SANGGAU — Senin (13/3) kemarin, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dekranasda Sanggau dan Banyumas digelar di Kantor Bupati Sanggau. Ketua Dekranasda Kabupaten Banyumas, Erna Sulistyawati Husein menghadiri langsung kegiatan tersebut.
“Selama Pandemi Covid-19, para pelaku UMKM menangis, karena mereka terdampak secara ekonomi. Melihat keadaan ini, sebagai pimpinan di Dekranasda harus memperjuangkan guna memulihkan keadaan tersebut terkhusus pelaku UMKM,” ujar Ketua Dekranasda Banyumas, Erna Sulistyawati Husein.
“Kami berharap di Kabupaten Sanggau yang notabene dekat dengan perbatasan Malaysia, sehingga produk-produk kami dari Banyumas bisa terjual di Kabupaten Sanggau. Kalau nanti kita sudah melakukan kerjasama, tentu dari Kabupaten Sanggau juga bisa terjual di Kabupaten Banyumas, karena harapan kita tidak hanya batik, tetapi nanti kedepannya ada perkembangan UMKM yang bisa terjual di Kabupaten Sanggau, terutama batik maupun lurik kami juga,” sambung dia.
Ketua Dekranasda Sanggau, Arita Apolina menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda Banyumas yang telah memilih Dekranasda Sanggau dalam menjalin kerjasama.
“Kita mengupayakan gerakan-gerakan promosi, terutama produk UMKM kita sehingga dari inovasi dan aktivitas perajin kita bisa lebih dikenal dan hasilnya lebih bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Dikatakannya, peningkatan hasil ekonomi diharapkan dapat membawa kesejahteraan masyarakat kedepannya. Tidak hanya di Kabupeten Sanggau tetapi Indonesia pada umumnya. Apalagi, Sanggau berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Gerakan yang Dekranasda lakukan tentu berupaya melalui berbagai promosi terutama ke Malaysia melalui pameran yang diselenggarakan di pusat-pusat kerajinan di Malaysia. Kita sendiri juga sudah ada borneo festival yang menyelenggarakan kegiatan yang bersama-sama dan boleh dihadri oleh seluruh daerah,” ungkapnya.
“Produk Sanggau kita upayakan untuk dipromosikan. Salah satu dari kerajinan misalnya yang berbahan dasar rotan, berbahan dasar kayu ulin, resam, bemban, dan lainnya yang berkaitan dengan hasil hutan. Kabupten Sanggau juga memiliki kain khas, kain batik sabang merah (Samer). Juga ada kain tenun yang sedang kita dikembangkan di dekranasda,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sanggau, Paolus Hadi secara singkat mengapresiasi dilakukannya kesepakatan tersebut. Salah satunya dalam rangka mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), baik itu di Kabupaten Sanggau maupun di Kabupaten Banyumas. (sgg)