27.8 C
Pontianak
Saturday, June 3, 2023

Korban Pengeroyokan Balap Liar di Singkawang Tewas, Pemkot Bentuk Timsus

SINGKAWANG – Korban pengeroyokan oleh sejumlah pelaku Balap Liar bersama rekan-rekannya yang sempat viral di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, dikabarkan meninggal dunia, Jumat (31/3) Korban bernama Sigit ini dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WIB di RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang.

Sebelum meninggal, korban sempat menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit pasca insiden pengeroyokan tersebut. Meninggalnya Sigit menjadi pukulan berat bagi keluarga, kerabat dan teman-temannya. Isak tangis mewarnai poses pengantaran jenazah menuju rumah duka di Kecamatan Singkawang Timur.
Menurut Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, dr Achmad Hardin, korban mengalami geger otak pasca pemukulan di bagian kepala. “Korban mengalami pembekakan di otak, atau biasa disebut geger otak,” ucap dr Achmad Hardin kepada wartawan, Jumat (31/3). Saat ini, jenazah sudah dibawa ke rumah duka di Kecamatan Singkawang Timur dengan menggunakan ambulan.

Bentuk Timsus

Sementara itu, Pemerintah Kota Singkawang telah membentuk Tim Terpadu Pencegahan dan Penanganan Aksi Balap Liar yang marak terjadi di Kota Singkawang. “Pembentukan tim terpadu ini adalah sebagai bentuk niat kita dengan melibatkan semua pihak untuk memberantas aksi balap liar yang sering terjadi di Singkawang,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro, usai rapat pembentukan Tim Terpadu Pencegahan dan Penanganan Aksi Balap Liar di Ruang Rapat Wali Kota, Kamis (30/3).

Baca Juga :  Lima OPD Canangkan ZI WBK 

Pemkot Singkawang juga sangat mengharapkan kontribusi dari pihak sekolah khususnya jenjang SMA/SMK/MA untuk bersama-sama mencegah aksi yang tidak terpuji tersebut, yang mana sebagian pelakunya disinyalir merupakan anak-anak sekolah. Adapun pihak-pihak yang terlibat didalam tim terpadu adalah Pemkot Singkawang, TNI, Polri, Kejaksaan, Satpol PP dan sekolah. “Unsur-unsur ini merupakan gugus tugas utamanya, disisi lain kita mengutamakan edukasi dan pembinaan,” ujarnya.

Pengembangan selanjutnya, bisa saja Pemkot Singkawang melibatkan IMI untuk penyaluran bakatnya. “Karena mengatasi persoalan balap liar ini bukan hanya bisa dicegah dengan cara cegat mencegat, tetapi kita selesaikan dari hulu sampai hilir,” ungkapnya.

Lanjut dia, dengan cara seperti ini diharapkan Pemkot Singkawang bisa membentengi jangan sampai anak-anak sekolah ikut terlibat dalam aksi tersebut. “Jangan sampai mereka (siswa) ikut-ikutan dengan kelompok yang rentan,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang telah menerbitkan surat edaran tentang larangan pelajar SMP membawa sepeda motor ke sekolah. Wali Kota Singkawang juga meminta kepada kepada MKKS dan kepala SMA/SMK untuk melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pelarangan kepada pelajar yang disinyalir sebagai pelaku balap liar untuk membuat surat pernyataan agar pelajar yang membawa sepeda motor hanya untuk kepentingan ke sekolah dan dilarang digunakan balap liar.

Baca Juga :  Kecewa Pembangunan Sejumlah Proyek, Wali Kota Singkawang Siap Blacklist Kontraktor

Pemkot juga akan melakukan sosialisasi dan pembinaan khusus kepada pelajar pelaku balap liar dan orang tua dari hasil penjaringan di lapangan. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang membuat ajang balap motor bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) setempat untuk disalurkan kepada para pelaku balap liar.

Belum Melakukan Penilangan

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Singkawang AKP Suwaris mengatakan untuk saat ini penanganan di lapangan tidak sampai pada bentuk penilangan namun masih bersifat edukasi dan pembinaan. “Dari segi penegakan hukum, kita untuk sekarang masih bersifat edukasi dan pembinaan. Kita coba arahkan. Untuk knalpot telah diamankan dan diedukasi agar menggunakan knalpot standar.” tuturnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Singkawang yang telah menginisiasi pembentukan Tim Terpadu ini, karena dapat semakin memudahkan dalam menangani balap liar yang sudah lama terjadi di Kota Singkawang.

“Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Pj Wali Kota dan jajaran. Kami pihak Kepolisian merasa terbantu karena dalam mengurusi balap liar sudah mulai mendapat dukungan langsung dari Pemda dengan pembentukan Tim Terpadu ini,” pungkasnya. (har)

SINGKAWANG – Korban pengeroyokan oleh sejumlah pelaku Balap Liar bersama rekan-rekannya yang sempat viral di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, dikabarkan meninggal dunia, Jumat (31/3) Korban bernama Sigit ini dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WIB di RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang.

Sebelum meninggal, korban sempat menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit pasca insiden pengeroyokan tersebut. Meninggalnya Sigit menjadi pukulan berat bagi keluarga, kerabat dan teman-temannya. Isak tangis mewarnai poses pengantaran jenazah menuju rumah duka di Kecamatan Singkawang Timur.
Menurut Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, dr Achmad Hardin, korban mengalami geger otak pasca pemukulan di bagian kepala. “Korban mengalami pembekakan di otak, atau biasa disebut geger otak,” ucap dr Achmad Hardin kepada wartawan, Jumat (31/3). Saat ini, jenazah sudah dibawa ke rumah duka di Kecamatan Singkawang Timur dengan menggunakan ambulan.

Bentuk Timsus

Sementara itu, Pemerintah Kota Singkawang telah membentuk Tim Terpadu Pencegahan dan Penanganan Aksi Balap Liar yang marak terjadi di Kota Singkawang. “Pembentukan tim terpadu ini adalah sebagai bentuk niat kita dengan melibatkan semua pihak untuk memberantas aksi balap liar yang sering terjadi di Singkawang,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro, usai rapat pembentukan Tim Terpadu Pencegahan dan Penanganan Aksi Balap Liar di Ruang Rapat Wali Kota, Kamis (30/3).

Baca Juga :  Jumlah Penumpang Angkutan Laut Naik Sebelum Larangan Mudik

Pemkot Singkawang juga sangat mengharapkan kontribusi dari pihak sekolah khususnya jenjang SMA/SMK/MA untuk bersama-sama mencegah aksi yang tidak terpuji tersebut, yang mana sebagian pelakunya disinyalir merupakan anak-anak sekolah. Adapun pihak-pihak yang terlibat didalam tim terpadu adalah Pemkot Singkawang, TNI, Polri, Kejaksaan, Satpol PP dan sekolah. “Unsur-unsur ini merupakan gugus tugas utamanya, disisi lain kita mengutamakan edukasi dan pembinaan,” ujarnya.

Pengembangan selanjutnya, bisa saja Pemkot Singkawang melibatkan IMI untuk penyaluran bakatnya. “Karena mengatasi persoalan balap liar ini bukan hanya bisa dicegah dengan cara cegat mencegat, tetapi kita selesaikan dari hulu sampai hilir,” ungkapnya.

Lanjut dia, dengan cara seperti ini diharapkan Pemkot Singkawang bisa membentengi jangan sampai anak-anak sekolah ikut terlibat dalam aksi tersebut. “Jangan sampai mereka (siswa) ikut-ikutan dengan kelompok yang rentan,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang telah menerbitkan surat edaran tentang larangan pelajar SMP membawa sepeda motor ke sekolah. Wali Kota Singkawang juga meminta kepada kepada MKKS dan kepala SMA/SMK untuk melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pelarangan kepada pelajar yang disinyalir sebagai pelaku balap liar untuk membuat surat pernyataan agar pelajar yang membawa sepeda motor hanya untuk kepentingan ke sekolah dan dilarang digunakan balap liar.

Baca Juga :  Bantah Bagi-bagi Proyek ke Dewan, Anggota DPRD Datangi Polres Singkawang

Pemkot juga akan melakukan sosialisasi dan pembinaan khusus kepada pelajar pelaku balap liar dan orang tua dari hasil penjaringan di lapangan. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang membuat ajang balap motor bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) setempat untuk disalurkan kepada para pelaku balap liar.

Belum Melakukan Penilangan

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Singkawang AKP Suwaris mengatakan untuk saat ini penanganan di lapangan tidak sampai pada bentuk penilangan namun masih bersifat edukasi dan pembinaan. “Dari segi penegakan hukum, kita untuk sekarang masih bersifat edukasi dan pembinaan. Kita coba arahkan. Untuk knalpot telah diamankan dan diedukasi agar menggunakan knalpot standar.” tuturnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Singkawang yang telah menginisiasi pembentukan Tim Terpadu ini, karena dapat semakin memudahkan dalam menangani balap liar yang sudah lama terjadi di Kota Singkawang.

“Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Pj Wali Kota dan jajaran. Kami pihak Kepolisian merasa terbantu karena dalam mengurusi balap liar sudah mulai mendapat dukungan langsung dari Pemda dengan pembentukan Tim Terpadu ini,” pungkasnya. (har)

Most Read

Artikel Terbaru