SINGKAWANG – Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Singkawang Barita P. Ompusunggu mengatakan saat ini angka terkonfirmasi Covid-19 di Kota Singkawang sudah menembus 550 kasus.
“Dengan begitu, kategori resiko kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Singkawang sudah berada di zona oranye yang artinya zona dengan resiko sedang. Zonasi ini terhitung sejak 25 April 2021,” kata Barita di Singkawang, Selasa (27/4). Barita mengungkapkan, hingga Selasa (27/4), pasien terkonfirmasi yang dirawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang sebanyak 20 orang, di mana sembilan di antaranya berasal dari luar Kota Singkawang.
“Sedangkan pasien suspek yang dirawat ada sebanyak sebelas orang, (di mana) 3 di antaranya berasal dari luar Kota Singkawang,” ujarnya.
Mengingat Kota Singkawang kembali ke zona oranye, dia mengingatkan untuk tetap disiplin dan patuh menjalankan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan dan keramaian.
Terkait tingginya angka kasus Covid-19 di Kota Singkawang, Satgas Covid-19 Kota Singkawang yang diketuai Wali Kota (Wako) Singkawang, Tjhai Chui Mie turun langsung ke lapangan untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro, Sabtu (24/4) malam. Sebagaimana yang sudah disepakati bersama, untuk menekan lajunya angka terkonfirmasi Covid-19 bahwa Pemkot dan pengusaha UMKM berbasis mikro sepakat untuk menutup usahanya pada pukul 22.00 WIB sampai satu minggu ke depan.
Wako mengatakan bahwa razia yang digelar adalah upaya Pemkot menindaklanjuti SK Gubernur Kalbar dan instruksi dari Menteri atau Satgas Covid-19 pusat. “Bahwa kita semua harus membatasi kegiatan kita untuk mengurangi angka terkonfirmasi Covid-19 khususnya di Kota Singkawang,” katanya.
Untuk di Kota Singkawang, katanya, angka terkonfirmasi Covid-19 semakin hari semakin naik. “Maka dari itu kita lakukan patroli serentak khususnya di lima kecamatan yang ada di Singkawang, untuk memacu semangat masyarakat agar mereka bisa menyadari dan mengerti bahayanya Covid-19,” ujarnya.
Wako juga meminta kepada masyarakat Kota Singkawang bersatu dan bergandengan tangan untuk melawan Covid-19.
“Karena jika secara orang perorang, saya yakin kita tidak bisa memutus penyebarannya. Karena penyebarannya dari kita juga. Virus itu tidak bisa berjalan, tetapi yang berjalan itu adalah orangnya. Maka dari itu kita harapkan kepada seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk beristirahat yang cukup selain memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun,” katanya.
Artinya, kalau masyarakat tidur di atas pukul 00.00 WIB, tentu, diingatkan dia, daya tahan akan turun, sehingga lebih mudah diserang virus.
“Maka dari itu kepada seluruh pedagang pukul 22.00 WIB, semua tempat usaha harus sudah tutup total. Dan sewaktu melaksanakan aktivitasnya, pedagang harus memakai masker dan sarung tangan supaya Singkawang bisa segera lepas dari virus Corona,” pintanya.
Tjhai menegaskan, dalam satu minggu ke depan Satgas Covid-19 Kota Singkawang akan rutin melakukan patroli.
“Nanti kita lakukan evaluasi, jika angka terkonfirmasi masih tinggi mau tidak mau kita persingkat lagi jam operasional, dari pukul 22.00 menjadi pukul 21.00 WIB,” jelasnya. (har)