26.7 C
Pontianak
Sunday, May 28, 2023

Menteri PPN Apresiasi Optimalisasi Pemanfaatan Informasi Geospasial

SUNGAI RAYA – Upaya mengoptimalkan pemanfaatan informasi geospasial di Kabupaten Kubu Raya mendapat pujian dari Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Menurut Suharso, pemanfaatan sistem informasi berbasis geospasial atau ruang kebumian akan memudahkan di dalam perencanaan-perencanaan pembangunan.

“Di Kabupaten Kubu Raya itu peta rumah tangganya sudah tersedia. Jadi kita berharap seluruh intervensi program benar-benar langsung kepada mereka para penerima manfaat dengan tepat,” ucap Suharso, Senin (20/3) saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) Tahun 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta.

Suharso menilai, sistem data berbasis geospasial yang lebih akurat dan aktual akan dapat menekan tingkat kesalahan di dalam perencanaan sasaran subyek dan objek, sehingga tidak terjadi salah sasaran dan alokasi anggaran.

“Kita bisa menurunkan dengan baik tingkat kesalahan sehingga orang yang memang seharusnya berhak mendapatkan manfaat akan bisa menerimanya dan yang tidak sebagai penerima manfaat memang tidak akan menerimanya. Kalau kita sudah melakukan sistem berbasis geospasial, ini akan memudahkan di dalam perencanaan-perencanaan pembangunan,” ungkapnya.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, dalam paparannya mengatakan pentingnya meningkatkan pemanfaatan informasi geospasial di setiap daerah. Menurut Muda, sistem informasi berbasis geospasial sangat membantu di dalam proses pembangunan. Mulai dari perencanaan hingga pengawasan.

“Harapan kita, bayangkan saja jika semua daerah di Indonesia punya kebijakan itu, maka di pusat ini akan mudah dalam menavigasi seluruh program di semua sektor. Sehingga akan memberikan  kebahagiaan bagi masyarakat. Bisa mengurangi ketimpangan karena semua program terdistribusi dengan tepat dan tidak mubazir,” jelas Muda.

Baca Juga :  PT Sucofindo Cabang Pontianak Bangun Gedung Baru

Lebih rinci Muda menerangkan bahwa di dalam sistem informasi data berbasis geospasial, semua data atas subjek dan objek tidak hanya disuguhkan dalam bentuk tabel, tapi juga dalam bentuk nama, alamat, lokasi, posisi koordinat, dan informasi berbasis peta ruang kebumian. Sehingga dipastikan dia lebih lebih akurat, mutakhir, terpadu, lengkap, dan langsung dari sumbernya.

“Jadi di dalam perencanaan, kualitas data itulah yang menjamin ketepatan sehingga tidak ada kemubaziran. Yang pasti semuanya juga jadi bergerak serempak dari kabupaten sampai desa. Sistem berbasis geospasial itu menavigasi semua kebijakan. Misalnya dalam proses perlindungan sosial, kesehatan, kebencanaan, lingkungan, rumah tidak layak huni, dan sebagainya. Intinya, bagaimana kita melakukan transformasi dari yang tidak layak menjadi layak dan tidak terdidik menjadi terdidik,” tuturnya.

Muda mengungkapkan hasil dari pemanfaatan informasi geospasial di Kubu Raya terlihat jelas. Di antaranya, sebut dia, dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kubu Raya yang tertinggi di antara semua kabupaten di Kalimantan Barat. Begitu pula pada angka kemiskinan yang terendah dan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga sudah dipastikan dia.

Baca Juga :  Harganas di Tengah Pandemi Covid-19, Muda:  Manfaatkan Digitalisasi Dalam Memberikan Edukasi

Nah, hasilnya IPM kita dalam tiga tahun ini luar biasa peningkatannya. Sebab dengan sistem infomasi berbasis geospasial ini, semuanya jadi terukur. Yang kita kejar kan muaranya adalah IPM. Karena di situ ada dimensi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Nah, standar layak hidup ini akhirnya jadi baik dan sekarang tertinggi di antara semua kabupaten di Kalimantan Barat,” terangnya.

Muda menyatakan kehadirannya pada Rakornas IG untuk memotivasi agar pemanfaatan informasi geospasial menjadi perhatian serius semua pihak.

“Kami di sini untuk mengajak dan meyakinkan bahwa ini adalah kebutuhan kita dan integrasi dari data tabular statistik ke geospasial ini sangat luar biasa. Ibaratnya ini rajanya data karena satu titik bisa menjelaskan banyak hal. Dari satu rumah tangga di semua sisinya bisa dijelaskan. Sehingga semua pihak terkait bisa berperan sesuai dengan fungsinya. Hasilnya percepatan pembangunan akan tepat, tidak mubazir, dan tidak ada pembiaran,” ucapnya.

