30.6 C
Pontianak
Friday, March 24, 2023

Permabudhi Gelar Pengobatan Gratis Korban Banjir

SINTANG – Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kalimantan Barat bersama Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) Kalbar menggelar bakti sosial penggobatan gratis dan pembagian sembako kepada korban banjir di Sintang dan sekitarnya sejak 8 November 2021. Baksos pengobatan gratis di Serantung Waterpark Sintang Kota, 13-14 November 2021, dibuka langsung Kadis Kesehatan Sintang dr Harysinto Linoh mewakili Plh Bupati Sintang Yosepha Hasnah. Mereka pun bakal membagikan sembako di Sekadau, Senin, 22 November 2021.

Harysinto menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap, pengobatan tersebut bisa mengatasi keluhan kesehatan warga akibat dampak banjir yang belum surut selama tiga pekan. “Kami berterimakasih atas kepedulian Permabudhi dan GPP Kalbar melakukan pengobatan gratis ini. Selama ini kami kekurangan obat-obatan untuk pengungsi korban banjir,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, banyak yang menawarkan tenaga medis untuk periksa kesehatan pengungsi, tapi tidak menyediakan obat-obatan. “Tenaga medis di Sintang tersedia, kami butuh obat untuk para pengungsi,” tambahnya.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Membangun Talenta dan Literasi Digital Sangat Diperlukan Memasuki Era Society 5.0

Ketua Permabudhi Kalbar, dr Ali Fuchih Siauw, M.Repro., Sp menyampaikan, sebanyak 70 personil tim medis dan panitia terjun langsung dalam kegiatan tersebut. “9 dokter, 18 perawat dan bidan, 27 apoteker, 2 analis, 10 mahasiswa Buddhis Untan, dan 4 sukarelawan. Target kami 2.000 pasien,” tuturnya.

Panitia juga mengadakan baksos pembagian sembako dan pakaian layak pakai, serta selimut yang diserahkan bertahap di daerah banjir. Menurutnya, kegiatan tersebut berjalan lancar berkat dukungan IDI Sintang, MABT Sintang, Tim Kesehatan Hati Nurani, Group Kami Peduli, serta majelis dan organisasi yang tergabung dengan Permabudhi seperti Mapanbumi, Magabudhi, MNSBDI, Gemabudhi, Paramita Foundation, dan KBMB Untan, serta para donatur yang dermawan.

“Terima kasih kepada Pemda yang menerima kami Baksos di Sintang, khususnya di Sungai Durian. Semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi para korban, Pemda Sintang, dan seluruh tim Baksos Hati Nurani Pontianak. Terima kasih seluruh donatur yang telah memberikan kepercayaan kepada PD Permabudhi Kalbar,” tuturnya.

Baca Juga :  Banjir Hanyutkan Jembatan, Aktivitas Sejumlah Desa di Manis Mata Terhenti

Hal sama dikatakan Ketua GPP Kalbar, Sabinus Matius Melano. “Kami datang menjawab panggilan hati, rasa solidaritas kemanusiaan, membantu dan memberi pelayanan pengobatan gratis bagi korban musibah banjir Sintang. GPP terpanggil mewujudnyatakan kepedulian pada sesama anak bangsa yang menderita, berkesusahan dan memerlukan pertolongan,” ujarnya.

Ia menambahkan, banjir tak terlepas dari perubahan iklim bumi, kerusakan hutan, dan sumberdaya alam akibat ekspoitasi manusia. Apapun penyebabnya, manusia yang paling bertanggungjawab atas musibah tersebut. “Kita berharap para pemimpin bangsa dan masyarakat, ke depan lebih baik lagi dan bijaksana memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam, sumber penghidupan dan kelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya. (ser)

SINTANG – Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kalimantan Barat bersama Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) Kalbar menggelar bakti sosial penggobatan gratis dan pembagian sembako kepada korban banjir di Sintang dan sekitarnya sejak 8 November 2021. Baksos pengobatan gratis di Serantung Waterpark Sintang Kota, 13-14 November 2021, dibuka langsung Kadis Kesehatan Sintang dr Harysinto Linoh mewakili Plh Bupati Sintang Yosepha Hasnah. Mereka pun bakal membagikan sembako di Sekadau, Senin, 22 November 2021.

Harysinto menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap, pengobatan tersebut bisa mengatasi keluhan kesehatan warga akibat dampak banjir yang belum surut selama tiga pekan. “Kami berterimakasih atas kepedulian Permabudhi dan GPP Kalbar melakukan pengobatan gratis ini. Selama ini kami kekurangan obat-obatan untuk pengungsi korban banjir,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, banyak yang menawarkan tenaga medis untuk periksa kesehatan pengungsi, tapi tidak menyediakan obat-obatan. “Tenaga medis di Sintang tersedia, kami butuh obat untuk para pengungsi,” tambahnya.

Baca Juga :  Subuh, Air Naik di Meliau

Ketua Permabudhi Kalbar, dr Ali Fuchih Siauw, M.Repro., Sp menyampaikan, sebanyak 70 personil tim medis dan panitia terjun langsung dalam kegiatan tersebut. “9 dokter, 18 perawat dan bidan, 27 apoteker, 2 analis, 10 mahasiswa Buddhis Untan, dan 4 sukarelawan. Target kami 2.000 pasien,” tuturnya.

Panitia juga mengadakan baksos pembagian sembako dan pakaian layak pakai, serta selimut yang diserahkan bertahap di daerah banjir. Menurutnya, kegiatan tersebut berjalan lancar berkat dukungan IDI Sintang, MABT Sintang, Tim Kesehatan Hati Nurani, Group Kami Peduli, serta majelis dan organisasi yang tergabung dengan Permabudhi seperti Mapanbumi, Magabudhi, MNSBDI, Gemabudhi, Paramita Foundation, dan KBMB Untan, serta para donatur yang dermawan.

“Terima kasih kepada Pemda yang menerima kami Baksos di Sintang, khususnya di Sungai Durian. Semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi para korban, Pemda Sintang, dan seluruh tim Baksos Hati Nurani Pontianak. Terima kasih seluruh donatur yang telah memberikan kepercayaan kepada PD Permabudhi Kalbar,” tuturnya.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Provinsi Kalbar Berikan Bantuan kepada Korban Musibah Angin Puting Beliung

Hal sama dikatakan Ketua GPP Kalbar, Sabinus Matius Melano. “Kami datang menjawab panggilan hati, rasa solidaritas kemanusiaan, membantu dan memberi pelayanan pengobatan gratis bagi korban musibah banjir Sintang. GPP terpanggil mewujudnyatakan kepedulian pada sesama anak bangsa yang menderita, berkesusahan dan memerlukan pertolongan,” ujarnya.

Ia menambahkan, banjir tak terlepas dari perubahan iklim bumi, kerusakan hutan, dan sumberdaya alam akibat ekspoitasi manusia. Apapun penyebabnya, manusia yang paling bertanggungjawab atas musibah tersebut. “Kita berharap para pemimpin bangsa dan masyarakat, ke depan lebih baik lagi dan bijaksana memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam, sumber penghidupan dan kelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya. (ser)

Most Read

Artikel Terbaru