25 C
Pontianak
Saturday, March 25, 2023

Tiga WNI Luka Akibat Gempa Turki, KBRI Ankara Siapkan Penampungan

JAKARTA – Turki diporak-porandakan gempa bumi pada Senin (6/2), pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB). Gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 itu bahkan terasa sampai di Syria. Hingga Senin (6/2) malam, lebih dari 1.900 orang tewas. Perinciannya, 1.121 orang di Turki dan lebih dari 800 orang di Syria. Sementara itu, jumlah korban luka lebih dari tujuh ribu orang. Tiga WNI juga ikut menjadi korban.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal memastikan, tiga WNI dimaksud mengalami luka-luka. Saat ini, ketiganya sudah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat. ”Satu orang di Kahramanmaras dan dua orang Hatay,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (6/2).

KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah tersebut, Satgas Perlindungan WNI, dan PPI di sekitar lokasi untuk memantau kondisi WNI di 19 lokasi terdampak. Setidaknya, terdapat sekitar 6500 WNI yang tinggal di seluruh Turki. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar WNI tersebut berstatus pelajar dan mahasiswa. Lalu, sebagian lainnya merupakan WNI yang menikah dengan warga lokal dan pegawai perusahaan internasional.

Selain itu, hotline perlindungan WNI di +90 532 135 22 98 telah diaktifkan oleh KBRI.  ”KBRI juga membuka link khusus permintaan bantuan bagi seluruh WNI di sekitar lokasi yang terdampak gempa,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut dia, KBRI sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat. Khususnya, untuk WNI di Kahramanmaras yang harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah.

Baca Juga :  Merasakan Ketegangan di Jantung Syria

Jumlah korban meninggal maupun luka-luka sangat mungkin terus bertambah. Sebab, proses evakuasi masih berlangsung. Di Turki saja, ada lebih dari 2.834 gedung yang ambruk. Banyak di antaranya adalah gedung bertingkat yang jadi tempat permukiman penduduk.

Gempa terjadi pukul 04.17 waktu setempat ketika mayoritas penduduk masih tidur. Pusat gempa berada 23 meter dari Nurdagi, Gaziantep, Turki, dengan kedalaman 17,9 kilometer. Itu adalah gempa terkuat yang terjadi di wilayah tersebut dalam 100 tahun terakhir. Getarannya sampai terasa di Lebanon, Siprus, dan Mesir.

Gempa kedua dengan kekuatan 7,5 magnitudo terjadi pukul 13.30 waktu setempat. Berpusat di Elbistan, Kahramanmaras. Setidaknya, terjadi 100 gempa susulan dengan kekuatan yang jauh lebih kecil.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, ada 10 kota yang terdampak. Di antaranya Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir, dan Kilis. Pusat perbelanjaan di Diyarbakir juga ambruk. ’’Kami mengalami kejadian yang sangat mengerikan dan menakutkan. Terbangun di tengah malam dengan semua gedung terguncang adalah perasaan terburuk,’’ ujar Alaa Nafi, korban selamat di Idlib, Syria.

Pemerintah Turki mendeklarasikan alarm level 4. Artinya, mereka menyerukan permintaan bantuan internasional. Beberapa negara sudah menyatakan akan mengirimkan tim, bahkan sebelum Turki menyampaikan permintaan. Inggris bakal mengirim tim khusus penyelamatan dan pencarian korban yang berjumlah 76 orang. Beberapa peralatan dan anjing pelacak juga diikutkan.

Baca Juga :  Blunder Penjaga Gawang Juara Dunia Emery Bisa Sisihkan Emi

’’Di Syria, kelompok penyelamat White Helmets yang didanai Inggris sudah memobilisasi anggotanya untuk melakukan evakuasi,’’ ucap Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, seperti dikutip CNN.

Sementara itu, Pakistan mengirim dua pesawat C-130 ke Turki. Satu berisi bantuan kemanusiaan dan satu lagi berisi 36 personel untuk penyelamatan. Mereka akan bertolak paling lambat pagi ini. Tim tersebut juga berisi dokter dan paramedis.

Di sisi lain, Ceko mengirimkan 68 tim khusus penyelamatan. Israel juga mengirim bantuan ke Syria meskipun dua negara itu tidak memiliki hubungan diplomatik, bahkan kerap saling serang. Ke Turki, mereka mengirim dua tim penyelamat dan medis. Negara-negara Arab, AS, Rusia, dan Tiongkok mengucapkan dukacita untuk Turki dan Syria. Mereka juga menawarkan berbagai bantuan ke dua negara terdampak.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengaktifkan jaringan tim medis darurat di Turki dan Syria untuk membantu mereka yang terdampak. ’’Tim itu akan memberikan perawatan kesehatan bagi yang terluka dan paling rentan terkena dampak gempa,’’ jelas Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip The Guardian.

