PONTIANAK – PT. Hutan Ketapang Industri (HKI) menyalurkan paket bantuan untuk korban banjir yang berada di wilayah Kalimantan Barat. Bantuan tersebut diserahkan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kalbar. Bantuan tersebut selanjutnya akan diserahkan langsung kepada korban di daerah-daerah yang dilanda banjir.
Bantuan ini dilaksanakan secara kolektif melalui program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan (TJSP) seluruh perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kalimantan Barat.
Bantuan diserahkan berupa paket makanan yang jenisnya telah ditentukan oleh DLHK. Di antaranya berupa kornet sapi 200 kaleng, sarden ikan dalam kemasan 200 kaleng, biskuit sebanyak 300 bungkus, susu kental manis sebanyak 400 kaleng, kopi sachet sebanyak 2.000 bungkus, dan air mineral 240 mililiter dalam 100 duz. Paket bantuan diserahkan oleh Iwan Kurniawan, selaku perwakilan dari PT. HKI, yang diterima oleh Shinta dari Dinas LHK Provinsi Kalimantan Barat, Senin (22/11).
“Penyaluran bantuan bencana banjir tentunya merupakan andil besar dari Kepala DLHK Provinsi Kalimantan Barat untuk menggerakkan dan mengkoordinir seluruh perusahaan-perusahaan pemegang IUPHHK-HA/HT yang berada di wilayah Kalimantan Barat, untuk bersama-sama membantu saudara-saudara yang terdampak bencana banjir ini,” kata Kurniawan.
Dia menjelaskan, hal ini sejalan dengan bentuk kepedulian PT. HKI melalui program CSR atau TJSP yang menjalankan lima pilar utama, yaitu pengembangan ekonomi, peningkatan pendidikan, perbaikan pelayanan kesehatan, peningkatan sosial budaya, pemeliharaan lingkungan, dan infrastruktur.
Di tempat terpisah, Direktur PT. HKI, Pepep Permadi, berharap agar bantuan ini dapat membantu meringankan kesulitan masyarakat yang terkena musibah banjir, ditambah lagi dengan dampak Covid-19 yang masih terus dirasakan oleh semua. Banjir berkepanjangan, menurut dia, masih dialami oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. “Hal ini perlu jadi perhatian bersama, bahwa banyak dari saudara-saudara kita yang merasakan susahnya bertahan dari banjir ini,” katanya.
Dia menjelaskan, musibah ini tentunya harus menjadi peringatan bagi seluruh elemen dan lapisan masyarakat bahwa kepedulian terhadap lingkungan harus semakin ditingkatkan. “Bencana alam seperti banjir ini merupakan sebagian dari dampak atas aktivitas manusia terhadap lingkungan,” jelasnya.
Menurutnya, pengelolaan lingkungan yang baik dan tepat dengan memperhatikan aspek lingkungan, dapat menekan dampak negatif yang ditimbulkan. Sehingga dikhawatirkan dia nantinya akan merugikan bagi kehidupan masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. “Akhirnya semua berdoa dan berharap agar musibah ini tidak bekepanjangan dan saudara-saudara kita bisa kembali hidup dengan dengan normal dan menjalankan aktivitasnya seperti sedia kala, serta tentunya kedepan tidak terjadi musibah yang serupa,” harapnya. (ser)