30.6 C
Pontianak
Friday, March 24, 2023

Tunggu Alat Produksi Oksigen

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Ketapang telah membeli alat polymerase chain reaction (PCR) Covid-19. Dengan adanya alat tersebut diharapkan proses pemeriksaan sampel tes usap bisa diketahui lebih cepat, sehingga penanganannya juga bisa dilakukan lebih cepat.

Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, Farhan, mengatakan pengadaan mesin PCR sudah diprogramkan di APBD Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2021. Saat ini, Pemkab sedang menunggu kedatangan alat tersebut. “Hari ini, mesinnya sudah ada. Hanya saja belum sampai ke Ketapang. Makanya tadi dalam rapat diputuskan untuk mendorong agar mempercepat datangnya alat itu. Sebab sudah dibeli,” katanya, kemarin (9/7).

Menurut Farhan, nantinya setelah alat datang, akan ditempatkan di eks Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan. “Jadi nanti hasil sampel swab akan dikirim ke eks Puskesmas Mulia Baru. Adapun jumlah yang bisa diproses dari alat PCR itu sebanyak 100 sampel setiap hari,” jelasnya.

Baca Juga :  Matangkan Pembangunan Food Estate

Selama ini Pemkab, menurut dia, memiliki keterbatasan dalam melakukan pemeriksaan spesimen, lantaran keterbatasan alat yang dimiliki. Dengan adanya alat tersebut diharapkan dia mampu mempercepat upaya diagnosis virus korona.

Sebagaimana diketahui, untuk memastikan hasil tes Covid-19, Satgas Covid-19 harus mengirim spesimen ke laboratorium milik Universitas Tanjungpura Pontianak. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran PCR test cepat Molekuler (TCM) yang ada di RSUD dr. Agoesdjam memiliki keterbatasan jumlah yang diperiksa perharinya.

Selain membeli alat PCR, pihaknya juga mewacanakan membeli alat produksi oksigen. Pasalnya, alat tersebut bisa digunakan untuk kepentingan jangka panjang. Terlebih lagi alat produksi oksigen di Ketapang sangat minim. Sehingga jika dalam keadaan darurat seperti ini, untuk memenuhi kebutuhan oksigen harus mendatangkan dari Pontianak.

Baca Juga :  Peduli Lingkungan dan Ruang Terbuka Hijau, PLN Percantik Taman Merdeka Kota Ketapang

Dia menegaskan, pembelian alat produksi oksigen ini dianggap urgen untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkn. “Kenapa kita harus beli, karena alat produksi ini berguna sepanjang masa. Kalaupun pandemi Covid-19 berakhir, alat ini tentu bisa digunakan oleh pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas. Intinya alat ini tetap akan terus berfungsi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, mengenai terget pembelian, sepanjang anggaran mencukupi kemungkinan bisa dilakukan di tahun 2021. Pun, dia menambahkan, jika tidak, dilaksanakan di anggaran perubahan maupun anggaran tahun 2022. “Kami usahakan secepatnya, karena alat ini sangat diperlukan di Ketapang,” pungkasnya. (afi)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Ketapang telah membeli alat polymerase chain reaction (PCR) Covid-19. Dengan adanya alat tersebut diharapkan proses pemeriksaan sampel tes usap bisa diketahui lebih cepat, sehingga penanganannya juga bisa dilakukan lebih cepat.

Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, Farhan, mengatakan pengadaan mesin PCR sudah diprogramkan di APBD Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2021. Saat ini, Pemkab sedang menunggu kedatangan alat tersebut. “Hari ini, mesinnya sudah ada. Hanya saja belum sampai ke Ketapang. Makanya tadi dalam rapat diputuskan untuk mendorong agar mempercepat datangnya alat itu. Sebab sudah dibeli,” katanya, kemarin (9/7).

Menurut Farhan, nantinya setelah alat datang, akan ditempatkan di eks Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan. “Jadi nanti hasil sampel swab akan dikirim ke eks Puskesmas Mulia Baru. Adapun jumlah yang bisa diproses dari alat PCR itu sebanyak 100 sampel setiap hari,” jelasnya.

Baca Juga :  Warga Pontianak Ditangkap di Ketapang

Selama ini Pemkab, menurut dia, memiliki keterbatasan dalam melakukan pemeriksaan spesimen, lantaran keterbatasan alat yang dimiliki. Dengan adanya alat tersebut diharapkan dia mampu mempercepat upaya diagnosis virus korona.

Sebagaimana diketahui, untuk memastikan hasil tes Covid-19, Satgas Covid-19 harus mengirim spesimen ke laboratorium milik Universitas Tanjungpura Pontianak. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran PCR test cepat Molekuler (TCM) yang ada di RSUD dr. Agoesdjam memiliki keterbatasan jumlah yang diperiksa perharinya.

Selain membeli alat PCR, pihaknya juga mewacanakan membeli alat produksi oksigen. Pasalnya, alat tersebut bisa digunakan untuk kepentingan jangka panjang. Terlebih lagi alat produksi oksigen di Ketapang sangat minim. Sehingga jika dalam keadaan darurat seperti ini, untuk memenuhi kebutuhan oksigen harus mendatangkan dari Pontianak.

Baca Juga :  Santri Penjaga Pilar Kebangsaan

Dia menegaskan, pembelian alat produksi oksigen ini dianggap urgen untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkn. “Kenapa kita harus beli, karena alat produksi ini berguna sepanjang masa. Kalaupun pandemi Covid-19 berakhir, alat ini tentu bisa digunakan oleh pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas. Intinya alat ini tetap akan terus berfungsi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, mengenai terget pembelian, sepanjang anggaran mencukupi kemungkinan bisa dilakukan di tahun 2021. Pun, dia menambahkan, jika tidak, dilaksanakan di anggaran perubahan maupun anggaran tahun 2022. “Kami usahakan secepatnya, karena alat ini sangat diperlukan di Ketapang,” pungkasnya. (afi)

Most Read

Artikel Terbaru