WABAH Covid 19 yang belum berakhir, pihak sekolah terutama SMP menerapkan Belajar Dari Rumah (BDR) dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring). Kondisi ini menuntut para pengajar lebih kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran agar tidak monoton dan membosankan.
Menyikapi kondisi tersebut, para guru dan tenaga pengajar di SMP Negeri 1 Tebas mengikuti kegiatan yang bertajuk Aksi Nyata Calon Guru Penggerak (CGP) dalam Komunitas Praktisi tentang Budaya Positif di SMP Negeri 1 Tebas guna merancang pembelajaran jarak jauh tetap menyenangkan bagi peserta didik.
“Sebenarnya ada delapan guru yang ikut dalam CGP, dan alhamdulillah ada empat guru yang lolos sebagai CGP, yaitu Ani, Delisa, Milatina, dan Muziati,” kata kepala SMP Negeri 1 Tebas, Kris Yanto.
Diharapkan dari ilmu setelah mengikuti kegiatan tersebut, bisa ditularkan ke guru lainnya yang ada di SMP Negeri 1 Tebas. “Kami berharap, pengalaman dan hal hal positif dari kegiatan tersebut, bisa ditularkan kepada seluruh guru yang ada di SMP Negeri 1 Tebas, agar kedepannya proses belajar mengajar yang harus dilaksanakan secara jarak jauh efektif dan pendidikan lebih maju dan baik,” katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sambas Uray Iskandar mengatakan, guru memang dituntut agar peserta didik merasa senang dalam proses pembelajaran. Meski pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring dikarenakan adanya pandemi Covid-19 seperti sekarang. “Guru dituntut tetap bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, meski pembelajaran dilaksanakan jarak jauh,” katanya.
Dalam kegiatan, juga disampaikan materi tentang pengetahuan wawasan kebangsaan yang disampaikan Reni Fajriani yang sudah mengikuti workshop Wawasan Kebangsaan Nasional yang diikuti oleh guru mata pelajaran IPS dan PPKn dari seluruh Indonesia yang diselenggarakan di Kota Batu, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu. (fah)