22.8 C
Pontianak
Tuesday, March 21, 2023

Physical Distancing yuk, Nak!

Istilah physical distancing tak asing lagi bagi masyarakat di tengah pandemi virus Covid-19. Namun, tidak bagi anak-anak. Sehingga, penting untuk mengenalkan dan memberi pemahaman mengenai physical distancing pada buah hati.

Oleh: Ghea Lidyaza Safitri

Menjaga jarak fisik atau physical distancing antara diri sendiri dan orang lain memiliki peran penting dalam membantu mencegah penyebaran virus karena Covid-19. Namun, pelaksanaannya memiliki tantangan tersendiri orang tua dan buah hati. Sebab, anak-anak diminta untuk mengubah rutinitas dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Bahkan, masih banyak anak-anak yang belum mengerti dan memahami tentang physical distancing.

Buah hati pasangan Intan dan Rahman diantaranya. Bocah berusia enam tahun ini mengetahui bahwa physical distancing adalah cara menjaga jaga jarak dan fisik diri dan orang lain agar terhindar dari wabah Covid-19. Tetapi, dia tak tahu tujuan dilakukan physical distancing.

“Bingung juga bagaimana membuat putra kami paham manfaat dari physical distancing,” kata Intan.

Psikolog Dr. HJ. Fitri Sukmawati, M.Psi menyatakan sangat penting mengenalkan dan memberi pemahaman mengenai physical distancing pada anak saat pandemi virus Covid-19 ini. Sebab, akan berdampak pada kesehatan buah hati kedepannya. Tanpa pengenalan dan pemahaman bukan tidak mungkin anak masih tetap bermain atau melakukan aktivitas lainnya di luar rumah.

Baca Juga :  Harus Ada Teman Curhat dan Me Time

“Tentunya orang tua sudah terlebih dahulu membaca dan mendapatkan informasi himbauan dari pemerintah atau flyer yang positif untuk dapat tips praktis melakukan physical distancing,” jelasnya.

Orang tua bisa menjelaskan pada anak sejujur mungkin tentang situasi pandemi, bahaya, dan alasan wajib menjaga jarak dengan orang lain. Tidak lupa menekankan hal-hal positif.

“Beri tahu anak bahwa physical distancing mungkin memang berat dilakukan. Tapi, dengan melakukan physical distancing mereka termasuk menjadi pahlawan karena telah ikut berusaha melindungi dan menjaga diri sendiri, keluarga, serta lingkungan masyarakat,” kata Fitri.

Namun, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak mengatakan buah hati sebaiknya sudah bisa diajak berkomunikasi dua arah. Tidak lupa menggunakan bahasa yang singkat, sederhana, tidak panjang dan mudah dipahami anak.

“Sesuaikan juga dengan tahapan usianya. Terkadang yang perlu pemahaman ekstra adalah remaja yang kuat peer grup, sehingga perlu penjelasan lebih jelas (detail),” kata Fitri.

Baca Juga :  Bahaya Pamer Pertengkaran Keluarga di Medsos

Fitri yang juga merupakam Ketua HIMPSI Wilayah Kalbar ini mengungkapkan dengan mengenalkan dan memberi pemahaman mengenai physical distancing, anak akan memahami dan mengerti kondisi, serta yang harus dilakukannya agar tetap sehat. Orang tua juga bisa meperlihatkan brosur atau flyer, serta mengajarkan secara langsung cara menjaga kesehatan dan kebersihan selama menghadapi pandemi virus Covid-19 ini.

“Dampak buruk jika anak tidak paham, tentu ia akan tetap beraktivitas di luar dan saat di rumah anak juga jarang menjaga diri dari kebersihan,” ungkapnya.

Pemilik Layanan Psikologi Terapan Ghandur ini menuturkan physical distancing dalam rentang waktu yang lama tentu membuat orang tua dan anak merasa bosan. Suasana tetap bisa terasa menyenangkan dengan melakukan beragam aktivitas bersama. Mulai dari melibatkan anak saat masak atau membuat kue, olahraga dan membersihkan rumah. Kemudian, bisa juga orang tua mengajak anak bermain congklak, puzzle dan mewarnai. **

Istilah physical distancing tak asing lagi bagi masyarakat di tengah pandemi virus Covid-19. Namun, tidak bagi anak-anak. Sehingga, penting untuk mengenalkan dan memberi pemahaman mengenai physical distancing pada buah hati.

