26.7 C
Pontianak
Wednesday, March 29, 2023

Banjir Tak Kunjung Surut, Siswa Gunakan Perahu Kelotok ke Sekolah

SEKADAU– Banjir tak kunjung surut, sejumlah siswa di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau terpaksa harus menggunakan perahu klotok ke sekolah, karena akses jalan yang sehari-hari mereka lewati terendam banjir sejak dua pekan lalu.

Banjir yang menerjang sejumlah kecamatan, di Kabupaten Sekadau, sejak 2 pekan lalu, hingga pagi ini, belum terlihat surut.

Sejumlah siswa di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau terpaksa harus menggunakan perahu klotok ke sekolah, karena akses jalan yang sehari-hari dilewati terendam banjir sejak dua pekan lalu. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)

Selain merendam ribuan rumah, banjir juga memutus akses jalan di sejumlah desa dan kecamatan. Akibatnya sejumlah siswa yang hendak bersekolah terpaksa dijemput menggunakan perahu kelotok.
Satu persatu para siswa ini dijemput olejh motoris di sekitar rumah mereka yang juga terendam banjir.

“Saya biasanya menunggu mereka di dermaga, tapi karena kondisi banjir dan jaan terendam, saya harus jemput mereka satu persatu,” kata Arsyad, motoris perahu kelotok.

Baca Juga :  Pengembangan Wisata untuk Kesejahteraan

Sementara, Irma, seorang siswi SMA Muhammadiah, Sekadau, dirinya dan siswa lainnya, sudah lebih dari sepekan ini, terpaksa harus dijemput menggunakan perahu saat berangkat ke sekolah.

Sejumlah siswa di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau terpaksa harus menggunakan perahu klotok ke sekolah, karena akses jalan yang sehari-hari dilewati terendam banjir sejak dua pekan lalu. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)

“Lebih dari seminggu harus dijemput. Satu kali jalan bayar Rp2 ribu,” katanya.

Baca juga: Banjir Parah Landa Sekadau, Satu Warga Meninggal Dunia

Data sementara BPBD Kabupaten Sekadau, setidaknya ada 312 KK atau sekitar 902 jiwa warga Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, terdampak banjir. (arf)

SEKADAU– Banjir tak kunjung surut, sejumlah siswa di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau terpaksa harus menggunakan perahu klotok ke sekolah, karena akses jalan yang sehari-hari mereka lewati terendam banjir sejak dua pekan lalu.

Banjir yang menerjang sejumlah kecamatan, di Kabupaten Sekadau, sejak 2 pekan lalu, hingga pagi ini, belum terlihat surut.

Sejumlah siswa di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau terpaksa harus menggunakan perahu klotok ke sekolah, karena akses jalan yang sehari-hari dilewati terendam banjir sejak dua pekan lalu. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)

Selain merendam ribuan rumah, banjir juga memutus akses jalan di sejumlah desa dan kecamatan. Akibatnya sejumlah siswa yang hendak bersekolah terpaksa dijemput menggunakan perahu kelotok.
Satu persatu para siswa ini dijemput olejh motoris di sekitar rumah mereka yang juga terendam banjir.

“Saya biasanya menunggu mereka di dermaga, tapi karena kondisi banjir dan jaan terendam, saya harus jemput mereka satu persatu,” kata Arsyad, motoris perahu kelotok.

Baca Juga :  TP PKK Pontianak Gelar Vaksinasi Massal, Capaian Tembus 69,3 persen

Sementara, Irma, seorang siswi SMA Muhammadiah, Sekadau, dirinya dan siswa lainnya, sudah lebih dari sepekan ini, terpaksa harus dijemput menggunakan perahu saat berangkat ke sekolah.

Sejumlah siswa di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau terpaksa harus menggunakan perahu klotok ke sekolah, karena akses jalan yang sehari-hari dilewati terendam banjir sejak dua pekan lalu. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)

“Lebih dari seminggu harus dijemput. Satu kali jalan bayar Rp2 ribu,” katanya.

Baca juga: Banjir Parah Landa Sekadau, Satu Warga Meninggal Dunia

Data sementara BPBD Kabupaten Sekadau, setidaknya ada 312 KK atau sekitar 902 jiwa warga Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, terdampak banjir. (arf)

Most Read

Artikel Terbaru