Sebagai informasi, Rakornas IG digelar oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) RI dengan mengundang Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan sebagai narasumber. Sebab Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah terbaik di Indonesia dalam pengembangan simpul jaringan dan pemanfaatan informasi geospasial. (ash)

SUNGAI RAYA – Upaya mengoptimalkan pemanfaatan informasi geospasial di Kabupaten Kubu Raya mendapat pujian dari Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Menurut Suharso, pemanfaatan sistem informasi berbasis geospasial atau ruang kebumian akan memudahkan di dalam perencanaan-perencanaan pembangunan.

“Di Kabupaten Kubu Raya itu peta rumah tangganya sudah tersedia. Jadi kita berharap seluruh intervensi program benar-benar langsung kepada mereka para penerima manfaat dengan tepat,” ucap Suharso, Senin (20/3) saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) Tahun 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta.

Suharso menilai, sistem data berbasis geospasial yang lebih akurat dan aktual akan dapat menekan tingkat kesalahan di dalam perencanaan sasaran subyek dan objek, sehingga tidak terjadi salah sasaran dan alokasi anggaran.

“Kita bisa menurunkan dengan baik tingkat kesalahan sehingga orang yang memang seharusnya berhak mendapatkan manfaat akan bisa menerimanya dan yang tidak sebagai penerima manfaat memang tidak akan menerimanya. Kalau kita sudah melakukan sistem berbasis geospasial, ini akan memudahkan di dalam perencanaan-perencanaan pembangunan,” ungkapnya.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, dalam paparannya mengatakan pentingnya meningkatkan pemanfaatan informasi geospasial di setiap daerah. Menurut Muda, sistem informasi berbasis geospasial sangat membantu di dalam proses pembangunan. Mulai dari perencanaan hingga pengawasan.

“Harapan kita, bayangkan saja jika semua daerah di Indonesia punya kebijakan itu, maka di pusat ini akan mudah dalam menavigasi seluruh program di semua sektor. Sehingga akan memberikan  kebahagiaan bagi masyarakat. Bisa mengurangi ketimpangan karena semua program terdistribusi dengan tepat dan tidak mubazir,” jelas Muda.

Baca Juga :  Sekda Ketapang Apresiasi Satuan Komunitas Pramuka Peduli

Lebih rinci Muda menerangkan bahwa di dalam sistem informasi data berbasis geospasial, semua data atas subjek dan objek tidak hanya disuguhkan dalam bentuk tabel, tapi juga dalam bentuk nama, alamat, lokasi, posisi koordinat, dan informasi berbasis peta ruang kebumian. Sehingga dipastikan dia lebih lebih akurat, mutakhir, terpadu, lengkap, dan langsung dari sumbernya.

“Jadi di dalam perencanaan, kualitas data itulah yang menjamin ketepatan sehingga tidak ada kemubaziran. Yang pasti semuanya juga jadi bergerak serempak dari kabupaten sampai desa. Sistem berbasis geospasial itu menavigasi semua kebijakan. Misalnya dalam proses perlindungan sosial, kesehatan, kebencanaan, lingkungan, rumah tidak layak huni, dan sebagainya. Intinya, bagaimana kita melakukan transformasi dari yang tidak layak menjadi layak dan tidak terdidik menjadi terdidik,” tuturnya.

Muda mengungkapkan hasil dari pemanfaatan informasi geospasial di Kubu Raya terlihat jelas. Di antaranya, sebut dia, dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kubu Raya yang tertinggi di antara semua kabupaten di Kalimantan Barat. Begitu pula pada angka kemiskinan yang terendah dan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga sudah dipastikan dia.

Baca Juga :  Khulatun Nabila Raih Prestasi MHQH Tingkat Nasional

Nah, hasilnya IPM kita dalam tiga tahun ini luar biasa peningkatannya. Sebab dengan sistem infomasi berbasis geospasial ini, semuanya jadi terukur. Yang kita kejar kan muaranya adalah IPM. Karena di situ ada dimensi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Nah, standar layak hidup ini akhirnya jadi baik dan sekarang tertinggi di antara semua kabupaten di Kalimantan Barat,” terangnya.

Muda menyatakan kehadirannya pada Rakornas IG untuk memotivasi agar pemanfaatan informasi geospasial menjadi perhatian serius semua pihak.

“Kami di sini untuk mengajak dan meyakinkan bahwa ini adalah kebutuhan kita dan integrasi dari data tabular statistik ke geospasial ini sangat luar biasa. Ibaratnya ini rajanya data karena satu titik bisa menjelaskan banyak hal. Dari satu rumah tangga di semua sisinya bisa dijelaskan. Sehingga semua pihak terkait bisa berperan sesuai dengan fungsinya. Hasilnya percepatan pembangunan akan tepat, tidak mubazir, dan tidak ada pembiaran,” ucapnya.

Sebagai informasi, Rakornas IG digelar oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) RI dengan mengundang Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan sebagai narasumber. Sebab Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah terbaik di Indonesia dalam pengembangan simpul jaringan dan pemanfaatan informasi geospasial. (ash)

Most Read

Artikel Terbaru