Salah satu pelajaran yang harus diajarkan kepada anak adalah adab ketika berkunjung atau bertamu. Adab ini perlu diajarkan untuk menjaga kesopanan saat bertamu dan menghindari hal-hal yang membuat tuan rumah merasa tidak nyaman.
Oleh : Siti Sulbiyah
Lebaran tinggal menghitung hari. Tradisi bersilaturahmi atau saling mengunjungi rumah kerabat pasti dilakukan. Karena itulah, teruntuk orangtua yang memiliki anak kecil, ada baiknya untuk mengajarkan dan mencontohkan etika bertamu yang wajib diperhatikan. Misalnya mengajarkan anak untuk tidak sembarangan masuk ke dalam rumah orang lain saat bertamu.
Seperti yang dilakukan oleh Qamariah (37). Beberapa hari sebelum lebaran tiba, ia telah mengingatkan kepada putranya, Rafif (6) untuk tidak nyelonong masuk ke rumah orang saat bertamu. Hal ini dilakukannya karena pada lebaran tahun lalu, Rafif senang mengecek setiap ruangan di rumah sanak keluarga yang dikunjunginya.
“Kadang dia ini suka nyelonong masuk, lihat kamar, masuk ke dapur, naik tangga,” ujarnya.
Qamariah memahami bahwa pada usia ini, sang buah hati punya rasa penasaran yang besar. Termasuk penasaran tentang apa saja yang ada di rumah orang lain. Rafif memang suka melihat-lihat dan bereksplorasi.
“Tapi karena ini rumah orang jadi ya tidak boleh asal masuk. Harus diajarkan etika-etika saat bertamu untuk menjaga kesopanan dengan tuan rumah,” ucapnya.
Adab dalam bertamu merupakan skil yang sebaiknya dicontohkan dan diajarkan kepada anak sedari dini. Sebab, adab bertamu diperlukan untuk menjaga kesopanan dan agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan. Sekalipun usia anak-anak bisa dipahami sebagai masa yang mereka belum bisa membedakan mana baik dan buruk, namun tak ada salahnya bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang etika penting yang satu ini.
“Orang tua perlu mengkomunikasikan kepada anak apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika bertamu,” ungkap Dosen IAIN Pontianak, Dr.Fitri Sukmawati, M.Psi, Psikolog.
Salah satu adab yang perlu diajarkan kepada anak saat bertamu adalah mengucapkan salam terlebih dahulu dan baru masuk ke rumah ketika sudah diperbolehkan oleh tuan rumah. Kadang kala, ada anak-anak biasanya selalu antusias untuk bergerak kemana saja tanpa aturan. Bahkan langsung masuk ketika tuan rumah membukakan pintu.
Maka dari itu, lanjutnya, ada baiknya orang tua mengkomunikasikan hal ini terlebih dahulu sebelum hal ini terjadi. Apalagi bila orang tua sudah tahu kebiasaan anak yang mungkin suka penasaran dengan rumah orang lain.
Namun, adab memberikan salam ketika bertamu dan masuk ke rumah setelah dipersilahkan masuk sebaiknya juga dicontohkan orang tua jauh sebelum momen lebaran. Karena dengan cara itulah, anak melihat dan mencontoh perilaku orang tua.
“Anak itu peniru ulung, yang dia lakukan adalah hasil dari tiru lingkungannya. Makanya saat bertamu orang tua juga perlu memberikan contoh adab yang baik,” kata Ketua Layanan Psikologi GHANDUR ini.
Etika bertamu yang tak boleh dilupakan untuk diajarkan oleh orang tua kepada anaknya adalah mengucapkan kata terima kasih. Kata maaf, terima kasih, dan tolong adalahtiga kata ajaib yang sangat penting diajarkan pada si kecil dalam kehidupannya sehari-hari sejak dini. Dalam hal bertamu, mengucapkan terima kasih merupakan bentuk syukur karena tuan rumah menyambut kehadiran dan menjamu dengan baik.
Fitri mengingatkan adab bertamu harus ditanamkan sedini mungkin. Kenalkan tata krama ketika ia sudah dapat berinteraksi dengan orang lain. Tentunya dalam proses mengajarkan dan mencontohkan itu, orang tua juga perlu bersabar. Sebab, belum tentu anak diajarkan sekali langsung ingat dan menerapkan hal itu seterusnya. “Maka perlu untuk diingatkan dan dibiasakan,” imbuhnya.**