SUKADANA – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta mengakui, dampak keberadan tongkang sempat berada di sekitar perairan Pulau Panebang, Desa Pelapis, Kecamatan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat hingga saat ini pihaknya tidak ada laporan jika tumpahan minyak diduga Minyak Kotor (Miko) kernel sawit tersebut, terhadap hingga ke Cagar Alam Laut (CAL) Karimata.
Sementara untuk pengiriman sampel air laut beberapa waktu lalu dilakukan di Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) Kubu Raya, guna pemeriksaan laboratorium.
“Tidak ada laporan dari lapangan terkait dampak karamnya tongkang terhadap perairan di kawasan CA. Untuk info tindak lanjut mungkin lebih tepat kalau ke Dinas terkait di KKU,”terangnya kepada Pontianak Post, Kamis (24/2).
Saat di konfirmasi Pontianak Post, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kayong Utara, Tommy Djunaidi, mengatakan untuk dugaan minyak kotor (miko) kernel sawit tersebut sampelnya dikirim ke PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) Kubu Raya, di Jalan Adisucipto Km 12,9, Arang Limbung,Kecamatan Sungai Raya. Baru dapat diketahui hasilnya, lanjut dia dua sampai tiga minggu.
“Sucofindo Kubu Raya, belum keluar bisa makan waktu dua sampai tiga minggu,” terangnya
Belum lama beredar video atas terbaliknya tongkang tersebut. Belum diketahui siapa yang merekam situasi di tongkang, di sekitar perairan Pulau Panebang, Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata tersebut.
“Selamat sore, masih di posisi pulau Panebang di atas ponton Kurnia 23, saya pantau untuk di sekitar area pesisir sampai hingga ke tengah seputaran ponton tidak mengeluarkan cairan lagi, seperti yang kami tampilkan,” ungkapnya dalam keterangan video tersebut.
Masih dengan hal yang sama, terdapat video lainnya terlihat sejumlah pekerja melakukan penambalan pada bagian belakang tongkang, dan bagian tengah.
“Area buritan (bagian belakang.red) tongkang Kurnia 23, di belakang sekitar 3 meter 4 meter dari kim belakang, ini kebocorannya titiknya, kira-kira seibu jari kebocorannya, mereka lakukan pasak. Ini lubang pertama di tengah-tengah ponton, di kim sebelah kiri,” jelasnya. (dan)