SAMBAS – Sambas menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang mendapatkan perhatian terkait pengembangan sektor peternakan. Hal ini sebagai upaya merealisasikan swasembada daging yang belum pernah tercapai di provinsi ini.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Nani Sukarsih mengatakan program swasembada daging mulai dari 2004 belum tercapai dan sampai 2021 juga masih belum terealisasi. Sehingga perlu ada program yang dilaksanakan guna mewujudkan target, salah satunya pemerintah provinsi memiliki fokus perhatian terhadap 3 kabupaten di Kalbar, guna pengembangan sektor peternakan.
“Tak hanya melulu sapi dan kerbau, untuk mempercepat program swasembada juga kambing akan dikembangkan, ada beberapa kabupaten prioritas untuk kegiatan tersebut,” katanya.
Pemprov melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan dalam pengembangan peternakan, mengkonsep dengan sistem berbasis integrasi dan penggembalaan dengan harapan bisa mandiri bibit dan pakan fermentasi sesuai harapan yang disampaikan Gubernur Kalimantan Barat.
Di Kabupaten Sambas, dalam memaksimalkan sektor peternakan. Belum lama ini digelar silaturahmi dengan masyarakat peternak kambing. Sekaligus pembentukan asosiasi peternakan Kambing Kabupaten Sambas.
Diharapkan, setelah silaturahmi dan terbentuknya himpunan peternak kambing. Usaha ternak kambing menjadi usaha pokok, tentunya ini harus didukung jaminan modal yang bisa diusulkan ke perbankan dengan suku bunga yang rendah, agar peternak kambing di Kabupaten Sambas khususnya bisa maju. “Pembentukan asosiasi jangan sekedar nama tapi harus ada program kedepannya agar peternakan kambing di Kabupaten Sambas berkembang dalam rangka mewujudkan swasembada daging,” katanya.
Peternak kambing dari Kecamatan Pemangkat,, Rasyid mengaku dengan terbentuknya himpunan peternak, menjadi wadah untuk bersama-sama semua pihak termasuk ternak itu sendiri, mengembangkan usaha peternakan kambing di Kabupaten Sambas. “Setidaknya ini merupakan wadah kami untuk saling berbagi informasi terkait dunia usaha peternakan kambing,” kata Rasyid.
Namun, upaya yang dilakukan harus mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten, provinsi hingga pusat serta pihak terkait lainnya. “Kami harus didukung, terutama dalam mendapatkan bibit kambing yang terbaik, karena selama ini menjadi kendala kami adalah persoalan memperoleh bibit kambing yang bagus,” katanya.
Plt. Kepala Dinas Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas, Uray Heriansyah mengatakan sesuai data populasi kambing di Kabupaten Sambas sebanyak 23.376 ekor, yang tersebar hampir seluruh kecamatan. “Kecamatan terbesar populasi ternak kambing adalah Tebas dengan jumlah 2.819 ekor,” katanya. Sesuai angka yang ada, itu masih sangat kecil jika dibanding potensi pakan yang ada, yang seharusnya bisa mencapai 1.2 juta ekor. Diharapkan setelah adanya lembaga peternak kambing, usaha ternak ini bisa berkembang dengan baik sekaligus juga mendukung swasembada daging.(fah)