28 C
Pontianak
Monday, June 5, 2023

PPM Jurusan Akuntansi Polnep di Desa Wisata Sungai Kupah

Latih Kelompok PKK Kewirausahaan & Strategi Pemasaran 

JURUSAN Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) melakukan pengabdian kepada masyarakat (PPM) di Kantor Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya pada 1 Juli 2022. Tim PPM terdiri dari 10 dosen aktif Jurusan Akuntansi. Melati Pramudita Lestari SE MAk menjadi ketua tim, dengan anggota tim diantaranya Agus Widodo SE MSi, Anik Cahyowati SH MH, Desty Wana SST MAcc, Fiorintari SE MAk Ak, Merry Triani SST MAk, Murti Puspita Rukmi SST MAk, Susan Andriana SE MM Ak CA, Wida Arindya Sari SE MAk, dan Yohanes Adi Nugroho SE MSc Ak.

PPM mengusung tema Pelatihan Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran Produk Hasil Kerajinan Kelompok PKK pada Desa Wisata Sungai Kupah Kabupaten Kubu Raya. Pelatihan diikuti 20 ibu PKK Desa Sungai Kupah.

“Tema PPM kami sesuai potensi wisata di Sungai Kupah. Perlu ada pengembangan potensi wisata maksimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapi, kami melihat pengembangan desa wisata, khususnya dalam kewirausahaan dan strategi pemasaran produk belum maksimal. Karenanya, perlu ada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan,” jelas Melati, belum lama ini.

Baca Juga :  Jurusan Administrasi Bisnis Polnep Inisiasi Digital Marketing

Pelatihan digelar pada masa new normal, peserta dan panitia tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Namun, hal tersebut tidak mengurangi antusias peserta. Mereka berharap pendampingan dan pelatihan berkelanjutan, agar pelaku wisata dapat meningkatkan pendapatannya. Kondisi ini dapat meningkatkan keberlangsungan usaha di Desa Sungai Kupah.

Pelatihan kewirausahaan dan strategi pemasaran tersebut merupakan kelanjutan dari PPM tahun 2021. Saat itu, fokus PPM pada meningkatkan kualitas dalam pengembangan potensi desa wisata. Tim memberikan pemahaman pembuatan laporan keuangan sederhana bagi UMKM sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Tim juga membantu pelaku UMKM meningkatkan potensi desa wisata. Desa Wisata Sungai Kupah memiliki banyak potensi, salah satunya pengembangan UMKM.

“Pengembangan UMKM saat ini mengarah pada konsep pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya kelompok PKK, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Agar tujuan itu tercapai, penting bagi mereka untuk memahami kewirausahaan dan strategi pemasaran. Pemahaman kewirausahaan membantu kelompok PKK meningkatkan nilai barang/jasa yang dijual. Melalui strategi pemasaran, mereka dapat menentukan target pasar dan memuaskan konsumen, seiring meningkatkan kualitas produk dan produktivitas,” paparnya.

Baca Juga :  Dosen Arsitektur Polnep Bantu Penyusunan Dokumen Perancangan Masjid Aulia

Pengembangan desa wisata sebagai tujuan wisata berkelanjutan perlu pengelolaan yang baik. “Salah satunya, penyusunan laporan keuangan yang baik. Pelatihan ini sudah kami berikan di tahun 2021,” ujarnya.

Selain itu, desa wisata perlu meningkatkan kualitas pengembangan potensinya melalui strategi pemasaran yang baik terhadap hasil produk olahan masyarakat setempat. Kewirausahaan dan strategi pemasaran produk melalui digitalisasi (media sosial) diperlukan dalam merintis usaha desa wisata.

