NANGA SAYAN – Sejumlah ruas jalan provinsi di Kecamatan Sayan, Kabupaten Melawi rusak parah dan sulit dilalui ketika musim penghujan. Lalu lintas terhambat hingga menyebabkan aktivitas perekonomian masyarakat terganggu, Jumat (16/7).
Seperti disampaikan oleh Mahyudi, salah seorang warga yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah hingga sulit untuk dilewati. “Lumpur di waktu hujan dan membentuk kayak kubangan atau kolam ikan,” ujarnya menjelaskan keadaan jalan perbatasan antara Kecamatan Sayan dan Kecamatan Nanga Pinoh.
Ia mengatakan bahwa jalan tersebut pernah di aspal beberapa tahun lalu. Namun, dia menambahkan, kondisinya sudah rusak dan tidak pernah diaspal kembali sejak dulu. Hingga, menurut dia, kondisi jalan seperti tidak diperhatikan. “Jadi jalan itu banyak batu-baru besar dan tanah. Serta sangat becek hingga susah untuk lewat,” ucapnya.
Sementara itu di kesempatan terpisah, Camat Sayan, Yunus, mengatakan bahwa ada beberapa titik kerusakan di jalan yang berstatus jalan provinsi di wilayahnya. “Jalan Provinsi menuju Kecamatan Sayan dari Kecamatan Nanga Pinoh ke perbatasan Pinoh Selatan itu sudah mulai ada titik rusak,” ucapnya.
Kondisi jalan yang rusak, menurut dia, hampir merata di seluruh jalan poros yang ada di Kecamatan Sayan. “Dari Bora menuju Desa Nanga Kasai itu rusak berat. Hanya sedikit saya titik yang bisa dilewati. Kondisi ini hingga pusat kecamatan. Bahkan sampai di perbatasan Kota Baru,” ucapnya.
Akibat rusaknya jalan, kendaraan pengangkut barang dan penumpang seperti dump truck, bus, dan kendaraan berat lainnya, diakui dia, sulit melintas. Bahkan, dia menambahkan, hanya sebagian motor yang dapat melintas karena kondisi jalan tersebut. “Bisa dilalui kendaraan yang ringan saja. Tidak bisa yang berat. Motor bisa lewat, cuma kita pilih-pilih yang bisa lewat,” ucapnya.
Selain jalan, menurutnya kondisi beberapa jembatan penghubung jalan provinsi yang ada di Kecamatan Sayan juga memiliki kondisi yang mengkhawatirkan. “Di daerah Kenoka itu ada tiga atau empat jembatan itu rusak parah dan butuh penanganan segera. Karena jembatan itu jembatan kayu yang sudah sering dihantam banjir,” ucapnya.
Akibat rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Sayan, Yunus mengatakan bahwa hal itu berdampak pada angkutan barang. Hal itu, yang menurut dia, membuat distribusi kebutuhan pokok terhambat. “Bahkan sering kendaraan pengangkut barang harus terhambat perjalanannya dan bermalam di jalan” ujarnya.
Ia pun mengatakan, Pemerintah Kecamatan Sayan telah mengusahakan beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut. Dimisalkan dia seperti meminta bantuan dari perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di daerah tersebut lewat program corporate social responsibility (CSR).
Namun bantuan perbaikan sementara dari perusahaan, diakui dia, hanya sedikit menunda kerusakan. “Sementara diikat-ikat begitulah, agar sementara bisa dilewati. Sekarang jembatannya sudah tenggelam lagi karena banjir,” jelasnya.
Pihaknya pun membawa masalah kerusakan jalan dan jembatan di Kecamatan Sayan ini ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang agar bisa ditindaklanjuti. “Pada hari ini kita bertemu Bupati Melawi bersama dua kecamatan lain dan beberapa perusahaan. Kami juga mohon perhatian dari kita semua, teristimewa mungkin barangkali dari pemerintah untuk menangani masalah ini,” pungkasnya. (ris)