SAMBAS – Liengo, warga Tebas Kuala Kecamatan Tebas sungguh terkejut dan sedih mendapati suaminya meninggal setelah gantung diri dengan seutas tali di rumahnya, Kamis (8/7) pagi.
Liengo mengaku terkejut dengan apa yang terjadi pada suaminya. “Pada Kamis sekitar Pukul 08.00 WIB, suami masih baik-baik saja di rumah. Saya sedang masak di dapur dan menyiapkan barang-barang yang rencananya akan dibawa pergi ke Singkawang,” kata Liengo.
Sementara suaminya (NS), terlihat berada di kamar. Namun setelah sekitar satu jam, dirinya mendatangi kamar suaminya yang saat itu tertutup. “Pintu kamarnya tertutup tapi tak dikunci, pikir saya mungkin sedang tidur, lantas saya datangi ke kamar dan melihat suami sudah tergantung dengan tali di lehernya di dalam kamar,” katanya.
Sontak saja, dirinya histeris dan meminta tolong melihat sang suami gantung diri. Lantas sejumlah tetangga dan warga lainnya datang ke rumah korban, untuk selanjutnya membantu menurunkan NS (49) yang saat didatangi warga masih tergantung.
Liengo mengaku, dirinya sudah menikah dan menetap di rumahnya bertahun tahun lalu. Dirinya tidak menduga, jika suaminya gantung diri seperti ini. “Kami berdua sudah nikah puluhan tahun, dan tinggal berdua di sini,” katanya.
Liengo pun menceritakan, kurang lebih satu minggu ini suaminya mengeluhkan sakit pada kakinya. Sudah sempat dibawa ke dokter, dimana disebutkan menderita rematik.
“Dalam satu minggu ini memang suami mengeluhkan sakit kakinya, bahkan malam tak bisa tidur,” katanya. Termasuk pada Rabu malam, suaminya mengeluh kesakitan. Bahkan sempat menangis karena penyakitnya itu.
“Malam tak tidur, karena sakit di kakinya tak hilang-hilang, bahkan sampai menangis,” katanya. Atas meninggalnya sang suami, Liengo mengaku pasrah. Korban langsung dibawa ke yayasan untuk selanjutnya dilakukan proses pemakaman. Sementara itu, sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Tebas, mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan pengecekan. (fah)