22.8 C
Pontianak
Tuesday, March 21, 2023

Iwapi Kalbar Gelar Indonesia Product Fair di Kuching

Sukses Gelar Pameran, tak Terpengaruh Isu Corona

Isu mewabahnya virus covid-19 atau korona di negeri Jiran, Malaysia, nyatanya tidak menganggu jalannya pameran produk UMKM yang digelar oleh Ikatan Wanita Pengusaha (Iwapi) Kalimantan Barat (Kalbar), 6 – 8 Maret lalu di Emart Batu Kawa, Kuching, Sarawak. Ketua Iwapi Kalbar, Oktavia, memastikan, pameran yang digelar itu tidak terpengaruh sama sekali dengan isu korona.

SITI SUBIYAH, Pontianak

“TIDAK sama sekali. Rame seperti biasa di sini (Kuching, Red). orang-orang di Kuching juga tidak pakai masker,” ungkap Oktavia saat ditanyai tentang pengaruh isu corona terhadap pameran tersebut, kemarin.

Oktavia menyebut, perhelatan bertajuk Indonesia Product Fair tersebut, merupakan yang pertama kali dilaksanakan Iwapi Kalbar di luar negeri. Di pameran tersebut, pihaknya menjual produk-produk UMKM para pengusaha perempuan yang menjadi anggota Iwapi Kalbar. Produk-produk yang dipamerkan itu antara lain adalah kuliner, kerajinan, pakaian, dan lain sebagainya.

“Selain Iwapi Kalbar, ada dari beberapa Iwapi provinsi lain yang ikut gabung,” kata dia.

Dia berharap, pameran tersebut dapat menjadi langkah pertama untuk membuka pangsa pasar UMKM yang lebih besar di luar negeri. Karena itu, ia mendorong agar pameran itu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para anggota Iwapi, untuk membidik pembeli-pembeli yang potensial. Pembeli potensial yang dimaksud dia, bukan hanya melakukan transaksi pembelian sekali pada saat pameran. Melainkan secara konsisten, pembeli tersebut diharapkan dia, akan berlanjut di waktu yang akan datang.

Baca Juga :  Rakerda Iwapi Kalbar, Jawab Tantangan UMKM Perempuan Kalbar

Moment ini menjadi kesempatan yang baik untuk menggaet buyer yang tidak hanya menjadi pembeli di saat itu, tapi berlanjut untuk pemesanan-pemesanan selanjutnya,” kata dia.

Daya beli konsumen di Kuching, diakui dia, sangat besar, bahkan lebih besar dari daya beli di Kuala Lumpur sebagai ibukota Malaysia. Apalagi untuk produk-produk kuliner, konsumen Kuching, menurut dia, sangat menggemari makanan-makanan Indonesia yang sangat terkenal khas itu.

Selain itu, sebagai daya tariknya, pameran ini, menurut dia, juga dimeriahkan dengan atraksi seni dari Kalbar. Lewat atraksi seni, dia berharap dapat mengenalkan budaya Indonesia, khsusunya Kalbar di mata internasional.

Oktavia menambahkan, moment ini juga menjadi ajang pembuktian eksistensi perempuan di bidang kewirausahaan, sekaligus mendorong perempuan terjun dalam memajukan perekonomian. Dia sangat berharap, acara sejenis dapat digelar secara berkelanjutan sehingga UMKM di Kalbar semakin berkembang. “Kalau acara ini sukses, maka Iwapi akan menjadikan ini agenda tahunan,” pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan jika Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Yonny Tri Prayitno membenarkan pemeriksaan masuk perbatasan ke Malaysia dilakukan cukup ketat. Selain pengecekan suhu badan, pengisian formulir juga dilakukan untuk melihat riwayat perjalanan dengan fokus negara China, Korea, Hongkong, Iran, dan Italia.

Baca Juga :  Ratusan Anak Ikuti Senam Irama Ceria

“Tanggal 5 kemarin, saya baru menjemput rombongan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Daerah Kalbar dan Kalsel. Totalnya ada 80 orang. Tujuan mereka ke sini untuk ikut Pameran Indonesia Product Fair di Kuching, Sarawak,” terang Yonny kepada Pontianak Post, dua hari lalu.

Yonny menjelaskan perjalanan 80 rombongan IWAPI dari Kalbar dan Kalsel ini menempuh perjalanan darat. Mereka, menurut dia, menggunakan pintu masuk border Entikong, Sanggau, kemudian masuk ke border Tebedu Malaysia secara keseluruhan berjalan lancar.

Sebagai antisipasi virus corona, Pemerintah Malaysia, menurut dia, telah mengatur orang-orang yang masuk ke sana. Salah satunya, sebut dia, dengan melakukan pengisian formulir. Tujuannya dijelaskan dia lagi, untuk melihat riwayat hidup tiap orang dengan pengecekan 14 hari berpergian di negara Tiongkok, Korea, Hongkong, Iran, dan Italia. Dari pantauan dia, ke-80 orang rombongan IWAPI tersebut dapat masuk dengan mudah dikarenakan tidak ada riwayat perjalan ke lima negara tersebut.

