23.9 C
Pontianak
Monday, June 5, 2023

Maksimalkan Pendataan dengan Sensus Online

SUNGAI RAYA — Sejak pertengahan Februari 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) Kubu Raya mulai melakukan pendataan sensus penduduk via online diseluruh desa di Kubu Raya.   Kepala BPS Kubu Raya, Anton Manurung mengatakan sejak pertengahan Februari lalu hingga saat ini sudah terdata sebanyak 3.000 Kepala Keluarga (KK) yang terdata melalui sensus penduduk via online. Dia menargetkan hingga 20 hari kedepan sebanyak 7.000 kepala keluarga di Kubu Raya sudah  bisa terdata melalui sensus penduduk via online.

Pantauan BPS Kubu Raya hingga saat ini, kata Anton semua kecamatan yang ada di Kubu Raya sebagian sudah masuk terdata pada sensus online. Dari semua kecamatan kata dia, yang terbesar terdata melalui sensus via online yakni Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B.

Sedangkan jumlah penduduk yang masih minim terdata melalui sensus via online ini yaitu di Kecamatan Teluk Pakedai karena tercatat baru sekitar 53 kepala keluarga yang terdata. “Alasan masyarakat setempat yang kami dapat, karena sulitnya mendapatkan sinyal termasuk akses internet,” kata Anton Manurung kepada Pontianak Post disela-sela rapat koordinasi sensus penduduk 2020, Rabu (11/3) di Qubu Resort.

Sensus penduduk secara online sendiri kata Anton dimulai sejak 15 Februari dan akan berakhir pada 31 Maret 2020. “Nanti setelah 31 Maret pelayanan sensus online ini kami tutup, dan akan kami data daearah mana saja yang sudah masuk by name by addres,” jelasnya.

“Untuk sensus penduduk via online ini syarat utamanya, penduduk harus punya Nomor Induk Kependudukan (NIK) , kalau  tak punya NIK dia tak bisa mengikuti sensus via online,” tambahnya.

Sebelumnya kata Anton pihaknya juga telah memanggil dan mensosialisasikan ke semua kepala desa di Kubu Raya mengenai sensus penduduk via online, selanjutnya masing-masing kepaala desa akan kembali mensosialisasikan ke setiap RT/RW di desa. Di sisi lain BPS Kubu Raya juga melakukan sosialisasi ke sejumlah instansi, komunitas masyarakat dan belasan SMA yang ada di Kubu Raya. “Tujuan kami sosialisasi ke sejumlah SMA ini dengan harapan, para pelajar yang sudah memilki NIK bisa selain dirinya dia juga bisa membantu orang tua dan sanak keluarganya untuk mengikuti sensus penduduk via online melalui HP masing-masing,” ungkapnya.

Baca Juga :  Realisasi Pajak Kubu Raya Sudah 70 Persen

Disinggung mengenai upaya yang dilakukan BPS Kubu Raya untuk melakukan sensus penduduk secara manual yang akan digelar pada Juli mendatang, kata Anton agar sensus penduduk yang dilakukan secara manual nantinya bisa berjalan maksimal pihaknya akan melibatkan masyarakat dimasing-masing wilayah Kubu Raya untuk turut melakukan pencacahan di lapangan.

“Jadi misalnya untuk wilayah Desa Tanjung Beringin, petugas sensusnya nanti juga akan kami rangkul dari Desa Tanjung Beringin, sehingga diharapkan upaya sensus ini bisa maksimal,” kata Anton Manurung.

Anton pun mengaku untuk persiapan sensus penduduk pada Juli mendatang pihaknyaa akan merekrut sebanyak 770 petugas sensus yang berasal dari setiap desa di Kubu Raya. “Nantinya kami akan sosialisasi dulu ke semua Kades untuk memberikan pengumuman perekrutan ini, tentunya orang-orang yang akan terpilih menjad petugas sensus nanti akan kami seleksi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada,” ungkapnya.

Sejauh ini lanjutnya masih ada beberapa kecamatan di Kubu Raya seperti Terentang, Kubu, Batu Ampar yang sulit mendapatkan sinyal danb akses internet sehingga cukup sulit untuk mengikuti sensus penduduk via online.

“Untuk wilayah yang belum mendapat akses internet dengan baik, akan kami maksimalkan sensus penduduknya secara manual, sedangkan bagi Kecamatan seperti Sungai Kakap, Sungai Raya, Sungai Ambawang dan Rasau Jaya yang akses internetnya sudah lancar itu bisa dimaksimalkan melalui sensus via online,” paparnya.

