30.6 C
Pontianak
Friday, March 24, 2023

Panen Perdana Inpari 37, Hasilkan 7,3 Ton Per Hektar

KEMBAYAN – Panen perdana padi VUB Balitbangtan Demfarm VUB padi khusus dan VUB padi spesifik lokasi Kalimantan Barat dilaksanakan Kamis (15/7) bertempat di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan. Tak tanggung-tanggung, panen perdana tersebut mampu menghasilkan 7,3 ton perhektare. Kepala Balai Pengkajian Pertanian Kalimantan Barat, Kementerian Pertanian RI, Rustam Massinai menyampaikan momen tersebut dalam rangka melakukan panen perdana padi varietas Inpari 37.

“Hasil panen perdananya 7,3 ton. Sebelumnya, tidak pernah mendapatkan sebanyak itu di sini. Paling banyak biasanya 6,8 ton perhektarenya. Ini berasnya disenangi karena mirip dengan inpari 32 jenis pulen. Ini juga perdana di Kalimantan Barat karena memang yang pertama ditanam itu di Kabupaten Sanggau. Ada lima lokasi yang kita lakukan penanamannya yakni Sanggau, Sambas, Mempawah, Landak, dan Kubu Raya,” ungkapnya.

“Ke depannya perlu kita kembangkan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan Kabupaten Sanggau. Benihnya sudah di depan mata ini yaitu hasil dari panen ini akan kita kembangkan lagi kedepan,” sambung dia.

Baca Juga :  Gerakan Donasi Sembako Targetkan 10 Ton Beras

Kelompok tani diharapkan dia dapat mengembangkan varietas baru untuk menjadikan pengganti Inpari 32 yang memang bermasalah dengan tanaman lain.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Sanggau, Yohanes Ontot mengucapkan terima kasih kepada Balai Pengkajian Pertanian Kalimantan Barat yang sudah memberikan varietas baru yakni Inpari 36 dan Inpari 37.

“Hasil panen kita pada hari ini berkisar 7,3 ton perhektar dan harapan kita, kedepan varietas ini dapat dikembangkan untuk Kabupaten Sanggau dan varietas inilah yang mampu mengangkat hasil para petani. Sehingga Kabupaten Sanggau menjadi tempat atau parometer ukuran keberhasilan yang sudah dilakukan,” harapnya.

“Ada lima kabupaten dan kota yang sudah melakukan tanam perdana padi varietas Inpari 36 dan Inpari 37. Tetapi yang sudah kita lakukan panen perdana di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau,” ujarnya.

Baca Juga :  Perkuliahan Tatap Muka Dihentikan

“Mudah-mudahan dapat menjadi contoh pilot project untuk daerah kabupaten yang ada di Kalimantan Barat. Tentu untuk sarana pendukung untuk lebih meningkatkan hasil, saya kira nanti dari BPTP dan Komisi IV DPR RI, kita berharap mengenai pupuk dapat menjadi perhatian,” tegasnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Yessy Melania mengatakan sangat senang dapat hadir dalam panen padi perdana di Desa Tunggal Bhakti. Apa yang dihasilkan dia, menurut dia, merupakan suatu prestasi.

“Saya berpikir ingin punya cita-cita di kabupaten dapil saya minimal ada satu atau dua titik bisa menjadi contoh yang skala besar dan menjadi contoh untuk kabupaten lain. Apalagi hari ini, kami di Komisi IV DPR RI juga sudah mendorong dan ini sudah final, serta masuk pada kesimpulan karena semua Fraksi Komisi IV itu mendukung penuh BPTP,” terang legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat 2 tersebut. (sgg)

KEMBAYAN – Panen perdana padi VUB Balitbangtan Demfarm VUB padi khusus dan VUB padi spesifik lokasi Kalimantan Barat dilaksanakan Kamis (15/7) bertempat di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan. Tak tanggung-tanggung, panen perdana tersebut mampu menghasilkan 7,3 ton perhektare. Kepala Balai Pengkajian Pertanian Kalimantan Barat, Kementerian Pertanian RI, Rustam Massinai menyampaikan momen tersebut dalam rangka melakukan panen perdana padi varietas Inpari 37.

“Hasil panen perdananya 7,3 ton. Sebelumnya, tidak pernah mendapatkan sebanyak itu di sini. Paling banyak biasanya 6,8 ton perhektarenya. Ini berasnya disenangi karena mirip dengan inpari 32 jenis pulen. Ini juga perdana di Kalimantan Barat karena memang yang pertama ditanam itu di Kabupaten Sanggau. Ada lima lokasi yang kita lakukan penanamannya yakni Sanggau, Sambas, Mempawah, Landak, dan Kubu Raya,” ungkapnya.

“Ke depannya perlu kita kembangkan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan Kabupaten Sanggau. Benihnya sudah di depan mata ini yaitu hasil dari panen ini akan kita kembangkan lagi kedepan,” sambung dia.

Baca Juga :  Bupati Sanggau Lantik 43 Dewan Hakim MTQ

Kelompok tani diharapkan dia dapat mengembangkan varietas baru untuk menjadikan pengganti Inpari 32 yang memang bermasalah dengan tanaman lain.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Sanggau, Yohanes Ontot mengucapkan terima kasih kepada Balai Pengkajian Pertanian Kalimantan Barat yang sudah memberikan varietas baru yakni Inpari 36 dan Inpari 37.

“Hasil panen kita pada hari ini berkisar 7,3 ton perhektar dan harapan kita, kedepan varietas ini dapat dikembangkan untuk Kabupaten Sanggau dan varietas inilah yang mampu mengangkat hasil para petani. Sehingga Kabupaten Sanggau menjadi tempat atau parometer ukuran keberhasilan yang sudah dilakukan,” harapnya.

“Ada lima kabupaten dan kota yang sudah melakukan tanam perdana padi varietas Inpari 36 dan Inpari 37. Tetapi yang sudah kita lakukan panen perdana di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau,” ujarnya.

Baca Juga :  Mufakat Bersama, Cegah Karhutla

“Mudah-mudahan dapat menjadi contoh pilot project untuk daerah kabupaten yang ada di Kalimantan Barat. Tentu untuk sarana pendukung untuk lebih meningkatkan hasil, saya kira nanti dari BPTP dan Komisi IV DPR RI, kita berharap mengenai pupuk dapat menjadi perhatian,” tegasnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Yessy Melania mengatakan sangat senang dapat hadir dalam panen padi perdana di Desa Tunggal Bhakti. Apa yang dihasilkan dia, menurut dia, merupakan suatu prestasi.

“Saya berpikir ingin punya cita-cita di kabupaten dapil saya minimal ada satu atau dua titik bisa menjadi contoh yang skala besar dan menjadi contoh untuk kabupaten lain. Apalagi hari ini, kami di Komisi IV DPR RI juga sudah mendorong dan ini sudah final, serta masuk pada kesimpulan karena semua Fraksi Komisi IV itu mendukung penuh BPTP,” terang legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat 2 tersebut. (sgg)

Most Read

Artikel Terbaru