SUNGAI RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mendorong Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) di Kubu Raya terutama dalam implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
“Dengan adanya Percepatan dan Perluasan Digitaliasasi Daerah terutama dalam implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah di Kubu Raya tentunya akan meningkatkan transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung tata kelola, dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Selasa (12/4) usai menghadiri Rapat Koordinasi Pembentukan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Ruang Rapat Bupati Kubu Raya.
Di sisi lain, Muda menilai melalui perluasan digitalisasi daerah secara tak langsung juga mendukung pengembangan transaksi pembayaran digital di masyarakat guna mewujudkan keuangan yang inklusif, serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.
Sejak awal, Muda mengkalim sejak beberapa tahun terakhir, sistem Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya juga sudah mulai gencar menerapkan digitaliassi disejumlah bidang. Misalnya saja untuk pengelolaan transaksi keuangan desa di kabupaten ini lanjut sejak beberapa tahun lalu juga sudah menerapkan pengelolaan transaksi secara nontunai.
“Ini membukti, mulai dari tingkat desa pun, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memang sudah kian mendukung terimplementasi dengan baiknya perluasan digitalisasi daerah,” jelasnya.
Untuk terus mengoptimalkan upaya Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah di Kubu Raya lanjut Muda, saat ini pemerintah daerah setempat juga terus mendorong agar masyarakat Kubu Raya bisa kian memahami pentingnya dan banyaknnya dampak positif dari upaya perluasan digitalisasi daerah.
Muda menambahkan dengan percepatan perluasan digitaliasasi daerah ini secara tak langsung juga akan membuat penghimpunan pajak daerah kian optimal.
“Agar implementasi perluasan digitalisasi daerah ini bisa berjalan maksimal, maka kami akan mengupayakan untuk membuat inovasi-inovasi yang dapat menunjang pelaksasaan perluasan digitasliasi daerah di Kubu Raya ini,” ucap Muda.
Sejauh ini kata Muda, jika jeli cukup banyak komunitas-komunitas misalnya seperti gerakan infak sedekah, unit pengumpul zakat dan sejenisnya bisa memanfaatkan perluasan digitalisasi daerah ini.
“Makanya saya mengimbau setiap OPD dan sejumlah pihak terkait lainnya untuk terus ikut memberikan edukasi dan pemahaman bagi masyarakat mengenai pentingnya penerapan perluasan digitalisasi daerah ini,” kata Muda.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Trisna Handayani mengutaran saat ini terdapat 15 TP2DD yang terdiri dari 1 TP2DD di tingkat provinsi Kalimanatan Barat dan 14 TP2DD dimasing-masing kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Dalam mendorong Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat katanya bekerja secara simultan di wilayah Kalimantan Barat termasuk di Kubu Raya.
“Di Kubu Raya sendiri, ketika kami mengisi isian SIPD itu ternyata sudah masuk level digital dengan penerimaan daerahnya yang memang sudah nontunai. Ketika tahu Kubu Raya sudah masuk ke level digital, kami up agar lebih maju kedepannya dalam penerapan perluasan digitalisasi daerahnya,” jelas Trisna Handayani.
Kendati demikian lanjut Trisna Handayani tidak bisa dipungkiri, hingga saat ini masih terdapat sejumlah kendala dalam mengoptimalkan digitaliasasi daerah yang berkaitan dengan pihak ketiga.
“Pihak ketiga disini seperti pihaknya yang menyediakan jaringan dan kami harap masalah ini bisa diatasi. Kendati demikian, upaya dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kubu Rayanya wajib kita acungi jempol, karena memang sudah cukup maju penerapan digitalisasinya dan tentunya kami berharap ke depan penearapan digitalisasi daerah di Kubu Raya bisa terus dimaksimalkan,” pungkasnya. (ash)