Oleh: Ghea Lidyaza Safitri

Menjaga jarak fisik atau physical distancing antara diri sendiri dan orang lain memiliki peran penting dalam membantu mencegah penyebaran virus karena Covid-19. Namun, pelaksanaannya memiliki tantangan tersendiri orang tua dan buah hati. Sebab, anak-anak diminta untuk mengubah rutinitas dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Bahkan, masih banyak anak-anak yang belum mengerti dan memahami tentang physical distancing.

Buah hati pasangan Intan dan Rahman diantaranya. Bocah berusia enam tahun ini mengetahui bahwa physical distancing adalah cara menjaga jaga jarak dan fisik diri dan orang lain agar terhindar dari wabah Covid-19. Tetapi, dia tak tahu tujuan dilakukan physical distancing.

“Bingung juga bagaimana membuat putra kami paham manfaat dari physical distancing,” kata Intan.

Psikolog Dr. HJ. Fitri Sukmawati, M.Psi menyatakan sangat penting mengenalkan dan memberi pemahaman mengenai physical distancing pada anak saat pandemi virus Covid-19 ini. Sebab, akan berdampak pada kesehatan buah hati kedepannya. Tanpa pengenalan dan pemahaman bukan tidak mungkin anak masih tetap bermain atau melakukan aktivitas lainnya di luar rumah.

Baca Juga :  Hipotensi Bikin Sulit Konsentrasi

“Tentunya orang tua sudah terlebih dahulu membaca dan mendapatkan informasi himbauan dari pemerintah atau flyer yang positif untuk dapat tips praktis melakukan physical distancing,” jelasnya.

Orang tua bisa menjelaskan pada anak sejujur mungkin tentang situasi pandemi, bahaya, dan alasan wajib menjaga jarak dengan orang lain. Tidak lupa menekankan hal-hal positif.

“Beri tahu anak bahwa physical distancing mungkin memang berat dilakukan. Tapi, dengan melakukan physical distancing mereka termasuk menjadi pahlawan karena telah ikut berusaha melindungi dan menjaga diri sendiri, keluarga, serta lingkungan masyarakat,” kata Fitri.

Namun, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak mengatakan buah hati sebaiknya sudah bisa diajak berkomunikasi dua arah. Tidak lupa menggunakan bahasa yang singkat, sederhana, tidak panjang dan mudah dipahami anak.

“Sesuaikan juga dengan tahapan usianya. Terkadang yang perlu pemahaman ekstra adalah remaja yang kuat peer grup, sehingga perlu penjelasan lebih jelas (detail),” kata Fitri.

Baca Juga :  Deteksi Dini Autisme

Fitri yang juga merupakam Ketua HIMPSI Wilayah Kalbar ini mengungkapkan dengan mengenalkan dan memberi pemahaman mengenai physical distancing, anak akan memahami dan mengerti kondisi, serta yang harus dilakukannya agar tetap sehat. Orang tua juga bisa meperlihatkan brosur atau flyer, serta mengajarkan secara langsung cara menjaga kesehatan dan kebersihan selama menghadapi pandemi virus Covid-19 ini.

“Dampak buruk jika anak tidak paham, tentu ia akan tetap beraktivitas di luar dan saat di rumah anak juga jarang menjaga diri dari kebersihan,” ungkapnya.

Pemilik Layanan Psikologi Terapan Ghandur ini menuturkan physical distancing dalam rentang waktu yang lama tentu membuat orang tua dan anak merasa bosan. Suasana tetap bisa terasa menyenangkan dengan melakukan beragam aktivitas bersama. Mulai dari melibatkan anak saat masak atau membuat kue, olahraga dan membersihkan rumah. Kemudian, bisa juga orang tua mengajak anak bermain congklak, puzzle dan mewarnai. **

Most Read

Artikel Terbaru