31.7 C
Pontianak
Monday, June 5, 2023

Banjr Rob Terjang Sejumlah Kecamatan

SUKADANA – Beberapa kecamatan di Kayong Utara terdampak banjir rob atau pasang air laut belakangan ini. Hal tersebut diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kayong Utara Noorhabib.

Disebutkan dia, banjir rob menerjang sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir, Teluk Batang, hingga Pulau Maya. “Iya, ada beberapa kecamatan yang terkena dampak banjir rob ini. Ini memang hampir setiap tahun terjadi, di akhir tahun,” ungkap Noorhabib.

Pasang laut ini diakui Noorhabib akan masih  terjadi beberapa hari ke depan. Bahkan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kelas III Rahadi Oesman Ketapang, potensi angin puting beliung diingatkan dia bisa saja terjadi.

Iya, besok (hari ini, Red) kemungkinan masih naik air laut, dan info terbaru dari BMKG Kayong Utara ada potensi pasang laut dan angin puting beliung,” ungkapnya.

Salah satu warga Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Rizal, mengatakan bahwa kemarin siang, air di beberapa ruas jalan kediamannya sudah berangsur surut. “Iya, pagi agak pasang, sampai ke jalan, sekarang (kemarin, Red) sudah mulai surut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Zamad Kembali Pimpin Partai Golkar

Saat ini belum ada warga yang dievakuasi oleh pihak BPBD. Namun dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi hal terburuk terjadi, dengan cara mengamankan alat-alat elektronik ke tempat lebih tinggi. “Kita mengimbau dan mentarankan warga menyimpan barang-barang elektronik yang mudah rusak terkena air untuk disimpan ke tempat yang lebih tinggi,” pesannya.

Beberapa waktu lalu diberitakan, akibat pasang air laut yang cukup tinggi, sejumlah  lokasi tergenang air, termasuk permukiman 50 kepala keluarga di perumahan nelayan Sukadana. Warga yang menempati rumah yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2016 silam tersebut terlihat pasrah dengan kondisi alam yang terjadi hampir setiap tahun itu.

Baca Juga :  RPH dan Puskeswan Belum Termanfaatkan

Kepala Pengurus Rumah Nelayan, Hermanto, mengatakan, hampir setiap tahun pasang surut air terjadi di permukiman rumah nelayan tersebut. “Tahun kemarin air pasang hanya  5 – 10 sentimeter saja, namun tahun ini tapi tahun ini mencapai 35 sentimeter, yang jelasnya kami tetap bertahan. Karena tidak ada tempat tinggal lain lagi,” terang Hermanto, Rabu (16/12) di Sukadana.

Dikatakan dia, untuk air yang sudah tinggi sejak pagi membuat alat elektronik sebagian warga rusak. Bahkan barang-barang perlengkapan rumah tangga milik mereka harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman dari rendaman air. “Kami minta tolong agar Pemda setempat bisa memperhatikan dan memberikan solusi terbaik ke depanya,” kata dia.

Semantara itu, sampai saat ini mereka belum sedikit pun menerima bantuan dari pemerintah daerah  terkait bencana yang mereka hadapi. “Sementara ini belumlah harapan bantuan sembako dan keperluan sehari-hari kami,” kata dia. (dan)

SUKADANA – Beberapa kecamatan di Kayong Utara terdampak banjir rob atau pasang air laut belakangan ini. Hal tersebut diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kayong Utara Noorhabib.

Disebutkan dia, banjir rob menerjang sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir, Teluk Batang, hingga Pulau Maya. “Iya, ada beberapa kecamatan yang terkena dampak banjir rob ini. Ini memang hampir setiap tahun terjadi, di akhir tahun,” ungkap Noorhabib.

Pasang laut ini diakui Noorhabib akan masih  terjadi beberapa hari ke depan. Bahkan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kelas III Rahadi Oesman Ketapang, potensi angin puting beliung diingatkan dia bisa saja terjadi.

Iya, besok (hari ini, Red) kemungkinan masih naik air laut, dan info terbaru dari BMKG Kayong Utara ada potensi pasang laut dan angin puting beliung,” ungkapnya.

Salah satu warga Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Rizal, mengatakan bahwa kemarin siang, air di beberapa ruas jalan kediamannya sudah berangsur surut. “Iya, pagi agak pasang, sampai ke jalan, sekarang (kemarin, Red) sudah mulai surut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Lantik 153 Pejabat

Saat ini belum ada warga yang dievakuasi oleh pihak BPBD. Namun dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi hal terburuk terjadi, dengan cara mengamankan alat-alat elektronik ke tempat lebih tinggi. “Kita mengimbau dan mentarankan warga menyimpan barang-barang elektronik yang mudah rusak terkena air untuk disimpan ke tempat yang lebih tinggi,” pesannya.

Beberapa waktu lalu diberitakan, akibat pasang air laut yang cukup tinggi, sejumlah  lokasi tergenang air, termasuk permukiman 50 kepala keluarga di perumahan nelayan Sukadana. Warga yang menempati rumah yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2016 silam tersebut terlihat pasrah dengan kondisi alam yang terjadi hampir setiap tahun itu.

Baca Juga :  Banjir Rob di Pemangkat Rendam Ratusan Rumah Warga

Kepala Pengurus Rumah Nelayan, Hermanto, mengatakan, hampir setiap tahun pasang surut air terjadi di permukiman rumah nelayan tersebut. “Tahun kemarin air pasang hanya  5 – 10 sentimeter saja, namun tahun ini tapi tahun ini mencapai 35 sentimeter, yang jelasnya kami tetap bertahan. Karena tidak ada tempat tinggal lain lagi,” terang Hermanto, Rabu (16/12) di Sukadana.

Dikatakan dia, untuk air yang sudah tinggi sejak pagi membuat alat elektronik sebagian warga rusak. Bahkan barang-barang perlengkapan rumah tangga milik mereka harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman dari rendaman air. “Kami minta tolong agar Pemda setempat bisa memperhatikan dan memberikan solusi terbaik ke depanya,” kata dia.

Semantara itu, sampai saat ini mereka belum sedikit pun menerima bantuan dari pemerintah daerah  terkait bencana yang mereka hadapi. “Sementara ini belumlah harapan bantuan sembako dan keperluan sehari-hari kami,” kata dia. (dan)

Most Read

Artikel Terbaru