Baca Juga :  Lantik 12 Pejabat, Muda Ajak Perkuat Birokrasi

Usai membuka rapat koordinasi sensus penduduk Kubu Raya 2020,  Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan berharap BPS Kubu Raya dapat melakukan update data kependudukan dengan valid, sehingga bisa memaksimalkan berbagai program yang dijalankan oleh pemkab Kubu Raya dengan database kependudukan yang semakin baik.

“Ini sangat penting bagi kita karena dengan data yang valid, akan memudahkan kita dalam melakukan pemetaan untuk menjalankan berbagai kebijakan yang kita buat,” kata Muda Mahendrawan.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk di Kubu Raya meningkat drastis selama 10 tahun terakhir, dimana hal ini disebabkan banyaknya pemukiman baru yang ada di Kubu Raya yang mengakibatkan perpindahan penduduk dari kota ke Kubu Raya.

Menjad sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi, lompatan penduduk dari Kota Pontianak ke Kubu Raya jelas tidak bisa terhindarkan. Terlebih, banyak pengembang membangun perumahan di wilayah Kubu Raya karena harga lahan yang masih murah di banding kota, mengakibatkan masyarakat lebih memilih untuk pindah ke Kubu Raya.

“Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita, agar bagaimana populasi penduduk yang terus bertambah ini bisa memberikan kontribusi yang sigifikan pula bagi pembangunan di Kubu Raya,” jelasnya.

Karenanya kata Muda,  data kependudukan  yang valid sangat diperlukan, sehingga Pemerintah Kubu Raya bisa maksimal memetakan berbagai program yang dibuat, termasuk pemenuhan kebutuhan pangan yang harus terpenuhi dengan baik di kabupaten itu.

Menurutnya, dengan data yang valid juga, maka pihaknya bisa memaksimalkan berbagai program yang ada seperti optimalisasi lahan pertanian, pemberikan bantuan bagi masyarakat yang benar-benar memerlukan, pemberdayaan UMKM dan program lainnya.

“Terkait hal tersebut, saya harapkan kepada masyarakat agar bisa memberikan data sebenar-benarnya kepada petugas sensus agar database yang ada di BPS bisa benar-benar akurat,” pungkasnya. (ash)

 

SUNGAI RAYA — Sejak pertengahan Februari 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) Kubu Raya mulai melakukan pendataan sensus penduduk via online diseluruh desa di Kubu Raya.   Kepala BPS Kubu Raya, Anton Manurung mengatakan sejak pertengahan Februari lalu hingga saat ini sudah terdata sebanyak 3.000 Kepala Keluarga (KK) yang terdata melalui sensus penduduk via online. Dia menargetkan hingga 20 hari kedepan sebanyak 7.000 kepala keluarga di Kubu Raya sudah  bisa terdata melalui sensus penduduk via online.

Pantauan BPS Kubu Raya hingga saat ini, kata Anton semua kecamatan yang ada di Kubu Raya sebagian sudah masuk terdata pada sensus online. Dari semua kecamatan kata dia, yang terbesar terdata melalui sensus via online yakni Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B.

Sedangkan jumlah penduduk yang masih minim terdata melalui sensus via online ini yaitu di Kecamatan Teluk Pakedai karena tercatat baru sekitar 53 kepala keluarga yang terdata. “Alasan masyarakat setempat yang kami dapat, karena sulitnya mendapatkan sinyal termasuk akses internet,” kata Anton Manurung kepada Pontianak Post disela-sela rapat koordinasi sensus penduduk 2020, Rabu (11/3) di Qubu Resort.

Sensus penduduk secara online sendiri kata Anton dimulai sejak 15 Februari dan akan berakhir pada 31 Maret 2020. “Nanti setelah 31 Maret pelayanan sensus online ini kami tutup, dan akan kami data daearah mana saja yang sudah masuk by name by addres,” jelasnya.

“Untuk sensus penduduk via online ini syarat utamanya, penduduk harus punya Nomor Induk Kependudukan (NIK) , kalau  tak punya NIK dia tak bisa mengikuti sensus via online,” tambahnya.

