NGABANG – Warga dihebohkan dengan penemuan tulang belulang manusia di Hutan Manbe Dusun Nabo Desa Ampadi Kecamatan Meranti Kabupaten Landak, Senin (12/3). Diduga, tulang belulang tersebut merupakan salah seorang warga yang telah hilang sejak Oktober 2022 lalu.
Kapolsek Meranti Iptu Dahman Saragih mengatakan, tulang belulang tersebut diyakini seorang laki-laki bernama Pilipus (24). Pilipus dinyatakan hilang sejak 21 Oktober 2022. Hal itu dibenarkan oleh sang paman, Amsah saat melihat ciri-ciri pakaian, tas dan parang yang berada di TKP.
“Ya benar. Penemuan Tulang Tengkorak Kepala beserta tulang belulang Manusia, di Hutan Manbe di Dusun Nabo, Desa Ampadi,” ungkap Kapolsek.
Tulang tengkorak kepala beserta tulang belulang manusia tersebut ditemukan dalam kondisi terpisah dan tidak utuh. Di tengkorak kepala terdapat rambut pendek berwarna hitam. Di lokasi, polisi juga menemukan pakaian kaos berkerah berwarna merah, celana pendek berwarna hijau, parang, sepasang sendal jepit, tas berwana hitam yang berisikan senter, korek api dan botol minuman.
“Dari pakaian dan barang barang lainnya, yang ditemukan di lokasi pihak keluarga meyakini bahwa tulang tengkorak kepala beserta tulang belulang ialah benar Pilipus. Selanjutnya, tulang belulang itu pun dibawa ke rumah kakeknyauntuk disemayamkan,” ungkapnya.
Kapolsek menjelaskan, tulang belulang tersebut pertama kali ditemukan oleh Binsun (33). Warga Dusun Barangan Pale Desa Sejoet Kecamatan Kuala Behe. Saat itu, ia pergi ke Hutan Manbe untuk mencari roa atau rotan muda. Sesampainya di TKP ia menemukan tulang tengkorak manusia.
Saksi lalu meninggalkan lokasi penemuan, dan langsung pulang ke rumah. Ia lalu memberitahukan penemuan tersebut kepada salah seorang warga, yakni Aming. Aming lalu berangkat ke Dusun Nabo Desa Ampadi untuk memberitahukan penemuan tersebut ke pada Saman yang diketahui kehilangan cucunya pada saat berburu. “Pihak keluarga pun menolak untuk melakukan visum,” ungkapnya.
Iptu Dahman melanjutkan, hasil sementara pemeriksaan luar oleh tenaga medis Puskesmas Meranti menyatakan bahwa hanya ditemukan tulang belulang manusia yang sudah tidak utuh. Selain itu ada bagian tulang yang tidak ditemukan. “Kemungkinan dibawa atau dimakan binatang di hutan tersebut,” tutup Kapolsek.(mif)