25 C
Pontianak
Saturday, March 25, 2023

Prioritaskan Upaya Preventif Dalam Antisipasi dan Cegah Karhutla

SUNGAI RAYA – Polres Kubu Raya, Kamis (2/3) menggelar Apel Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas di lapangan Apel Mapolres Kubu Raya. Apel ini merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan terutama di wilayah Hukum Polres Kubu Raya yang berbasis koordinasi dan sinergitas TNI/Polri, Pemkab, Stakeholder terkait dan Masyarakat Peduli Api dalam menghadapi situasi kontijensi bencana alam di Kabupaten Kubu Raya.

“Apel Gelar Pasukan ini sangat penting untuk menyikapi perkembangan situasi terkait dengan pencegahan Karhutla yang kalau dibiarkan bisa berdampak pada bencana kabut asap dan merupakan perhatian serius serta sasaran prioritas,” ucap Wakapolres Kubu Raya, Kompol Priscilla Oktaviana, usai memimpin Apel Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas tahun 2023 di Halaman Mapolres Kubu Raya.

Sebagai informasi katanya, wilayah Kabupaten Kubu Raya seluas 6.985,20 kilometer persegi. Dari luas seluruh wilayah Kubu Raya tersebut, sekitar 471.187 hektare merupakan lahan gambut.

Baca Juga :  Berikan Perahu Lipat Antisipasi Banjir

“Karena terbilang banyak memiliki lahan gambut, makanya memasuki bulan kemarau sangat rawan terjadinya karhutla yang menimbulkan bencana asap dan mengganggu kegiatan masyarakat, perekonomian, penerbangan dan transportasi, jangan sampai kita dianggap pengekspor asap ke Negara tetangga,” jelasnya.

Priscilla Oktaviana menambahkan sebelum operasi terebut digelar, sebelumnya juga telah dilaksanakan Latihan Pra Operasi Bina Karuna Kapuas-2023 Tahap I dengan mengedepankan kegiatan Preemtif dan Preventif yang didukung dengan kegiatan Deteksi pencegahan.

Meski demikian lanjutnya, tidak bisa berhenti sampai di situ, maka perlu ada upaya lebih lanjut yang disesuaikan dengan perkembangan cuaca atau musim yang kita lihat saat ini.

“Sesuai dengan hasil koordinasi dengan BMKG Kalimantan Barat, saat ini cuaca belum menunjukkan musim kemarau berkepanjangan. Namun tetap diperlukan langkah-langkah antisipasi lebih lanjut,” paparnya.

Baca Juga :  Polres Kubu Raya Sisir SPBU

Melalui Operasi Bina Karuna Kapuas-2023 Tahap I, kata Priscilla, pihaknya mengedepankan upaya pencegahan, namun jika ditemukan adanya pelanggaran tindak pidana Karhutla maka akan kami lakukan penegakan hukum.

Dia pun mengingatkan bahwa pencegahan Karhutla, harus dilakukan dengan sinergitas kebersamaan kepada seluruh stakeholder terkait, supaya hasilnya memiliki dampak dari setiap tindakan dan upaya yang telah dilakukan.

“Satgas Pencegahan Karhutla harus mampu menggerakkan masyarakat sekitar bersama Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang kita sebut 3 Pilar Desa, didukung dengan Tim Penyuluh dari Instansi terkait dan potensi masyarakat serta perusahaan yang ada, termasuk Kelompok Peduli Api. Saya yakin bahwa hal ini telah dipahami oleh seluruh instansi terkait maupun Stakeholder yang ada supaya bisa saling bersinergi untuk melakukan pencegahan,” tutup Priscilla Oktaviana. (ash)

SUNGAI RAYA – Polres Kubu Raya, Kamis (2/3) menggelar Apel Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas di lapangan Apel Mapolres Kubu Raya. Apel ini merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan terutama di wilayah Hukum Polres Kubu Raya yang berbasis koordinasi dan sinergitas TNI/Polri, Pemkab, Stakeholder terkait dan Masyarakat Peduli Api dalam menghadapi situasi kontijensi bencana alam di Kabupaten Kubu Raya.

“Apel Gelar Pasukan ini sangat penting untuk menyikapi perkembangan situasi terkait dengan pencegahan Karhutla yang kalau dibiarkan bisa berdampak pada bencana kabut asap dan merupakan perhatian serius serta sasaran prioritas,” ucap Wakapolres Kubu Raya, Kompol Priscilla Oktaviana, usai memimpin Apel Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas tahun 2023 di Halaman Mapolres Kubu Raya.

Sebagai informasi katanya, wilayah Kabupaten Kubu Raya seluas 6.985,20 kilometer persegi. Dari luas seluruh wilayah Kubu Raya tersebut, sekitar 471.187 hektare merupakan lahan gambut.

Baca Juga :  Mapping Wilayah Kategori Rawan, Polres Distribusikan Bantuan Korban Banjir

“Karena terbilang banyak memiliki lahan gambut, makanya memasuki bulan kemarau sangat rawan terjadinya karhutla yang menimbulkan bencana asap dan mengganggu kegiatan masyarakat, perekonomian, penerbangan dan transportasi, jangan sampai kita dianggap pengekspor asap ke Negara tetangga,” jelasnya.

Priscilla Oktaviana menambahkan sebelum operasi terebut digelar, sebelumnya juga telah dilaksanakan Latihan Pra Operasi Bina Karuna Kapuas-2023 Tahap I dengan mengedepankan kegiatan Preemtif dan Preventif yang didukung dengan kegiatan Deteksi pencegahan.

Meski demikian lanjutnya, tidak bisa berhenti sampai di situ, maka perlu ada upaya lebih lanjut yang disesuaikan dengan perkembangan cuaca atau musim yang kita lihat saat ini.

“Sesuai dengan hasil koordinasi dengan BMKG Kalimantan Barat, saat ini cuaca belum menunjukkan musim kemarau berkepanjangan. Namun tetap diperlukan langkah-langkah antisipasi lebih lanjut,” paparnya.

Baca Juga :  TNI Sosialisasi Cegah Karhutla di Air Besar

Melalui Operasi Bina Karuna Kapuas-2023 Tahap I, kata Priscilla, pihaknya mengedepankan upaya pencegahan, namun jika ditemukan adanya pelanggaran tindak pidana Karhutla maka akan kami lakukan penegakan hukum.

Dia pun mengingatkan bahwa pencegahan Karhutla, harus dilakukan dengan sinergitas kebersamaan kepada seluruh stakeholder terkait, supaya hasilnya memiliki dampak dari setiap tindakan dan upaya yang telah dilakukan.

“Satgas Pencegahan Karhutla harus mampu menggerakkan masyarakat sekitar bersama Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang kita sebut 3 Pilar Desa, didukung dengan Tim Penyuluh dari Instansi terkait dan potensi masyarakat serta perusahaan yang ada, termasuk Kelompok Peduli Api. Saya yakin bahwa hal ini telah dipahami oleh seluruh instansi terkait maupun Stakeholder yang ada supaya bisa saling bersinergi untuk melakukan pencegahan,” tutup Priscilla Oktaviana. (ash)

Most Read

Artikel Terbaru