria juga menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial yang diprakarsai oleh pihak RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I yang bekerjasama dengan Yayasan Parama Abhipraya ini adalah sebagai salah satu upaya untuk meringankan beban serta biaya bagi penderita maupun orang tua dan keluarga untuk melakukan operasi tersebut sehingga para penderita bibir sumbing dan celah langit-langit tidak perlu lagi memikirkan biaya operasinya.
Kemudian terkait dengan hal ini, Hilaria menghimbau kepada para orang tua dan keluarga penderita cacat sumbing agar tidak menyembunyikannya dari pergaulan sosial.
“Pada momentum yang sangat baik ini, Saya menghimbau kepada orang tua dan keluaraga penderita cacat bibir sumbing agar tidak merasa bahwa cacat tersebut merupakan sebuah aib lalu memperlakukan anaknya dengan tidak semestinya dan menyembunyikan anaknya dari pergaulan sosial, namun selaku orang tua dan keluarga harus terbuka supaya mendapatkan pertolongan bagi anaknya yang menderita cacat sumbing tersebut,” tutur Sekda. (dan/humas)