Beragam Lomba Digelar di Taman Budaya Kalbar
Selain menggelar pameran seni rupa bertajuk Borneo Metamorfosa, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Kalimantan Barat (Kalbar) juga mengadakan berbagai lomba seni dan budaya. Di antaranya lomba lagu Melayu, tari kreasi Dayak, lukis alam dan lomba cipta lagu.
IDIL AQSA AKBARY, Pontianak
Kepala UPT Taman Budaya Kalbar Kristianus mengatakan, diadakannya beragam kegiatan seni dan budaya tersebut sebagai upaya melestarikan budaya dan tenaga terampil dalam bidang kesenian. Sekaligus menjadi wadah dalam memunculkan bibit-bibit berkualitas bidang kesenian di daerah. “Tujuan taman budaya selain tempat pelestarian dan pengembangan budaya juga untuk menciptakan tenaga terampil dari kesenian tersebut,” ungkapnya, Minggu (15/3).
Mengenai kegiatan lomba, Ketua Pelaksana Lomba Eko Akbar Setiawan menjelaskan, sejak dibuka pada Kamis (12/3) hingga Sabtu (14/3) seluruh rangkaian perlombaan telah selesai dilaksanakan. Untuk lomba lagu Melayu misalnya, telah diikuti sebanyak 23 peserta dengan rincian delapan peserta putri dan 15 peserta putra. Adapun juara pertama untuk peserta putri dimenangkan oleh Darmayanti. Sedangkan untuk lomba lagu Melayu peserta putra dimenangkan Hermansyah.
Kemudian untuk lomba lukis alam, para peserta dibebaskan untuk melukis tempat atau objek di Kota Pontianak. Mereka diberikan waktu satu hari untuk melukis dan langsung dilakukan penilaian. Ada total 35 perupa yang berpartisipasi, dengan lima terbaik kategori umum yakni yang pertama atas nama Doan Marinda, kedua Bani Hidayat, ketiga Paulus Budi Yanto, keempat Yudi Purbaya dan kelima Agus Arifin.
Selanjutnya di lomba tari kreasi Dayak telah mengundang peserta dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar. Dengan pemenang antara lain, juara pertama Segentar Alam dari Kabupaten Sanggau, juara kedua Neotar Kid dari Kota Pontianak dan juara ketiga peserta dari SMA Negeri 3 Kota Pontianak.
Lalu yang terakhir untuk lomba cipta lagu diharapkan bisa menambah khazanah dan jumlah lagu daerah. Yang dalam hal ini diikuti 22 pencipta lagu, terdiri dari sembilan peserta pencipta lagu Dayak dan 13 peserta pencipta lagu Melayu.
Masing-masing terpilih lima pencipta lagu terbaik, untuk Lagu Dayak ada lagu berjudul Ame Rusak Udas Kami ciptaan Purnawandi Wawan, Tanah Borneo ciptaan Tino Asprilla Anthan, Nagari Lami ciptaan Yupitar, Abut Barenyah ciptaan Heliodorus Polantino dan Pacinta Budaya ciptaan Uranus Batu Tebo.
Sementara lagu Melayu, ada berjudul Sajak Pesisir ciptaan Firmansyah, Meriam Karbit ciptaan Sawaluddin, Jepin Tradisi ciptaan Feri Julfian, Bumi Khatulistiwe ciptaan Wahidin dan yang terakhir lagu berjudul Tugu Khatulustiwa ciptaan Ishak Ismail. Even ini dikatakan sebagai upaya taman budaya untuk menciptakan kegiatan yang berhubungan langsung kepada masyarakat. Kemudian juga agar para seniman yang ada tidak stagnan sehingga terus ada regenerasi.**