Senin Rumah Sakit Pulau Galang Beroperasi
Sejalan dengan operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet, pemerintah juga terus menggenjot pembangunan Rumah Sakit Khusus Pengendalian Infeksi Penyakit Menular di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Meski belum tuntas, pemerintah optimistis rumah sakit itu sudah bisa digunakan pekan depan.
—
Kali pertama dibangun 8 Maret lalu, Presiden Joko Widodo memasang target supaya rumah sakit di Pulau Galang selesai dibangun Sabtu (28/3). Untuk itu, pembangunannya dikebut. ”Sampai saat ini pembangunan rumah sakit sudah mencapai 78 persen,” ungkap Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kemarin (25/3).
Bersama Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, kemarin Hadi meninjau progres pembangunan rumah sakit itu. Meski sebagian besar pembangunan sudah rampung, masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi. Karena itu, dia menyebut operasional rumah sakit tersebut berjalan mulai Senin (30/3).
Berdasar laporan yang diterima oleh Hadi dan pejabat lainnya, target pembangunan rumah sakit itu bakal tercapai. Semua pekerjaan bakal tuntas lusa. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu disiapkan pemerintah sebelum membuka rumah sakit tersebut. Di antaranya tenaga medis yang akan ditempatkan di sana.
Hadi menyebutkan, masih perlu persiapan serta pelatihan tenaga medis untuk mengoptimalkan operasional rumah sakit di Pulau Galang. ”Agar operasional berjalan baik, ini yang perlu,” terangnya. Selain itu, peralatan medis yang diperlukan juga masih harus dikirim. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu mengungkapkan, besok pengiriman alat kesehatan dimulai.
Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU akan memberangkatkan alat-alat medis yang dibutuhkan ke Pulau Galang. ”Akan didatangkan dari Jakarta dan diharapkan rumah sakit akan selesai sesuai target,” imbuh Hadi. Untuk tahap awal, rumah sakit tersebut dilengkapi 340 ruang observasi. Sedangkan untuk isolasi sebanyak 20 ruangan.
Selanjutnya, pemerintah memastikan pembangunan 640 ruangan di rumah sakit tersebut bakal dituntaskan pada tahap kedua. Lebih lanjut, panglima TNI membeberkan bahwa rumah sakit di Pulau Galang dibagi menjadi tiga zona. Yakni zona A meliputi gedung penunjang seperti mes petugas, dokter, dan perawat.
Selain itu, ada juga gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang, serta power house. Kemudian zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter, dan zona utilitas. Dan terakhir zona C untuk pembangunan tahap berikutnya.
Sementara itu, jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet juga terus bertambah. Sampai pukul 19.00 WIB kemarin, total pasien yang rawat inap di rumah sakit itu sebanyak 161 orang. Dengan rincian sepuluh positif Covid-19, 107 PDP, 43 ODP, dan seorang pasien terdeteksi mengalami ISPA.
Meski sudah beroperasi, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengungkapkan bahwa masih ada penyempurnaan di rumah sakit darurat itu. ”Peralatan medis dan APD sudah cukup. Tinggal penyempurnaan karena memang wisma disulap jadi rumah sakit darurat. Jadi, wajar harus ada penyempurnaan,” bebernya.
Di lain sisi, Polri juga terus mendukung langkah mempersiapkan rumah sakit untuk pasien virus corona. Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto sudah mengecek kesiapan RS Polri Kramatjati dan RS Bhayangkara di Mako Brimob yang rencananya akan menangani pasien Covid-19.
Agus menyebutkan, untuk RS Kramatjati telah menyiapkan 50 kamar dan RS Bhayangkara 200 kamar. Semuanya kamar khusus pasien Covid 19. “semua ruangan disiapkan alat kesehatan penanganan virus Covid 19,” ujarnya.
Saat ini se-Indonesia, Polri menyiapkan 52 rumah sakit dengan dua ribu kamar siap pakai untuk pasien Covid-19. Semua RS itu untuk kelas 1, 2 dan 3. “RS Polri semua ya,” kata jenderal bintang tiga tersebut. (idr/syn)