Sebelumnya kata Anton pihaknya juga telah memanggil dan mensosialisasikan ke semua kepala desa di Kubu Raya mengenai sensus penduduk via online, selanjutnya masing-masing kepaala desa akan kembali mensosialisasikan ke setiap RT/RW di desa. Di sisi lain BPS Kubu Raya juga melakukan sosialisasi ke sejumlah instansi, komunitas masyarakat dan belasan SMA yang ada di Kubu Raya. “Tujuan kami sosialisasi ke sejumlah SMA ini dengan harapan, para pelajar yang sudah memilki NIK bisa selain dirinya dia juga bisa membantu orang tua dan sanak keluarganya untuk mengikuti sensus penduduk via online melalui HP masing-masing,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pendidikan MKKS Jadi Dasar Membuat Kebijakan

Disinggung mengenai upaya yang dilakukan BPS Kubu Raya untuk melakukan sensus penduduk secara manual yang akan digelar pada Juli mendatang, kata Anton agar sensus penduduk yang dilakukan secara manual nantinya bisa berjalan maksimal pihaknya akan melibatkan masyarakat dimasing-masing wilayah Kubu Raya untuk turut melakukan pencacahan di lapangan.

“Jadi misalnya untuk wilayah Desa Tanjung Beringin, petugas sensusnya nanti juga akan kami rangkul dari Desa Tanjung Beringin, sehingga diharapkan upaya sensus ini bisa maksimal,” kata Anton Manurung.

Anton pun mengaku untuk persiapan sensus penduduk pada Juli mendatang pihaknyaa akan merekrut sebanyak 770 petugas sensus yang berasal dari setiap desa di Kubu Raya. “Nantinya kami akan sosialisasi dulu ke semua Kades untuk memberikan pengumuman perekrutan ini, tentunya orang-orang yang akan terpilih menjad petugas sensus nanti akan kami seleksi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada,” ungkapnya.

Sejauh ini lanjutnya masih ada beberapa kecamatan di Kubu Raya seperti Terentang, Kubu, Batu Ampar yang sulit mendapatkan sinyal danb akses internet sehingga cukup sulit untuk mengikuti sensus penduduk via online.

“Untuk wilayah yang belum mendapat akses internet dengan baik, akan kami maksimalkan sensus penduduknya secara manual, sedangkan bagi Kecamatan seperti Sungai Kakap, Sungai Raya, Sungai Ambawang dan Rasau Jaya yang akses internetnya sudah lancar itu bisa dimaksimalkan melalui sensus via online,” paparnya.

Baca Juga :  Kodam Optimalkan Pelayanan Terhadap Veteran

Usai membuka rapat koordinasi sensus penduduk Kubu Raya 2020,  Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan berharap BPS Kubu Raya dapat melakukan update data kependudukan dengan valid, sehingga bisa memaksimalkan berbagai program yang dijalankan oleh pemkab Kubu Raya dengan database kependudukan yang semakin baik.

“Ini sangat penting bagi kita karena dengan data yang valid, akan memudahkan kita dalam melakukan pemetaan untuk menjalankan berbagai kebijakan yang kita buat,” kata Muda Mahendrawan.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk di Kubu Raya meningkat drastis selama 10 tahun terakhir, dimana hal ini disebabkan banyaknya pemukiman baru yang ada di Kubu Raya yang mengakibatkan perpindahan penduduk dari kota ke Kubu Raya.

Menjad sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi, lompatan penduduk dari Kota Pontianak ke Kubu Raya jelas tidak bisa terhindarkan. Terlebih, banyak pengembang membangun perumahan di wilayah Kubu Raya karena harga lahan yang masih murah di banding kota, mengakibatkan masyarakat lebih memilih untuk pindah ke Kubu Raya.

“Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita, agar bagaimana populasi penduduk yang terus bertambah ini bisa memberikan kontribusi yang sigifikan pula bagi pembangunan di Kubu Raya,” jelasnya.

Karenanya kata Muda,  data kependudukan  yang valid sangat diperlukan, sehingga Pemerintah Kubu Raya bisa maksimal memetakan berbagai program yang dibuat, termasuk pemenuhan kebutuhan pangan yang harus terpenuhi dengan baik di kabupaten itu.

Menurutnya, dengan data yang valid juga, maka pihaknya bisa memaksimalkan berbagai program yang ada seperti optimalisasi lahan pertanian, pemberikan bantuan bagi masyarakat yang benar-benar memerlukan, pemberdayaan UMKM dan program lainnya.

“Terkait hal tersebut, saya harapkan kepada masyarakat agar bisa memberikan data sebenar-benarnya kepada petugas sensus agar database yang ada di BPS bisa benar-benar akurat,” pungkasnya. (ash)

 

Most Read

Artikel Terbaru