NANGA TEBIDAH – Mengingat peningkatan curah hujan yang cukup signifikan dan letak geografis Desa Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu terletak di titik pertemuan dua sungai besar. Jajaran Polsek Kayan Hulu mulai meningkatkan monitoring untuk memantau debit sungai.
Apalagi, Desa Nanga Tebidah merupakan titik temu Sungai Tebidah dan Sungai Kayan. Untuk diketahui, beberapa bulan lalu, desa ini juga terkena banjir bandang akibat curah hujan yang tinggi.
Berangkat dari itu, Polsek Kayan Hulu juga meningkatkan intensitas sosialisasi waspada banjir kepada masyarakat, terutama yang tinggal dibantaran sungai.
KSPK II Polsek Kayan Hulu, Bripka Firdaus turun langsung ke masyarakat untuk mengingatkan waspada banjir. Selain memberikan sosialisasi, Bripka Firdaus juga melakukan pemantauan dan pengecekan debit air di Sungai Kayan dan Tebidah.
“Hal ini kita lakukan sebagai upaya siaga dari pihak Kepolisian dalam membantu masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana banjir dengan diantisipasi sejak dini. Apabila hujan deras hendaknya meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar sungai Tebidah maupun sungai Kayan,” Ujar Bripka Firdaus.
Pihaknya juga melakukan sinergitas kepada masyarakat untuk memastikan pada kondisi ini, masyarakat dan aparat keamanan bersama-sama berpartisipasi untuk memantau kondisi sungai agar bisa dilakukan langkah preventif.
“Penting untuk selalu bersinergi dengan aparat keamanan demi menjaga situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif,” bebernya.
Sementara, Kapolsek Kayan Hulu Iptu Sutrisno, mengatakan bahwa anggota Polsek Kayan Hulu akan terus melakukan sosialisasi serta pemantauan perkembangan potensi bencana banjir.
Ia berharap situasi kamtibmas yang kondusif di lingkungan tempat tinggal terutama di tepian Sungai Tebidah maupun Sungai Kayan, secaraumum di wilayah hukum Polsek Kayan hulu Polres Sintang dapat selalu terpelihara.
“Selain itu, kami juga mengharapkan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan apabila curah hujan cukup tinggi agar selalu siaga karena hal tersebut dapat berpotensi terjadinya bencana banjir,” ujar Iptu Sutrisno. (fds)
