27.8 C
Pontianak
Wednesday, May 31, 2023

Harta Salah Satu Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah

Oleh : K.H. Didik Imam Wahyudi SE, Ak. ME.

PUJI syukur yang tak pernah henti kita panjatkan kepada Yang Maha Sempurna, Maha Kuasa atas apa yang di kehendaki, atas nikmat umur yang manfaat, jasmani yang sehat serta akal kita yang masih bisa dipakai untuk berfikit positif dan berdaya guna untuk ummat. Tidak terasa kita bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan 1444 H tepatnya sudah di hari kedua.

Harta sejatinya bukanlah sarana untuk berfoya-foya dan menikmati hidup di dunia tanpa batasan norma-norma agama yang begitu baik buat kita. Harta sesungguhnya adalah ujian bagi manusia dan harta juga adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik tergantung si manusia itu sendiri mengatur pola penggunaannya, apakah hanya untuk menunaikan nafsu kesenangan dan hasrat pementingan diri sendiri tanpa memikirkan akibat dari perbuatan nya atau untuk benar-benar dipakai dalam menjalankan perintah dan kemanfaatan bagi ummat atas dasar keridhoan dan keberkahan dari Allah aza wa jallah.

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan disisi Allah pahala yang besar” ( Q.S. At Taghabun : 15). Dan surah ini bersinggungan dengan Q.S. Al Maidah : 35 yang berbunyi : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah SWT dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapatkan ke beruntungan.

Baca Juga :  Baznas Hadirkan Layanan Gerai Zakat

Dalam ayat diatas tersebut, kita sebagai manusia diingatkan agar tidak lalai dalam melakukan taqrrub kepada Allah SWT, semaksimal yang mampu kita laksanakan. Karena sarana pendekatan diri kepada Allah SWT itu begitu beragam. Salah satunya adalah dengan Harta yang dititipkan ke kita, ini ladang yang sangat potensial untuk kita maksimalkan melakukan amal saleh karena tidak sedikit manusia yang dititipi harta lupa daratan dipakai semaunya  tanpa sadar bahwa nantinya akan dipertanyakan dari mana kamu dapat dan kemana kamu gunakan.

Karena tidak sedikit pula orang yang salah jalan dan terjerumus serta terlena dengan harta yang dia miliki, tidak pandai dalam penggunaan dan pengelolaannya. “Khoirunnas anfa’ahum linnas”. Bagaimana caranya yaitu dengan istiqomah melakukan zakat infaq dan sedekah. Baik zakat maal nya maupun zakat fitrahnya. Namun bagi saudara kita yang Agniya adalah zakat maal jangan di lupakan, dihitung sendiri, dicatat dan di serahkan kepada Lembaga Pemerintah Non Struktural (LPNS) siapakah itu, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional).

Baca Juga :  Iftar Bersama, Ibadah Reliji Penggeruk Pahala Ramadan

Dengan harta yang telah dimiliki secara mutlak maka bisa hitung sendiri (atau minta bantuan petugas Baznas) berapa yang sudah mencapai nishob dan haulnya untuk segera ditunaikan zakat maal nya.

“Perumpaman orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, dan tiap-tiap tangkai akan tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendak”. (Q.S. Al Baqarah : 261).

Dari penyampaian ayat diatas Jelas bahwa harta yang di pakai mendekatkan diri bukan berkurang tapi bertambah, semisal kita keluarkan Rp1.000.000 maka Allah akan membalas hingga 700 kali (7 x 100). Bayangkan????.  Masih ragukah? Janji Allah pasti. (*)

Wallohu a’lamu bishawab

Oleh : K.H. Didik Imam Wahyudi SE, Ak. ME.

PUJI syukur yang tak pernah henti kita panjatkan kepada Yang Maha Sempurna, Maha Kuasa atas apa yang di kehendaki, atas nikmat umur yang manfaat, jasmani yang sehat serta akal kita yang masih bisa dipakai untuk berfikit positif dan berdaya guna untuk ummat. Tidak terasa kita bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan 1444 H tepatnya sudah di hari kedua.

Harta sejatinya bukanlah sarana untuk berfoya-foya dan menikmati hidup di dunia tanpa batasan norma-norma agama yang begitu baik buat kita. Harta sesungguhnya adalah ujian bagi manusia dan harta juga adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik tergantung si manusia itu sendiri mengatur pola penggunaannya, apakah hanya untuk menunaikan nafsu kesenangan dan hasrat pementingan diri sendiri tanpa memikirkan akibat dari perbuatan nya atau untuk benar-benar dipakai dalam menjalankan perintah dan kemanfaatan bagi ummat atas dasar keridhoan dan keberkahan dari Allah aza wa jallah.

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan disisi Allah pahala yang besar” ( Q.S. At Taghabun : 15). Dan surah ini bersinggungan dengan Q.S. Al Maidah : 35 yang berbunyi : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah SWT dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapatkan ke beruntungan.

Baca Juga :  Berbuka Bersama Anak Panti, Berbagi Takjil di Jalanan

Dalam ayat diatas tersebut, kita sebagai manusia diingatkan agar tidak lalai dalam melakukan taqrrub kepada Allah SWT, semaksimal yang mampu kita laksanakan. Karena sarana pendekatan diri kepada Allah SWT itu begitu beragam. Salah satunya adalah dengan Harta yang dititipkan ke kita, ini ladang yang sangat potensial untuk kita maksimalkan melakukan amal saleh karena tidak sedikit manusia yang dititipi harta lupa daratan dipakai semaunya  tanpa sadar bahwa nantinya akan dipertanyakan dari mana kamu dapat dan kemana kamu gunakan.

Karena tidak sedikit pula orang yang salah jalan dan terjerumus serta terlena dengan harta yang dia miliki, tidak pandai dalam penggunaan dan pengelolaannya. “Khoirunnas anfa’ahum linnas”. Bagaimana caranya yaitu dengan istiqomah melakukan zakat infaq dan sedekah. Baik zakat maal nya maupun zakat fitrahnya. Namun bagi saudara kita yang Agniya adalah zakat maal jangan di lupakan, dihitung sendiri, dicatat dan di serahkan kepada Lembaga Pemerintah Non Struktural (LPNS) siapakah itu, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional).

Baca Juga :  Iftar Bersama, Ibadah Reliji Penggeruk Pahala Ramadan

Dengan harta yang telah dimiliki secara mutlak maka bisa hitung sendiri (atau minta bantuan petugas Baznas) berapa yang sudah mencapai nishob dan haulnya untuk segera ditunaikan zakat maal nya.

“Perumpaman orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, dan tiap-tiap tangkai akan tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendak”. (Q.S. Al Baqarah : 261).

Dari penyampaian ayat diatas Jelas bahwa harta yang di pakai mendekatkan diri bukan berkurang tapi bertambah, semisal kita keluarkan Rp1.000.000 maka Allah akan membalas hingga 700 kali (7 x 100). Bayangkan????.  Masih ragukah? Janji Allah pasti. (*)

Wallohu a’lamu bishawab

Most Read

Artikel Terbaru