Yonny melanjutkan, meskipun wabah corona sudah memasuki berbagai negara, namun kondisi di Kuching sejauh ini masih aman. Seperti di mal dan tempat perbelanjaan, diakui dia, tidak terjadi aksi borong bahan pokok dan masker. (*)

Sukses Gelar Pameran, tak Terpengaruh Isu Corona

Isu mewabahnya virus covid-19 atau korona di negeri Jiran, Malaysia, nyatanya tidak menganggu jalannya pameran produk UMKM yang digelar oleh Ikatan Wanita Pengusaha (Iwapi) Kalimantan Barat (Kalbar), 6 – 8 Maret lalu di Emart Batu Kawa, Kuching, Sarawak. Ketua Iwapi Kalbar, Oktavia, memastikan, pameran yang digelar itu tidak terpengaruh sama sekali dengan isu korona.

SITI SUBIYAH, Pontianak

“TIDAK sama sekali. Rame seperti biasa di sini (Kuching, Red). orang-orang di Kuching juga tidak pakai masker,” ungkap Oktavia saat ditanyai tentang pengaruh isu corona terhadap pameran tersebut, kemarin.

Oktavia menyebut, perhelatan bertajuk Indonesia Product Fair tersebut, merupakan yang pertama kali dilaksanakan Iwapi Kalbar di luar negeri. Di pameran tersebut, pihaknya menjual produk-produk UMKM para pengusaha perempuan yang menjadi anggota Iwapi Kalbar. Produk-produk yang dipamerkan itu antara lain adalah kuliner, kerajinan, pakaian, dan lain sebagainya.

“Selain Iwapi Kalbar, ada dari beberapa Iwapi provinsi lain yang ikut gabung,” kata dia.

Dia berharap, pameran tersebut dapat menjadi langkah pertama untuk membuka pangsa pasar UMKM yang lebih besar di luar negeri. Karena itu, ia mendorong agar pameran itu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para anggota Iwapi, untuk membidik pembeli-pembeli yang potensial. Pembeli potensial yang dimaksud dia, bukan hanya melakukan transaksi pembelian sekali pada saat pameran. Melainkan secara konsisten, pembeli tersebut diharapkan dia, akan berlanjut di waktu yang akan datang.

Baca Juga :  PKP 2019 Gelar Talk Show, Kompetisi PUBG Mobile, dan Pagelaran Seni

Moment ini menjadi kesempatan yang baik untuk menggaet buyer yang tidak hanya menjadi pembeli di saat itu, tapi berlanjut untuk pemesanan-pemesanan selanjutnya,” kata dia.

Daya beli konsumen di Kuching, diakui dia, sangat besar, bahkan lebih besar dari daya beli di Kuala Lumpur sebagai ibukota Malaysia. Apalagi untuk produk-produk kuliner, konsumen Kuching, menurut dia, sangat menggemari makanan-makanan Indonesia yang sangat terkenal khas itu.

Selain itu, sebagai daya tariknya, pameran ini, menurut dia, juga dimeriahkan dengan atraksi seni dari Kalbar. Lewat atraksi seni, dia berharap dapat mengenalkan budaya Indonesia, khsusunya Kalbar di mata internasional.

Oktavia menambahkan, moment ini juga menjadi ajang pembuktian eksistensi perempuan di bidang kewirausahaan, sekaligus mendorong perempuan terjun dalam memajukan perekonomian. Dia sangat berharap, acara sejenis dapat digelar secara berkelanjutan sehingga UMKM di Kalbar semakin berkembang. “Kalau acara ini sukses, maka Iwapi akan menjadikan ini agenda tahunan,” pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan jika Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Yonny Tri Prayitno membenarkan pemeriksaan masuk perbatasan ke Malaysia dilakukan cukup ketat. Selain pengecekan suhu badan, pengisian formulir juga dilakukan untuk melihat riwayat perjalanan dengan fokus negara China, Korea, Hongkong, Iran, dan Italia.

Baca Juga :  Bertransaksi Cermat dan Tepat Menurut Literasi Digital

“Tanggal 5 kemarin, saya baru menjemput rombongan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Daerah Kalbar dan Kalsel. Totalnya ada 80 orang. Tujuan mereka ke sini untuk ikut Pameran Indonesia Product Fair di Kuching, Sarawak,” terang Yonny kepada Pontianak Post, dua hari lalu.

Yonny menjelaskan perjalanan 80 rombongan IWAPI dari Kalbar dan Kalsel ini menempuh perjalanan darat. Mereka, menurut dia, menggunakan pintu masuk border Entikong, Sanggau, kemudian masuk ke border Tebedu Malaysia secara keseluruhan berjalan lancar.

Sebagai antisipasi virus corona, Pemerintah Malaysia, menurut dia, telah mengatur orang-orang yang masuk ke sana. Salah satunya, sebut dia, dengan melakukan pengisian formulir. Tujuannya dijelaskan dia lagi, untuk melihat riwayat hidup tiap orang dengan pengecekan 14 hari berpergian di negara Tiongkok, Korea, Hongkong, Iran, dan Italia. Dari pantauan dia, ke-80 orang rombongan IWAPI tersebut dapat masuk dengan mudah dikarenakan tidak ada riwayat perjalan ke lima negara tersebut.

Yonny melanjutkan, meskipun wabah corona sudah memasuki berbagai negara, namun kondisi di Kuching sejauh ini masih aman. Seperti di mal dan tempat perbelanjaan, diakui dia, tidak terjadi aksi borong bahan pokok dan masker. (*)

Most Read

Artikel Terbaru