SUKADANA – Hari Kopi Kayong Utara yang jatuh pada 14 Agustus setiap tahunnya diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru untuk Kabupaten Kayong Utara. Harapan itu muncul dari salah satu warga Sukadana, Adit DN. Dia berharap agar perayaan Hari Kopi lokal tidak hanya seremonial belaka, namun momentum tersebut bisa masuk dalam kalender event pariwisata di Kayong Utara
“Kalau Hari Kopi Kayong ini kita bisa manfaatkan untuk menunjang pariwisata yang ada di Kayong Utara, jadi harus masuk dalam jadwal event tahunan di Kayong Utara,” kata Adit di Sukadana.
Mengusung tema Petani kopi hebat, Indonesia tangguh, diharapkan dia dapat meningkatkan perekonomian petani kopi di negeri bertuah tersebut di tengah pandemi yang belum berakhir. “Sebagai masyarakat tentu kita berharap petani kopi bisa mandiri di kaki sendiri dalam artian, dengan kopi mereka bisa menikmati kesejahteraan tanpa harus mencari mata pencarian lainnya,” harapnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kayong Utara Tasfirani berharap agar kopi menjadi salah satu marketplace pariwisata di Kayong Utara, sehingga memiliki nilai tambah saat wisatawan yang akan ke kabupaten ini. “Kopi merupakan salah satu produk unggulan KKU (Kayong Utara), dengan beberapa varian kopi dan cita rasanya yg khas, menjadi positioning bagi pariwisata di Kayong Utara,” kata dia di Sukadana.
Kopi Kayong Utara yang memiliki pangsa pasar yang baik saat ini, serta memiliki brand sendiri, diharapkan dia mampu masuk pasar bebas nantinya. Kopi produksi kabupaten ini bahkan dirancang mereka untuk bisa bersaing di kancah internasional, agar masyarakat petani bisa sejahtera dan meningkatkan pariwisata di Kayong Utara.
“Harapannya bagi wisata Kayong Utara, dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kayong Utara untuk menikmati kopinya,” harap dia.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara bahwa pada tahun 2020 petani Kopi di Kayong Utara telah berhasil memproduksi 493 ton kopi, untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun luar daerah. (dan)
SUKADANA – Hari Kopi Kayong Utara yang jatuh pada 14 Agustus setiap tahunnya diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru untuk Kabupaten Kayong Utara. Harapan itu muncul dari salah satu warga Sukadana, Adit DN. Dia berharap agar perayaan Hari Kopi lokal tidak hanya seremonial belaka, namun momentum tersebut bisa masuk dalam kalender event pariwisata di Kayong Utara
“Kalau Hari Kopi Kayong ini kita bisa manfaatkan untuk menunjang pariwisata yang ada di Kayong Utara, jadi harus masuk dalam jadwal event tahunan di Kayong Utara,” kata Adit di Sukadana.
Mengusung tema Petani kopi hebat, Indonesia tangguh, diharapkan dia dapat meningkatkan perekonomian petani kopi di negeri bertuah tersebut di tengah pandemi yang belum berakhir. “Sebagai masyarakat tentu kita berharap petani kopi bisa mandiri di kaki sendiri dalam artian, dengan kopi mereka bisa menikmati kesejahteraan tanpa harus mencari mata pencarian lainnya,” harapnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kayong Utara Tasfirani berharap agar kopi menjadi salah satu marketplace pariwisata di Kayong Utara, sehingga memiliki nilai tambah saat wisatawan yang akan ke kabupaten ini. “Kopi merupakan salah satu produk unggulan KKU (Kayong Utara), dengan beberapa varian kopi dan cita rasanya yg khas, menjadi positioning bagi pariwisata di Kayong Utara,” kata dia di Sukadana.
Kopi Kayong Utara yang memiliki pangsa pasar yang baik saat ini, serta memiliki brand sendiri, diharapkan dia mampu masuk pasar bebas nantinya. Kopi produksi kabupaten ini bahkan dirancang mereka untuk bisa bersaing di kancah internasional, agar masyarakat petani bisa sejahtera dan meningkatkan pariwisata di Kayong Utara.
“Harapannya bagi wisata Kayong Utara, dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kayong Utara untuk menikmati kopinya,” harap dia.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara bahwa pada tahun 2020 petani Kopi di Kayong Utara telah berhasil memproduksi 493 ton kopi, untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun luar daerah. (dan)
