SANGGAU – Seorang warga di Kedukul, Kecamatan Mukok atas nama Gertud Hartono, Sabtu (13/11) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di pohon karet. Penemuan mayat ini sontak menggemparkan warga setempat.
“Korban ditemukan sekitar setengah tujuh pagi dalam kondisi tergantung di kebun milik orang tuanya. Korban gantung diri menggunakan tali tambang plastik,” ujar Kapolsek Mukok, Iptu Suharyanto. Sabtu (13/11) sore kepada harian ini.
Kapolsek mengungkapkan, mayat pertama kali ditemukan dua warga setempat, yakni Alon dan Solihin, Kedua warga itu sedang berangkat kerja menggunakan sampan, Ketika melintasi kebun karet, mereka terkejut karena melihat ada sesosok tubuh yang tergantung di atas pohon.
“Awal melihat, mereka tidak mengenali orang yang tergantung tersebut dan memilih langsung melaporkan ke Polsek Mukok,” katanya.
Usai menerima laporan, anggota polsek bersama dengan pihak Puskesmas Kedukul dibantu sejumlah warga mendatangi lokasi menggunakan sampan dikarenakan situasi banjir.
Sesampainya di lokasi, petugas langsung mengecek tubuh korban dan identitasnya pun diketahui. Korban selama ini dikenal memiliki riwayat gangguan psikis dan sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa tahun 2015 lalu. Tahun 2017, ia telah dipulangkan pada keluarga, namun masih rutin mengambil dan mengonsumsi obat dari puskesmas setempat yang dikirim dari rumah sakit jiwa.
“Korban lebih dulu diturunkan dan dilakukan pemeriksaan oleh pihak puskesmas dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman. Pihak keluarga juga tidak berkenan dilakukan autopsi,” ungkapnya.
Menurut informasi yang diterima kepolisian, korban sehari-hari hidup dan tinggal bersama kakak dan ibunya di Dusun Ubay, Desa Kedukul. Sehari sebelum kejadian, sekitar pukul 18.00 WIB, warga masih melihat korban berjalan-jalan di Jalan Transmigrasi Kedukul.
Sementara dari keterangan kakak kandungnya, korban sudah dua malam terakhir ditinggal bersama ibunya di rumah karena sang kakak akan mengantar pulang anaknya ke Manado pada 13 November. (sgg)