26.7 C
Pontianak
Wednesday, March 29, 2023

Ratusan Hektar Lahan Pertanian dan Perkebunan di Sekadau Terendam Banjir

SEKADAU- Hampir dua pekan banjir merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Sekadau. Salah satunya adalah Kecamatan Belintang, sekaligus menjadi kecamatan yang paling parah terdampak banjir.

Selain merendam ratusan rumah penduduk dan fasilitas umum, banjir juga merendam ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat. Sedikitnya 500 hektar lahan pertanian dan perkebunan yang terendam.

“Data sementara ada 370 hektar lahan pertanian dan perkebunan di Desa Belitang Satu. Itu baru satu desa, sementara untuk Desa Belitang Dua, masih dalam pendataan,” ujar Camat Belitang Hermansyah H dihubungi Pontianak Post, kemarin.

Dengan terendamnya lahan perkebunan dan pertanian masyarakat, kata Hermansyah, tidak sedikit warga yang mengalami kerugian materiil. Kendati demikian, pihaknya masih melakukan pendataan berapa kerugian masyarakat akibat banjir tersebut.

Baca Juga :  PSMTI Kalbar, Pemkot, & TP PKK Pontianak Bagi Berkah Ramadan & Hari Kartini

“Untuk kerugian masih didata. Yang jelas saat ini, masyarakat sulit beraktivitas, berkebun dan bertani,” katanya.

Dikatakan Hermansyah, setidaknya ada 864 KK di dua desa di Kecamatan Belitang yang terdampak banjir. Yakni, Desa Belitang Satu dan Belitang Dua.

“Yang terparah Desa Belitang Satu. Hampir semua rumah terendam banjir,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Matius Jon mengatakan, sampai dengan hari ini setidaknya ada enam kecamatan yang terdampak banjir. Terdiri dari 26 desa.

Berdasarkan rekapitlasi BPBD, ada 4.713 Kepala Keluarga (KK), atau sekitar 16.907 jiwa. Sementara warga yang mengungsi ada sebanyak 713 KK atau sekitar 2.400 jiwa.

Matius juga mengatakan, hingga saat ini belum ada fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat banjir.

Baca Juga :  Edi Kamtono Kembali Pimpin DMI Pontianak

Namun demikian, ia menyatakan, ada kecamatan yang paling terdampak, yakni Kecamatan Belitang. Di mana, selain merendam rumah penduduk, banjir juga merendam lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat.

“Berdasarkan laporan, ada dua desa di Kecamatan Belitang yang paling parah terkena dampak banjir. Kenapa saya katakana terparah, karena di samping merendam rumah penduduk, ada lahan pertanian dan perkebunan yang terendam. Otomatis yang berkaitan dengan perekonomian, menjadi lumpuh,” bebernya.

Untuk itu, pihaknya telah menyalurkan bantuan 65 ton beras ke Kecamatan Belitang.

“Dengan bantuan ini, kami berharap, masyarakat bisa berhatan hingga air surut,” pungkasnya. (arf)

SEKADAU- Hampir dua pekan banjir merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Sekadau. Salah satunya adalah Kecamatan Belintang, sekaligus menjadi kecamatan yang paling parah terdampak banjir.

Selain merendam ratusan rumah penduduk dan fasilitas umum, banjir juga merendam ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat. Sedikitnya 500 hektar lahan pertanian dan perkebunan yang terendam.

“Data sementara ada 370 hektar lahan pertanian dan perkebunan di Desa Belitang Satu. Itu baru satu desa, sementara untuk Desa Belitang Dua, masih dalam pendataan,” ujar Camat Belitang Hermansyah H dihubungi Pontianak Post, kemarin.

Dengan terendamnya lahan perkebunan dan pertanian masyarakat, kata Hermansyah, tidak sedikit warga yang mengalami kerugian materiil. Kendati demikian, pihaknya masih melakukan pendataan berapa kerugian masyarakat akibat banjir tersebut.

Baca Juga :  MUI Imbau Upaya Persuasif, Tegaskan Ahmadiyah Bertentangan Dengan Islam

“Untuk kerugian masih didata. Yang jelas saat ini, masyarakat sulit beraktivitas, berkebun dan bertani,” katanya.

Dikatakan Hermansyah, setidaknya ada 864 KK di dua desa di Kecamatan Belitang yang terdampak banjir. Yakni, Desa Belitang Satu dan Belitang Dua.

“Yang terparah Desa Belitang Satu. Hampir semua rumah terendam banjir,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Matius Jon mengatakan, sampai dengan hari ini setidaknya ada enam kecamatan yang terdampak banjir. Terdiri dari 26 desa.

Berdasarkan rekapitlasi BPBD, ada 4.713 Kepala Keluarga (KK), atau sekitar 16.907 jiwa. Sementara warga yang mengungsi ada sebanyak 713 KK atau sekitar 2.400 jiwa.

Matius juga mengatakan, hingga saat ini belum ada fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat banjir.

Baca Juga :  Ketupat Kapuas 2021 Selama 16 Hari

Namun demikian, ia menyatakan, ada kecamatan yang paling terdampak, yakni Kecamatan Belitang. Di mana, selain merendam rumah penduduk, banjir juga merendam lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat.

“Berdasarkan laporan, ada dua desa di Kecamatan Belitang yang paling parah terkena dampak banjir. Kenapa saya katakana terparah, karena di samping merendam rumah penduduk, ada lahan pertanian dan perkebunan yang terendam. Otomatis yang berkaitan dengan perekonomian, menjadi lumpuh,” bebernya.

Untuk itu, pihaknya telah menyalurkan bantuan 65 ton beras ke Kecamatan Belitang.

“Dengan bantuan ini, kami berharap, masyarakat bisa berhatan hingga air surut,” pungkasnya. (arf)

Most Read

Artikel Terbaru