25.6 C
Pontianak
Tuesday, June 6, 2023

Banjir dan Longsor Melanda Warga Terusir dari Rumah

SINGKAWANG — Curah hujan tinggi di Singkawang sepanjang Minggu (5/3) menyebabkan banjir rob hingga tanah longsor. Sebagian warga pun harus terevakuasi akibat rumahnya terendam air. Di Kelurahan Pajintan, Kecamatan Singkawang Timur misalnya, banjir sudah menerjang sejak dini hari. Tak pelak, air merendam rumah, pertokoan hingga jalan raya di Sagatani. Diperkirakan ketinggian air di rumah hingga mencapai betis orang dewasa.

Babinsa Kelurahan Pajintan, Sersan II Shon Haji membenarkan kejadian tersebut. “Kejadian tersebut terjadi antara pukul 04.00 atau 04.30 WIB,” katanya. Ketinggian air saat banjir rob sekitar 1,2 meter. Bahkan air sampai masuk ke rumah warga, gereja dan Pekong Kwin Im.”Untungnya banjir tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam-an,” ujarnya.

 

Lain di Sagatani, akibat cuaca ekstrem ini satu buah rumah yang beralamat di Jalan A Yani Gang Batu Mas RT32/RW13, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat mengalami rusak akibat longsor. Kejadian longsor terjadi pada saat curah hujan yang tinggi pada Minggu (5/3) sekitar pukul 03.00 WIB. Diketahui, rumah yang rusak akibat longsor adalah merupakan milik Mat Sohid.

Wakapolres Singkawang, Kompol Raden Mahendra saat berada di lokasi kejadian mengatakan, akibat longsor rumah korban mengalami kerusakan pada bagian dinding ruang tamu/ruang keluarga dan dinding dapur. “Dari kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun untuk kerugian materil masih belum dapat ditaksir,” katanya.

Baca Juga :  Sungai Mempawah Meluap, Tiga Desa Terendam

Menurutnya, kejadian tanah longsor tersebut sudah yang kedua kalinya terjadi di lokasi. “Jika masih terjadi hujan lebat, tidak menutup kemungkinan longsor masih terjadi dan dikhawatirkan akan menimpa beberapa rumah warga kembali,” ujarnya.

Selain itu, di lokasi lainya hujan deras mengakibatkan banjir. Ketinggian banjir bervariasi sesuai dengan tingkat ketinggian lokasi daerah yang tergenang banjir. Dari kejadian ini sebanyak 15 KK atau sebanyak 55 jiwa yang tinggal di Gang RDKS, Kelurahan Condong terpaksa di evakuasi di Aula Kantor Lurah Condong. Sedangkan 13 KK atau sebanyak 35 jiwa yang tinggal di bantaran sungai Komplek Pasar Baru Singkawang juga terpaksa di evakuasi, pasalnya ketinggian air di tempat mereka sudah mencapai 1 meter lebih. Total sebanyak 90 warga yang di evakuasi ini terdiri dari bayi, balita, anak-anak, orang dewasa dan lansia.

Penjabat Sekretaris Daerah Singkawang, Sutiarno mengatakan, cukup banyak rumah warga yang terdampak banjir di Singkawang berdasarkan tingkat ketinggian yang berbeda. “Artinya dampak dari banjir ini ada yang parah dan ada yang masih bisa ditinggali oleh warga,” katanya.

Dalam penanggulangan korban banjir, ada dua shelter yang disiapkan BPBD Singkawang, yaitu di Aula Kantor Lurah Condong untuk menampung korban banjir dari Singkawang Tengah dan Gedung BLKI Sakok untuk menampung korban banjir dari Kecamatan Singkawang Barat. Kemudian, ada satu shelter yang sedang disiapkan untuk wilayah Kecamatan Singkawang Utara.

Baca Juga :  FIFGROUP Peduli Bencana Banjir, Beri Bantuan untuk Korban di Sintang dan Melawi

“Untuk di utara masih belum kita buka, karena sampai saat ini kami masih belum mendapatkan informasi mengenai warga yang mau mengungsi dari banjir,” ujarnya. Sejauh ini, yang sudah dilakukan Pemkot Singkawang terhadap bencana banjir, yaitu melakukan penanganan terhadap warga yang terdampak banjir.

“Kita siapkan shelter dan dapur umum untuk penanganan jangka pendek,” ungkapnya. Sedangkan upaya jangka panjang, yaitu bagaimana Pemkot Singkawang mencari solusi penanganan banjir khusus di Kelurahan Condong, Pasiran, dan daerah-daerah yang sering menjadi langganan banjir.

Sementara Ketua RT12/RW 04, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Darmin mengatakan, banjir di Komplek Pasar Baru sudah terjadi dua hari kemarin. “Yang parahnya subuh tadi, sekitar pukul 03.00 WIB pas hujan lebat,” katanya.

