KETAPANG – Kementerian Keuangan Ketapang melalui gerakan ‘Kemenkeu Satu Berbagi di Masa Pandemi’ meninjau lokasi korban banjir di Sukadana pada Minggu (25/7). Kementerian Keuangan Ketapang yang meliputi Pajak, Bea Cukai, serta KPPN turut memberikan perhatian dengan memberikan bantuan sembako dan APD kepada masyarakat Desa Sedahan Jaya, yang diterima secara simbolis oleh kepala desa.
Banjir yang terjadi pada 14 Juli 2021 lalu berdampak kepada 138 keluarga di Desa Sedahan Jaya, Kec. Sukadana dan Desa Satai Lestari, Kec. Pulau Maya, Kab. Kayong Utara (KKU) yang rata-rata berprofesi sebagai petani. Bencana yang merendam rumah, ladang, dan sawah warga ini mengakibatkan tanaman padi yang akan panen rontok sekitar 500 karung.
Banjir yang sudah pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya ini memakan waktu sekitar sepekan untuk surut. Akibatnya warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, ke kantor desa maupun ke tempat sanak saudara. Banjir, air bah, dan tanah longsor ini diakibatkan karena letak desa yang cekung dan berada di antara pertemuan lima sungai serta curah hujan yang terjadi terus menerus.
Bantuan ini diharapkan dapat bermanfaat serta membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam dan pandemi Covid-19. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi V DPR RI bersama Tim Balai Wilayah Sungai Kalimantan I dan Bupati Kayong Utara juga telah meninjau lokasi dan memberikan bantuan. Semoga pandemi ini segera berlalu dan masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti sebelumnya.(*)
KETAPANG – Kementerian Keuangan Ketapang melalui gerakan ‘Kemenkeu Satu Berbagi di Masa Pandemi’ meninjau lokasi korban banjir di Sukadana pada Minggu (25/7). Kementerian Keuangan Ketapang yang meliputi Pajak, Bea Cukai, serta KPPN turut memberikan perhatian dengan memberikan bantuan sembako dan APD kepada masyarakat Desa Sedahan Jaya, yang diterima secara simbolis oleh kepala desa.
Banjir yang terjadi pada 14 Juli 2021 lalu berdampak kepada 138 keluarga di Desa Sedahan Jaya, Kec. Sukadana dan Desa Satai Lestari, Kec. Pulau Maya, Kab. Kayong Utara (KKU) yang rata-rata berprofesi sebagai petani. Bencana yang merendam rumah, ladang, dan sawah warga ini mengakibatkan tanaman padi yang akan panen rontok sekitar 500 karung.
Banjir yang sudah pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya ini memakan waktu sekitar sepekan untuk surut. Akibatnya warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, ke kantor desa maupun ke tempat sanak saudara. Banjir, air bah, dan tanah longsor ini diakibatkan karena letak desa yang cekung dan berada di antara pertemuan lima sungai serta curah hujan yang terjadi terus menerus.
Bantuan ini diharapkan dapat bermanfaat serta membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam dan pandemi Covid-19. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi V DPR RI bersama Tim Balai Wilayah Sungai Kalimantan I dan Bupati Kayong Utara juga telah meninjau lokasi dan memberikan bantuan. Semoga pandemi ini segera berlalu dan masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti sebelumnya.(*)
