Covid-19 tak kunjung usai. Pedagang kian merugi, terancam gulung tikar. Hal itulah dirasakan salah satu pedagang kopi di Sukadana, Afif. Ia yang memulai bisnis warung kopi saring pertama di Kayong Utara di tahun 2015 mengaku pandemi Covid-19 di 2 tahun terakhir menjadi momok menakutkan bagi banyak pelaku bisnis.
DANANG PRASETYO, Sukadana
“DI masa Covid-19 ini menjadi masa sulit kami dalam merintis usaha. Efek pandemi ini jumlah pengunjung sepi,” ungkap Afif, Rabu (25/8) ditemui di tempat usahanya di Sukadana.
Bahkan diakui Afif jika dirinya harus bekerja sendiri, karena tidak mampu lagi membayar gaji karyawan. Saat ini, warung kopi miliknya yang berada di Jalan Bhyangkara, sudah hampir 8 bulan tidak lagi menggunakan wifi karena tak mampu membayar.
“Wifi sudah tidak pakai lagi karena tidak mampu bayar bulanan. Saya sudah lama kerja sendiri, karena untuk cari karyawan di kondisi saat ini sangat berat,” Keluhnya.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan dan bantuan modal kepada para pengusaha kecil seperti dirinya, agar dapat bertahan sampai masa pandemi ini selesai.
“Penghasilan dari pengunjung yang datang, kalau sepi mau dapat uang dari mana. Mudah-mudahan ada bantuan pemerintah agar kita pengusaha kecil seperti ini dapat bertahan,” ungkapnya. (*)