Oleh: Kurnedi, S.Pd
PERSPEKTIF atau sudut pandang serta opini yang muncul pada pendidikan globalisasi yang mengarah kepada pendidikan karekter dalam mengimplementasikan pembelajaran abad 21 adalah potensi yang besar pada kualitas sumberdaya manusia. Dengan terjaganya ekosistem pendidikan di sekolah yang memberikan ruang untuk berkreasi dalam kebaikan. Orangtua, guru, sekolah dan warga sekolah serta masyarakat. Pihak yang perlu berkolaborasi dalam membangun pendidikan, khususnya masa pandemi seperti sekarang ini.
Telah dilewati selama hampir tiga tahun lamanya, pandemo covid 19 memberikan pelajaran berharga bagi banyak pihak. Utamanya bagi guru, adalam mengajar siswa yang harus menguasai bidang teknologi secara masif. Hal ini dilakukan untuk beradaptasi dengan budaya mengajar baru, dimana teknologi menjadi dominan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Pendidikan yang membangun kompetensi dalam hubungan pembelajaran abad 21 yang menuntut peserta didik memiliki ketrampilan,pengetahuan dan kemampuan dibidang teknologi, media informasi ketrampilan pembelajaran inovasi dan kecakapan hidup. Dalam ekosistem pendidikan dimaknai adanya interaksi manusia terhadap lingkungan tempat tinggal.
Ekosistem pendidikan yang bersinergi dalam menghasilkan sumberdaya manusia khususnya kualitas peserta didik dalam mengadopsi perkembangan teknologi kearah yang lebih baik. Memberikan wacana kepada peserta didik untuk menggunakan teknologi sesuai kebutuhan, maka guru harus bijak dalam memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan dan porsi peserta didik.
Iklim yang berubah secara drasts berdampak luas dalam pemaknaan belajar oleh banyak pihak. Dalam pengertian bahwa manusia di sekolah mengandung makna pembelajar. Disebut pembelajar karena setiap orang bisa belajar dimana saja, dengan siapa dan kapan saja. Dari lingkungan rumah. masyarakat , tempat kerja dan juga sekolah. Ekosistem pendidikan mengarah kepada bagaimana memanagen seluruh keberadaan yang terdapat disekolah. Warga sekolah, dari lingkungan abiotik hingga biotik. Lingkungan interaksi manusia dengan manusia, dan juga manusia dengan lingkungan dan alam sekitar.
Ketika dalam ekosistem pendidikan di sekolah tersebut sehat dan baik. Maka sejatinya akan menghasilkan sumberdaya manusia yang hebat dan tangguh. Untuk menghasilkan nya diperlukan kepemimpinan dan juga jiwa motivator yang hebat. Pendidikan karakter yang baik ditanamkan dan diteladankan dari orang yang tergabung dalam ekosistem pendidikan yang sehat. Pendidikan karakter terbentuk menjadi manusia dengan kualitas sumberdaya manusia yang kreatif. Inovatif dan kritis dalam berpikir.
Kepala Sekolah, guru dan juga murid berkolaborasi dalam menghasilkan lingkungan pendidikan yang kondusif. Pendiidkan dan penguasaan teknologi harus sejalan dan seimbang. Sesuai sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Pendidikan di lingkungan ekosistem yang kondusif akan mengubah karakter seseorang menjadi tangguh. Sekolah dan ekosistemnya mengajarkan penggunaan teknologi dalam penguasaan karakter baik oleh siswa, agar dapat menggunakan teknologi sesuai kebutuhan siswa. Serta kemampuan dalam menggunakannya untuk belajar.
Karakter yang baik dan professional pada bidangnya, bahkan juga dari yang tak baik menjadi baik. Sebuah proses penanaman budi pekerti dalam lingkungan ekosistem pendidikan yang sehat, mempengaruhi hasil dan kualitas setiap sumberdaya manusia. Ditempa dalam kebaikan dan didik serta dibesarkan dengan bimbingan kebaikan. Arah kehidupan yang menciptakan generasi yang paham akan masa depan yang cerah. Sekolah menjadi pendidikan kedua bagi anak-anak, tentunya dari sekolah inilah akan membentuk sikap karakter siswa serta membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya. **
Penulis adalah Guru di SMPN 6 Satu Atap, Sekayam.