Di komplek tersebut, ada sekitar 40 KK yang terdampak banjir. Yang paling dalam daerah bantaran sungai. “Dan itu terjadi setiap musim hujan, pasti banjir,” ujarnya. Bahkan sekarang ketinggian air sampai sedada orang dewasa. “Di lokasi inilah yang paling parah, karena dekat dengan sungai,” ungkapnya. (har)

SINGKAWANG — Curah hujan tinggi di Singkawang sepanjang Minggu (5/3) menyebabkan banjir rob hingga tanah longsor. Sebagian warga pun harus terevakuasi akibat rumahnya terendam air. Di Kelurahan Pajintan, Kecamatan Singkawang Timur misalnya, banjir sudah menerjang sejak dini hari. Tak pelak, air merendam rumah, pertokoan hingga jalan raya di Sagatani. Diperkirakan ketinggian air di rumah hingga mencapai betis orang dewasa.

Babinsa Kelurahan Pajintan, Sersan II Shon Haji membenarkan kejadian tersebut. “Kejadian tersebut terjadi antara pukul 04.00 atau 04.30 WIB,” katanya. Ketinggian air saat banjir rob sekitar 1,2 meter. Bahkan air sampai masuk ke rumah warga, gereja dan Pekong Kwin Im.”Untungnya banjir tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam-an,” ujarnya.

 

Lain di Sagatani, akibat cuaca ekstrem ini satu buah rumah yang beralamat di Jalan A Yani Gang Batu Mas RT32/RW13, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat mengalami rusak akibat longsor. Kejadian longsor terjadi pada saat curah hujan yang tinggi pada Minggu (5/3) sekitar pukul 03.00 WIB. Diketahui, rumah yang rusak akibat longsor adalah merupakan milik Mat Sohid.

Wakapolres Singkawang, Kompol Raden Mahendra saat berada di lokasi kejadian mengatakan, akibat longsor rumah korban mengalami kerusakan pada bagian dinding ruang tamu/ruang keluarga dan dinding dapur. “Dari kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun untuk kerugian materil masih belum dapat ditaksir,” katanya.

Baca Juga :  Empat Warga Bengkayang Diisolasi Usai Pulang dari Korea

Menurutnya, kejadian tanah longsor tersebut sudah yang kedua kalinya terjadi di lokasi. “Jika masih terjadi hujan lebat, tidak menutup kemungkinan longsor masih terjadi dan dikhawatirkan akan menimpa beberapa rumah warga kembali,” ujarnya.

Selain itu, di lokasi lainya hujan deras mengakibatkan banjir. Ketinggian banjir bervariasi sesuai dengan tingkat ketinggian lokasi daerah yang tergenang banjir. Dari kejadian ini sebanyak 15 KK atau sebanyak 55 jiwa yang tinggal di Gang RDKS, Kelurahan Condong terpaksa di evakuasi di Aula Kantor Lurah Condong. Sedangkan 13 KK atau sebanyak 35 jiwa yang tinggal di bantaran sungai Komplek Pasar Baru Singkawang juga terpaksa di evakuasi, pasalnya ketinggian air di tempat mereka sudah mencapai 1 meter lebih. Total sebanyak 90 warga yang di evakuasi ini terdiri dari bayi, balita, anak-anak, orang dewasa dan lansia.

Penjabat Sekretaris Daerah Singkawang, Sutiarno mengatakan, cukup banyak rumah warga yang terdampak banjir di Singkawang berdasarkan tingkat ketinggian yang berbeda. “Artinya dampak dari banjir ini ada yang parah dan ada yang masih bisa ditinggali oleh warga,” katanya.

Dalam penanggulangan korban banjir, ada dua shelter yang disiapkan BPBD Singkawang, yaitu di Aula Kantor Lurah Condong untuk menampung korban banjir dari Singkawang Tengah dan Gedung BLKI Sakok untuk menampung korban banjir dari Kecamatan Singkawang Barat. Kemudian, ada satu shelter yang sedang disiapkan untuk wilayah Kecamatan Singkawang Utara.

Baca Juga :  Tetap Jaga Jarak, Sat Binmas Gencar Ingatkan Warga

“Untuk di utara masih belum kita buka, karena sampai saat ini kami masih belum mendapatkan informasi mengenai warga yang mau mengungsi dari banjir,” ujarnya. Sejauh ini, yang sudah dilakukan Pemkot Singkawang terhadap bencana banjir, yaitu melakukan penanganan terhadap warga yang terdampak banjir.

“Kita siapkan shelter dan dapur umum untuk penanganan jangka pendek,” ungkapnya. Sedangkan upaya jangka panjang, yaitu bagaimana Pemkot Singkawang mencari solusi penanganan banjir khusus di Kelurahan Condong, Pasiran, dan daerah-daerah yang sering menjadi langganan banjir.

Sementara Ketua RT12/RW 04, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Darmin mengatakan, banjir di Komplek Pasar Baru sudah terjadi dua hari kemarin. “Yang parahnya subuh tadi, sekitar pukul 03.00 WIB pas hujan lebat,” katanya.

Di komplek tersebut, ada sekitar 40 KK yang terdampak banjir. Yang paling dalam daerah bantaran sungai. “Dan itu terjadi setiap musim hujan, pasti banjir,” ujarnya. Bahkan sekarang ketinggian air sampai sedada orang dewasa. “Di lokasi inilah yang paling parah, karena dekat dengan sungai,” ungkapnya. (har)

Most Read

Artikel Terbaru