27.8 C
Pontianak
Wednesday, March 29, 2023

BPBD Paparkan Data Selama Musibah Banjir

SINTANG-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih memaparkan sejumlah data musibah banjir yang melanda Kabupaten Sintang akhir-akhir ini.

“Puncak banjir di Kabupaten Sintang adalah 16 November 2021 akibat hujan deras sejak 11 November 2021 sampai 15 November 2021. Puncak banjir tersebut sudah berdampak pada 35.652 KK, 123.936 jiwa. Laporan ini sumbernya dari RT hingga lurah dan kepala desa. Jumlah pengungsi saat puncak banjir adalah 17.496 KK atau 26.332 jiwa dari 12 kecamatan. Ada yang meninggal saat banjir, disebabkan kelalaian korban. Kami sudah memberikan peringatan soal banjir sejak Agustus 2021,” terang Bernhad Saragih.

Ia mengatakan, pihaknya terus memberikan pelayanan korban banjir, menyalurkan sembako karena hampir 3 minggu tidak bekerja dan harus membersihkan rumah masing-masing. Pihaknya terus berkeliling ke lokasi pengungsian dan titik banjir. Pengungsi saat ini masih 6.860 jiwa karena mereka sedang merapikan dan membersihkan rumah.

Baca Juga :  Waspada Potensi Debit Banjir di Wilayah Kalbar Bagian Timur

“Gardu listrik ada 77 yang terdampak. Saat ini sisa 6 yang belum menyala, 71 sudah menyala. 1.027 pelanggan masih padam, dan 15.633 pelanggan sudah menyala. Rumah ibadah ada 88, perkantoran 9 OPD, rumah sakit satu buah yakni RS Sayang Ibu, ”ungkapnya.

“Kami tidak lengah menangani banjir. Sejak Agustus 2021 kami sudah memberikan edukasi kepada warga. Lalu awal Oktober 2021 terjadi banjir bandang di Kayan Hilir, Kayan Hulu, Ambalau dan Serawai. 5 Oktober 2021 kami sudah menetapkan status tanggap darurat bencana alam Bantingsor sampai 30 November 2021,” sambungnya.

Salain itu, selama dua minggu jalan utama lintas melawi tidak bisa dilewati kendaraan roda dua sehingga satgas membantu menyediakan kendaraan penyebrangan. Pihaknya juga sudah siapkan data pasca bencana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.

Baca Juga :  Minta Sama-sama Atasi Stunting

“Stok logistik kami tidak kurang. Total beras yang sudah disalurkan sebanyak 368 ton. Stok terakhir beras kita siap 25 ton. Bantuan dari Walikota Pontianak 6 truk belum direkap,” pungkasnya. (var)

SINTANG-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih memaparkan sejumlah data musibah banjir yang melanda Kabupaten Sintang akhir-akhir ini.

“Puncak banjir di Kabupaten Sintang adalah 16 November 2021 akibat hujan deras sejak 11 November 2021 sampai 15 November 2021. Puncak banjir tersebut sudah berdampak pada 35.652 KK, 123.936 jiwa. Laporan ini sumbernya dari RT hingga lurah dan kepala desa. Jumlah pengungsi saat puncak banjir adalah 17.496 KK atau 26.332 jiwa dari 12 kecamatan. Ada yang meninggal saat banjir, disebabkan kelalaian korban. Kami sudah memberikan peringatan soal banjir sejak Agustus 2021,” terang Bernhad Saragih.

Ia mengatakan, pihaknya terus memberikan pelayanan korban banjir, menyalurkan sembako karena hampir 3 minggu tidak bekerja dan harus membersihkan rumah masing-masing. Pihaknya terus berkeliling ke lokasi pengungsian dan titik banjir. Pengungsi saat ini masih 6.860 jiwa karena mereka sedang merapikan dan membersihkan rumah.

Baca Juga :  Perusahaan Gelontorkan Milyaran Rupiah Jembatan Sungai Sepauk Segera Dibangun

“Gardu listrik ada 77 yang terdampak. Saat ini sisa 6 yang belum menyala, 71 sudah menyala. 1.027 pelanggan masih padam, dan 15.633 pelanggan sudah menyala. Rumah ibadah ada 88, perkantoran 9 OPD, rumah sakit satu buah yakni RS Sayang Ibu, ”ungkapnya.

“Kami tidak lengah menangani banjir. Sejak Agustus 2021 kami sudah memberikan edukasi kepada warga. Lalu awal Oktober 2021 terjadi banjir bandang di Kayan Hilir, Kayan Hulu, Ambalau dan Serawai. 5 Oktober 2021 kami sudah menetapkan status tanggap darurat bencana alam Bantingsor sampai 30 November 2021,” sambungnya.

Salain itu, selama dua minggu jalan utama lintas melawi tidak bisa dilewati kendaraan roda dua sehingga satgas membantu menyediakan kendaraan penyebrangan. Pihaknya juga sudah siapkan data pasca bencana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.

Baca Juga :  Harga Gula dan Cabai Melejit

“Stok logistik kami tidak kurang. Total beras yang sudah disalurkan sebanyak 368 ton. Stok terakhir beras kita siap 25 ton. Bantuan dari Walikota Pontianak 6 truk belum direkap,” pungkasnya. (var)

Most Read

Artikel Terbaru