28.9 C
Pontianak
Tuesday, March 28, 2023

12 Hari, Banjir Sintang Naik Lagi

PONTIANAK – Banjir yang menerjang sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat masih enggan surut. Kabupaten Sintang misalnya, sudah 12 hari banjir melanda 12 kecamatan besar di sana. Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji bersama rombongan, Selasa (2/11) mulai memantau langsung titik-titik bencana dan menyalurkan bantuan berupa sembako, obat-obatan, dan makanan jadi.

“Saya tidak mau mendengar ada warga yang mengeluh tentang sembako, terutama beras karena stok kita melimpah dan terus kita salurkan. Saya juga meminta untuk diperbanyak makanan siap saji, karena aktivitas memasak dari korban banjir tentu sangat terbatas,. Dapur umum harus menyediakan setidaknya 5000 porsi sehari,” katanya, kemarin (2/11).

Plh Bupati Sintang Yosepha Hasnah mengatakan, pihaknya terus memperbarui data korban dan mereka yang mengungsi. Terbaru, total ada 5000an kepala keluarga yang terdampak banjir atau sekira 24.000an jiwa. Sebagian dari mereka bertahan di rumah masing-masing. Adapula yang mengungsi di tempat sanak saudaranya. Sedangkan sisanya di kamp pengungsian. Pihaknya terus berupaya menyempurnakan bantuan baik dari sisi suplai maupun distribusi, terutama makanan jadi dari dapur umum.

Baca Juga :  Bukan Aksi Korporasi Biasa, Holding Ultra Mikro Punya Tujuan Mulia

“Kami terus berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan hingga RT untuk pendataan. Juga untuk penyaluran bantuan, agar tetap sasaran. Selain itu kami memastikan dapur umum yang ada mencukupi untuk menyuplai kebutuhan pengungsi. Ada empat titik dapur umum yang dikelola Pemda, Kodim, dan masyarakat. Saat ini kapasitasnya baru 3000 porsi nasi bungkus per hari dan akan terus kita tingkatkan,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kabupaten Sintang Bernard Saragih menyebut saat ini Sintang masih dalam situasi tanggap darurat dan telah diperpanjang hingga 16 November mendatang.

Menurut dia, sejatinya genangan air diprediksi surut pada Senin (1/11). Namun hujan tempatan  dengan curah tinggi dan cukup lama kembali datang, ditambah banjir kiriman dari hulu, plus kondisi air pasang membuat Sungai Kapuas dan Sungai Melawi meluap kembali.

Baca Juga :  Hari Pelanggan Nasional; Jajaran Direksi BNI Sapa Nasabah

Dia menyebut, kendati curah hujan di Kabupaten Sintang sudah mulai stabil. Tetapi masyarakat juga harus selalu waspada. “Kita monitor terus cuaca dan berharap tidak ada hujan dengan intensitas tinggi lagi,” sebut dia.

Pantauan Pontianak Post di kawasan perkotaan Kecamatan Sintang, sejumlah titik mengalami genangan parah dengan ketinggian 1-1,5 meter. Sampan dan perahu karet kini benar-benar menjadi andalan warga untuk keluar rumah, lantaran akses jalan banjirnya hampir seleher mereka. Namun ada pula warga yang menjadikan genangan air menjadi hiburan tersendiri untuk bermain air.  (ars)

PONTIANAK – Banjir yang menerjang sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat masih enggan surut. Kabupaten Sintang misalnya, sudah 12 hari banjir melanda 12 kecamatan besar di sana. Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji bersama rombongan, Selasa (2/11) mulai memantau langsung titik-titik bencana dan menyalurkan bantuan berupa sembako, obat-obatan, dan makanan jadi.

“Saya tidak mau mendengar ada warga yang mengeluh tentang sembako, terutama beras karena stok kita melimpah dan terus kita salurkan. Saya juga meminta untuk diperbanyak makanan siap saji, karena aktivitas memasak dari korban banjir tentu sangat terbatas,. Dapur umum harus menyediakan setidaknya 5000 porsi sehari,” katanya, kemarin (2/11).

Plh Bupati Sintang Yosepha Hasnah mengatakan, pihaknya terus memperbarui data korban dan mereka yang mengungsi. Terbaru, total ada 5000an kepala keluarga yang terdampak banjir atau sekira 24.000an jiwa. Sebagian dari mereka bertahan di rumah masing-masing. Adapula yang mengungsi di tempat sanak saudaranya. Sedangkan sisanya di kamp pengungsian. Pihaknya terus berupaya menyempurnakan bantuan baik dari sisi suplai maupun distribusi, terutama makanan jadi dari dapur umum.

Baca Juga :  Banjir Sintang Mulai Surut

“Kami terus berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan hingga RT untuk pendataan. Juga untuk penyaluran bantuan, agar tetap sasaran. Selain itu kami memastikan dapur umum yang ada mencukupi untuk menyuplai kebutuhan pengungsi. Ada empat titik dapur umum yang dikelola Pemda, Kodim, dan masyarakat. Saat ini kapasitasnya baru 3000 porsi nasi bungkus per hari dan akan terus kita tingkatkan,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kabupaten Sintang Bernard Saragih menyebut saat ini Sintang masih dalam situasi tanggap darurat dan telah diperpanjang hingga 16 November mendatang.

Menurut dia, sejatinya genangan air diprediksi surut pada Senin (1/11). Namun hujan tempatan  dengan curah tinggi dan cukup lama kembali datang, ditambah banjir kiriman dari hulu, plus kondisi air pasang membuat Sungai Kapuas dan Sungai Melawi meluap kembali.

Baca Juga :  Warga Sintang Waspada Banjir Kiriman, Potensi Hujan Deras Seminggu ke Depan

Dia menyebut, kendati curah hujan di Kabupaten Sintang sudah mulai stabil. Tetapi masyarakat juga harus selalu waspada. “Kita monitor terus cuaca dan berharap tidak ada hujan dengan intensitas tinggi lagi,” sebut dia.

Pantauan Pontianak Post di kawasan perkotaan Kecamatan Sintang, sejumlah titik mengalami genangan parah dengan ketinggian 1-1,5 meter. Sampan dan perahu karet kini benar-benar menjadi andalan warga untuk keluar rumah, lantaran akses jalan banjirnya hampir seleher mereka. Namun ada pula warga yang menjadikan genangan air menjadi hiburan tersendiri untuk bermain air.  (ars)

Most Read

Artikel Terbaru