“Pada PPM tahun lalu, kami mengamati pengetahuan pemasaran produk kelompok PKK desa wisata masih minim. Karenanya tahun ini, PPM kami lanjutkan dengan pelatihan kewirausahaan dan strategi pemasaran produk hasil kerajinan kelompok PKK. Harapan kami melalui pelatihan berkelanjutan ini Desa Sungai Kupah menjadi destinasi wisata yang dikenal wisatawan lokal, nasional, dan mancanegera,” pungkasnya. (ser)

Latih Kelompok PKK Kewirausahaan & Strategi Pemasaran 

JURUSAN Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) melakukan pengabdian kepada masyarakat (PPM) di Kantor Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya pada 1 Juli 2022. Tim PPM terdiri dari 10 dosen aktif Jurusan Akuntansi. Melati Pramudita Lestari SE MAk menjadi ketua tim, dengan anggota tim diantaranya Agus Widodo SE MSi, Anik Cahyowati SH MH, Desty Wana SST MAcc, Fiorintari SE MAk Ak, Merry Triani SST MAk, Murti Puspita Rukmi SST MAk, Susan Andriana SE MM Ak CA, Wida Arindya Sari SE MAk, dan Yohanes Adi Nugroho SE MSc Ak.

PPM mengusung tema Pelatihan Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran Produk Hasil Kerajinan Kelompok PKK pada Desa Wisata Sungai Kupah Kabupaten Kubu Raya. Pelatihan diikuti 20 ibu PKK Desa Sungai Kupah.

“Tema PPM kami sesuai potensi wisata di Sungai Kupah. Perlu ada pengembangan potensi wisata maksimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapi, kami melihat pengembangan desa wisata, khususnya dalam kewirausahaan dan strategi pemasaran produk belum maksimal. Karenanya, perlu ada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan,” jelas Melati, belum lama ini.

Baca Juga :  Bedah Buku Tentang Sawit, Kratom dan Balala

Pelatihan digelar pada masa new normal, peserta dan panitia tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Namun, hal tersebut tidak mengurangi antusias peserta. Mereka berharap pendampingan dan pelatihan berkelanjutan, agar pelaku wisata dapat meningkatkan pendapatannya. Kondisi ini dapat meningkatkan keberlangsungan usaha di Desa Sungai Kupah.

Pelatihan kewirausahaan dan strategi pemasaran tersebut merupakan kelanjutan dari PPM tahun 2021. Saat itu, fokus PPM pada meningkatkan kualitas dalam pengembangan potensi desa wisata. Tim memberikan pemahaman pembuatan laporan keuangan sederhana bagi UMKM sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Tim juga membantu pelaku UMKM meningkatkan potensi desa wisata. Desa Wisata Sungai Kupah memiliki banyak potensi, salah satunya pengembangan UMKM.

“Pengembangan UMKM saat ini mengarah pada konsep pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya kelompok PKK, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Agar tujuan itu tercapai, penting bagi mereka untuk memahami kewirausahaan dan strategi pemasaran. Pemahaman kewirausahaan membantu kelompok PKK meningkatkan nilai barang/jasa yang dijual. Melalui strategi pemasaran, mereka dapat menentukan target pasar dan memuaskan konsumen, seiring meningkatkan kualitas produk dan produktivitas,” paparnya.

Baca Juga :  Berkenalan dengan Dunia Digital Melalui Literasi yang Tepat

Pengembangan desa wisata sebagai tujuan wisata berkelanjutan perlu pengelolaan yang baik. “Salah satunya, penyusunan laporan keuangan yang baik. Pelatihan ini sudah kami berikan di tahun 2021,” ujarnya.

Selain itu, desa wisata perlu meningkatkan kualitas pengembangan potensinya melalui strategi pemasaran yang baik terhadap hasil produk olahan masyarakat setempat. Kewirausahaan dan strategi pemasaran produk melalui digitalisasi (media sosial) diperlukan dalam merintis usaha desa wisata.

“Pada PPM tahun lalu, kami mengamati pengetahuan pemasaran produk kelompok PKK desa wisata masih minim. Karenanya tahun ini, PPM kami lanjutkan dengan pelatihan kewirausahaan dan strategi pemasaran produk hasil kerajinan kelompok PKK. Harapan kami melalui pelatihan berkelanjutan ini Desa Sungai Kupah menjadi destinasi wisata yang dikenal wisatawan lokal, nasional, dan mancanegera,” pungkasnya. (ser)

Most Read

Artikel Terbaru