Komite Penyelamatan Internasional (IRC) menyerukan peningkatan pendanaan bantuan kemanusiaan di Syria. Mereka menyatakan, banyak penduduk di wilayah barat laut negara itu yang sudah mengungsi 20 kali sejak perang melanda. Perawatan medis di sana sudah melebihi kapasitas, bahkan jauh sebelum gempa melanda. Situasi di Syria saat ini benar-benar memprihatinkan. (mia/sha/c18/hud)

JAKARTA – Turki diporak-porandakan gempa bumi pada Senin (6/2), pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB). Gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 itu bahkan terasa sampai di Syria. Hingga Senin (6/2) malam, lebih dari 1.900 orang tewas. Perinciannya, 1.121 orang di Turki dan lebih dari 800 orang di Syria. Sementara itu, jumlah korban luka lebih dari tujuh ribu orang. Tiga WNI juga ikut menjadi korban.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal memastikan, tiga WNI dimaksud mengalami luka-luka. Saat ini, ketiganya sudah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat. ”Satu orang di Kahramanmaras dan dua orang Hatay,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (6/2).

KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah tersebut, Satgas Perlindungan WNI, dan PPI di sekitar lokasi untuk memantau kondisi WNI di 19 lokasi terdampak. Setidaknya, terdapat sekitar 6500 WNI yang tinggal di seluruh Turki. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar WNI tersebut berstatus pelajar dan mahasiswa. Lalu, sebagian lainnya merupakan WNI yang menikah dengan warga lokal dan pegawai perusahaan internasional.

Selain itu, hotline perlindungan WNI di +90 532 135 22 98 telah diaktifkan oleh KBRI.  ”KBRI juga membuka link khusus permintaan bantuan bagi seluruh WNI di sekitar lokasi yang terdampak gempa,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut dia, KBRI sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat. Khususnya, untuk WNI di Kahramanmaras yang harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah.

Baca Juga :  PeduliLindungi Tambah Fitur Vaksinasi di Luar Negeri, Bisa Diakses WNI dan WNA

Jumlah korban meninggal maupun luka-luka sangat mungkin terus bertambah. Sebab, proses evakuasi masih berlangsung. Di Turki saja, ada lebih dari 2.834 gedung yang ambruk. Banyak di antaranya adalah gedung bertingkat yang jadi tempat permukiman penduduk.

Gempa terjadi pukul 04.17 waktu setempat ketika mayoritas penduduk masih tidur. Pusat gempa berada 23 meter dari Nurdagi, Gaziantep, Turki, dengan kedalaman 17,9 kilometer. Itu adalah gempa terkuat yang terjadi di wilayah tersebut dalam 100 tahun terakhir. Getarannya sampai terasa di Lebanon, Siprus, dan Mesir.

Gempa kedua dengan kekuatan 7,5 magnitudo terjadi pukul 13.30 waktu setempat. Berpusat di Elbistan, Kahramanmaras. Setidaknya, terjadi 100 gempa susulan dengan kekuatan yang jauh lebih kecil.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, ada 10 kota yang terdampak. Di antaranya Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir, dan Kilis. Pusat perbelanjaan di Diyarbakir juga ambruk. ’’Kami mengalami kejadian yang sangat mengerikan dan menakutkan. Terbangun di tengah malam dengan semua gedung terguncang adalah perasaan terburuk,’’ ujar Alaa Nafi, korban selamat di Idlib, Syria.

Pemerintah Turki mendeklarasikan alarm level 4. Artinya, mereka menyerukan permintaan bantuan internasional. Beberapa negara sudah menyatakan akan mengirimkan tim, bahkan sebelum Turki menyampaikan permintaan. Inggris bakal mengirim tim khusus penyelamatan dan pencarian korban yang berjumlah 76 orang. Beberapa peralatan dan anjing pelacak juga diikutkan.

Baca Juga :  Kuching Operasikan Bus Gratis, Layani Rute Dalam Kota Hingga Tempat Wisata

’’Di Syria, kelompok penyelamat White Helmets yang didanai Inggris sudah memobilisasi anggotanya untuk melakukan evakuasi,’’ ucap Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, seperti dikutip CNN.

Sementara itu, Pakistan mengirim dua pesawat C-130 ke Turki. Satu berisi bantuan kemanusiaan dan satu lagi berisi 36 personel untuk penyelamatan. Mereka akan bertolak paling lambat pagi ini. Tim tersebut juga berisi dokter dan paramedis.

Di sisi lain, Ceko mengirimkan 68 tim khusus penyelamatan. Israel juga mengirim bantuan ke Syria meskipun dua negara itu tidak memiliki hubungan diplomatik, bahkan kerap saling serang. Ke Turki, mereka mengirim dua tim penyelamat dan medis. Negara-negara Arab, AS, Rusia, dan Tiongkok mengucapkan dukacita untuk Turki dan Syria. Mereka juga menawarkan berbagai bantuan ke dua negara terdampak.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengaktifkan jaringan tim medis darurat di Turki dan Syria untuk membantu mereka yang terdampak. ’’Tim itu akan memberikan perawatan kesehatan bagi yang terluka dan paling rentan terkena dampak gempa,’’ jelas Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip The Guardian.

Komite Penyelamatan Internasional (IRC) menyerukan peningkatan pendanaan bantuan kemanusiaan di Syria. Mereka menyatakan, banyak penduduk di wilayah barat laut negara itu yang sudah mengungsi 20 kali sejak perang melanda. Perawatan medis di sana sudah melebihi kapasitas, bahkan jauh sebelum gempa melanda. Situasi di Syria saat ini benar-benar memprihatinkan. (mia/sha/c18/hud)

Most Read

Artikel Terbaru

/