23.9 C
Pontianak
Wednesday, June 7, 2023

Pojok Baca Asyik, Peserta Didik Tertarik

Oleh. LidyaVinansy

POJOK baca adalah tempat kreatif untuk anak-anak berlatih dan bermain dengan aktivitas literasi dan numerasi. Di sebuah pojok baca terdapat buku, permainan dan mainan yang semuanya berhubungan dengan literasi permainan dan mainan ini diwujudkan dengan balok cetak huruf, kartu bergambar, permainan huruf dan lain-lain.

Pojok Baca merupakan sumber daya untuk orang tua sobat baca atau siapapun yang membantu anak-anak membaca, tetapi juga tempat anak-anak dapat berkunjung dan bersenang-senang sambil belajar. Sehingga mewujudkan suasana yang mengasyikkan. Upaya ini bertujuan menumbuhkan minat membaca yang harus di tumbuhkan sedini mungkin oleh orangtua maupun guru disekolah, karena dengan gemarnya anak-anak akan buku bacaan maka akan membuat pengetahuan serta kemampuan membaca mereka menjadi baik.

Pojok Baca yang merupakan perpustakaan mini dapat menjadi tempat yang mengasyikkan apabila peserta didik berkunjung dan mampu berlama-lama. Adapun minat baca pada peserta didik Sekolah Dasar (SD) ini tidaklah bisa tumbuh dengan sendirinya, melainkan ada hal lain yang ikut berperan serta dalam pengembangan minat membaca ini. Minat bukanlah hasil dari pembawaan manusia itu sendiri, tetapi dapat dibentuk dan dikembangkan. Minat itu bukan termasuk sebagai pembawaan, tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan.

Menurut Dalman (2013:145)” bahwa minat baca seseorang tidaklah bisa tumbuh dengan sendirinya, tetapi, membutuhkan peranan oranglain dengan dorongan atau upaya lain yang bisa menjadi anak terangsang untuk membaca, dan hal ini tidak terlepas dari kuantitas membaca dan kuantitas bahan bacaan.

Baca Juga :  HOTS Bikin Hot

Dalam menjalankan tugas mengajar di SDN 03 Jirak ada beberapa masalah yang ditemukan dalam proses mengajar, seperti kurangnya minat baca anak dalam membaca buku, kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran, yang menjadi kurangnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini tampak dari kemampuan peserta didik dalam membaca di pojok baca.

Pojok baca lebih memberi kesan terbaik pada peserta didik, ketika guru dan peserta didik membuat pojok baca bersama menambah nilai kebersamaan yang dimiliki peserta didik. Selain itu peserta didik memiliki hasil karya serta menjaga pojok baca dengan baik.. Pojok baca merupakan pemanfaatan pojok ruang sebagai tempat koleksi buku dari para peserta didik di tiap-tiap kelas(Nugroho, 2016:145). Pengenalan peserta didik ke pojok baca kelas diharapkan bisa menanamkan budaya membaca sejak dini dari kelas awal.

Dengan berkembangnya kecanggihan teknologi informasi banyak memberikan perubahan bagi para peserta didik di Sekolah Dasar. Peserta didik lebih menyenangi teknologi yang telah ada misalnya menonton televisi, bermain gadget, dan bermain yang tidak bermanfaat serta bermakna. Masalahnya peserta didik kurang memiliki minat membaca yang tentu saja mengganggu dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam masalah ini guru memanfaatkan pojok ruangan kelas yang dijadikan tempat kreatif untuk peserta didik berlatih dan bermain dengan aktivitas membaca dan literasi.

Baca Juga :  Menyongsong Kurikulum Paradigma

Pojok baca yang dibuat haruslah menarik, bermanfaat, dan kreatif yang berperan sebagai perpanjang fungsi dari perpustakaan. Guru menciptakan suasana nyaman, menyenangkan, bersih. Dalam penyediaan media/bahan bacaan. Contohnya: buku pelajaran, buku cerita, poster huruf, cerita bergambar yang tidak harus dibeli namun dapat dikreativitaskan dengan cara membuat sendiri dengan memggunakan bahan bekas. Sesuai pendapat Briggs (1977) dalam Haryanto(2012) menjelaskan media pembelajaran adalah sarana fisik yang menyampaikan materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya.

Guru mengharapkan kegiatan peserta didik bermanfaat, bermakna apabila dibuat bersama-sama sehingga peserta didik memiliki rasa tanggungjawab dan gotong royong. Melalui Pojok Baca, peserta didik dapat membaca nyaring, membaca berpasangan, membaca bersama-sama dengan bimbingan guru. Bacaan yang sesuai materi yang mendukung kegiatan Belajar Mengajar. Misalnya membuat kalimat sederhana, membuat paragraph, membuat teka-teki, membuat puisi, membuat cerita, membuat lagu, poster, iklan, majalah/koran, komik. Dengan cara ini hambatan dalam mengoptimalkan fungsi pojok baca dapat berjalan baik serta solusinya akan teratasi.

Penulis adalah Guru SDN 03 Jirak Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas

Oleh. LidyaVinansy

POJOK baca adalah tempat kreatif untuk anak-anak berlatih dan bermain dengan aktivitas literasi dan numerasi. Di sebuah pojok baca terdapat buku, permainan dan mainan yang semuanya berhubungan dengan literasi permainan dan mainan ini diwujudkan dengan balok cetak huruf, kartu bergambar, permainan huruf dan lain-lain.

Pojok Baca merupakan sumber daya untuk orang tua sobat baca atau siapapun yang membantu anak-anak membaca, tetapi juga tempat anak-anak dapat berkunjung dan bersenang-senang sambil belajar. Sehingga mewujudkan suasana yang mengasyikkan. Upaya ini bertujuan menumbuhkan minat membaca yang harus di tumbuhkan sedini mungkin oleh orangtua maupun guru disekolah, karena dengan gemarnya anak-anak akan buku bacaan maka akan membuat pengetahuan serta kemampuan membaca mereka menjadi baik.

Pojok Baca yang merupakan perpustakaan mini dapat menjadi tempat yang mengasyikkan apabila peserta didik berkunjung dan mampu berlama-lama. Adapun minat baca pada peserta didik Sekolah Dasar (SD) ini tidaklah bisa tumbuh dengan sendirinya, melainkan ada hal lain yang ikut berperan serta dalam pengembangan minat membaca ini. Minat bukanlah hasil dari pembawaan manusia itu sendiri, tetapi dapat dibentuk dan dikembangkan. Minat itu bukan termasuk sebagai pembawaan, tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan.

Menurut Dalman (2013:145)” bahwa minat baca seseorang tidaklah bisa tumbuh dengan sendirinya, tetapi, membutuhkan peranan oranglain dengan dorongan atau upaya lain yang bisa menjadi anak terangsang untuk membaca, dan hal ini tidak terlepas dari kuantitas membaca dan kuantitas bahan bacaan.

Baca Juga :  Peran Guru sebagai Fasilitator dalam Pembelajaran

Dalam menjalankan tugas mengajar di SDN 03 Jirak ada beberapa masalah yang ditemukan dalam proses mengajar, seperti kurangnya minat baca anak dalam membaca buku, kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran, yang menjadi kurangnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini tampak dari kemampuan peserta didik dalam membaca di pojok baca.

Pojok baca lebih memberi kesan terbaik pada peserta didik, ketika guru dan peserta didik membuat pojok baca bersama menambah nilai kebersamaan yang dimiliki peserta didik. Selain itu peserta didik memiliki hasil karya serta menjaga pojok baca dengan baik.. Pojok baca merupakan pemanfaatan pojok ruang sebagai tempat koleksi buku dari para peserta didik di tiap-tiap kelas(Nugroho, 2016:145). Pengenalan peserta didik ke pojok baca kelas diharapkan bisa menanamkan budaya membaca sejak dini dari kelas awal.

Dengan berkembangnya kecanggihan teknologi informasi banyak memberikan perubahan bagi para peserta didik di Sekolah Dasar. Peserta didik lebih menyenangi teknologi yang telah ada misalnya menonton televisi, bermain gadget, dan bermain yang tidak bermanfaat serta bermakna. Masalahnya peserta didik kurang memiliki minat membaca yang tentu saja mengganggu dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam masalah ini guru memanfaatkan pojok ruangan kelas yang dijadikan tempat kreatif untuk peserta didik berlatih dan bermain dengan aktivitas membaca dan literasi.

Baca Juga :  Perempuan Paling Banyak Jadi Korban Pinjol Ilegal

Pojok baca yang dibuat haruslah menarik, bermanfaat, dan kreatif yang berperan sebagai perpanjang fungsi dari perpustakaan. Guru menciptakan suasana nyaman, menyenangkan, bersih. Dalam penyediaan media/bahan bacaan. Contohnya: buku pelajaran, buku cerita, poster huruf, cerita bergambar yang tidak harus dibeli namun dapat dikreativitaskan dengan cara membuat sendiri dengan memggunakan bahan bekas. Sesuai pendapat Briggs (1977) dalam Haryanto(2012) menjelaskan media pembelajaran adalah sarana fisik yang menyampaikan materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya.

Guru mengharapkan kegiatan peserta didik bermanfaat, bermakna apabila dibuat bersama-sama sehingga peserta didik memiliki rasa tanggungjawab dan gotong royong. Melalui Pojok Baca, peserta didik dapat membaca nyaring, membaca berpasangan, membaca bersama-sama dengan bimbingan guru. Bacaan yang sesuai materi yang mendukung kegiatan Belajar Mengajar. Misalnya membuat kalimat sederhana, membuat paragraph, membuat teka-teki, membuat puisi, membuat cerita, membuat lagu, poster, iklan, majalah/koran, komik. Dengan cara ini hambatan dalam mengoptimalkan fungsi pojok baca dapat berjalan baik serta solusinya akan teratasi.

Penulis adalah Guru SDN 03 Jirak Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas

Most Read

Artikel Terbaru