25 C
Pontianak
Sunday, June 4, 2023

Penurunan Stunting Target di 2022 Pendataan Keluarga Dasar Intervensi Program

PONTIANAK-Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak di tahun ini telah menjalankan berbagai program. Beberapa diantaranya tentang Pendataan Keluarga, pembentukan Tim Pendamping Keluarga, Kampung Keluarga Berkualitas dan upaya penurunan angka stunting.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro menuturkan, tahun ini ada banyak program yang dijalankan dinasnya. “Baru-baru ini kami menyelesaikan Pendataan Keluarga,” ujarnya kepada Pontianak Post, Kamis (2/11).

Ia menjelaskan, pendataan keluarga sangat berguna dan bisa menjadi pegangan Pemerintah Kota Pontianak dalam lanjutan intervensi program. Sebab dalam pendataan keluarga sendiri, ada banyak itemnya. Selain pembangunan keluarga, dalam item tersebut juga menampilkan data-data buat penanganan program lain. Sehingga dalam data tersebut juga bisa digunakan buat intervensi program SOPD lainnya.

Pantauan Multi dikegiatan pendataan keluarga lalu, hasilnya sangat baik. Bahkan isian dari data-data yang sudah diambil rerata positif. Seperti pasangan keluarga tidak pernah cek cok. Tidak pisah ranjang. Hanya saja memang masih ada pekerjaan rumah Karena kekerasan dalam rumah tangga sedikit tinggi.

Baca Juga :  Perkuat Program Penurunan Angka Stunting

Begitu pula untuk bangunan rumah di Pontianak rerata sudah baik. Sama dengan penghasilan pasangan keluarga rerata miliki penghasilan setiap bulan. “Ini kabar yang mengembirakan,” katanya.

Untuk penanganan stunting di 2021, pandangan Multi, basisnya sudah cukup kuat. Sebagai modal dasar intervensi di 2022, baru ini telah dibentuk kader Tim Pendamping Keluarga. Nanti para Pendamping Keluarga ini akan melakukan intervensi kepada calon pengantin dan ibu hamil. “Mudah-mudahan dengan upaya ini ke depan stunting di Pontianak makin turun,” harapnya.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pontianak Ita Paramita mengatakan, meski di tengah pandemi covid 19, program tetap berjalan.

Paling terbaru adalah Pendataan Keluarga 2021. Untuk kegiatan ini, Kota Pontianak berhasil mendata keluarga produktif kurang lebih 140 ribu KK. Ada tiga indikator kegiatan pendataan ini. Pertama indikator kependudukan, indikator keluarga berencana dan indikator pembangunan keluarga.

Dari pendataan keluarga ini, kemudian ada tindak lanjut. Dimana hasil dari data tersebut akan digunakan sebagai dasar buat intervensi penanganan program. Sebab dalam pendataan ini ada banyak variabel. Artinya tidak sebatas penanganan keluarga saja.

Baca Juga :  Demokrat Akan Selalu Berkoalisi Dengan Rakyat

Selain pendataan keluarga, di tahun depan, pihaknya juga bakal menjalankan program nasional buat penanganan stunting. Sebagai tindak lanjut, sudah dibentuk tim pendamping keluarga sebanyak 507 tim. Satu tim ini terdiri dari kader PKK, kader KB dan tenaga kesehatan.  “Nanti satu tim akan mendampingi 150 sampai 300 KK. Saat ini kami masih dalam tahap sosialisasi,” ungkapnya.

Selain dua program ini, pendampingan Kampung KB yang saat ini disebut Kampung Keluarga Berkualitas, juga masih intens dilakukan di enam kecamatan.

Menurutnya, dampak positif dari berdirinya Kampung Keluarga Berkualitas sangat dirasa warga. Seperti Kampung KB (Keluarga Berkualitas) yang berada di Kecamatan Pontianak Tenggara. Sebelum tersemat, akses jalan dan kebutuhan dasar sangat sulit. Namun kini, perlahan kebutuhan dasar masyarakat setempat mulai dirasa. Sama juga dengan program kependudukan dan keluarga berencana. Secara perlahan masyarakat disana sudah memahami pentingnya perencanaan keluarga. (iza)

PONTIANAK-Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak di tahun ini telah menjalankan berbagai program. Beberapa diantaranya tentang Pendataan Keluarga, pembentukan Tim Pendamping Keluarga, Kampung Keluarga Berkualitas dan upaya penurunan angka stunting.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro menuturkan, tahun ini ada banyak program yang dijalankan dinasnya. “Baru-baru ini kami menyelesaikan Pendataan Keluarga,” ujarnya kepada Pontianak Post, Kamis (2/11).

Ia menjelaskan, pendataan keluarga sangat berguna dan bisa menjadi pegangan Pemerintah Kota Pontianak dalam lanjutan intervensi program. Sebab dalam pendataan keluarga sendiri, ada banyak itemnya. Selain pembangunan keluarga, dalam item tersebut juga menampilkan data-data buat penanganan program lain. Sehingga dalam data tersebut juga bisa digunakan buat intervensi program SOPD lainnya.

Pantauan Multi dikegiatan pendataan keluarga lalu, hasilnya sangat baik. Bahkan isian dari data-data yang sudah diambil rerata positif. Seperti pasangan keluarga tidak pernah cek cok. Tidak pisah ranjang. Hanya saja memang masih ada pekerjaan rumah Karena kekerasan dalam rumah tangga sedikit tinggi.

Baca Juga :  Terkait Stunting, Menko Muhadjir Puji Program Muda Mahendrawan

Begitu pula untuk bangunan rumah di Pontianak rerata sudah baik. Sama dengan penghasilan pasangan keluarga rerata miliki penghasilan setiap bulan. “Ini kabar yang mengembirakan,” katanya.

Untuk penanganan stunting di 2021, pandangan Multi, basisnya sudah cukup kuat. Sebagai modal dasar intervensi di 2022, baru ini telah dibentuk kader Tim Pendamping Keluarga. Nanti para Pendamping Keluarga ini akan melakukan intervensi kepada calon pengantin dan ibu hamil. “Mudah-mudahan dengan upaya ini ke depan stunting di Pontianak makin turun,” harapnya.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pontianak Ita Paramita mengatakan, meski di tengah pandemi covid 19, program tetap berjalan.

Paling terbaru adalah Pendataan Keluarga 2021. Untuk kegiatan ini, Kota Pontianak berhasil mendata keluarga produktif kurang lebih 140 ribu KK. Ada tiga indikator kegiatan pendataan ini. Pertama indikator kependudukan, indikator keluarga berencana dan indikator pembangunan keluarga.

Dari pendataan keluarga ini, kemudian ada tindak lanjut. Dimana hasil dari data tersebut akan digunakan sebagai dasar buat intervensi penanganan program. Sebab dalam pendataan ini ada banyak variabel. Artinya tidak sebatas penanganan keluarga saja.

Baca Juga :  Xing Fu Berbagi Kasih untuk Pasien Tak Mampu

Selain pendataan keluarga, di tahun depan, pihaknya juga bakal menjalankan program nasional buat penanganan stunting. Sebagai tindak lanjut, sudah dibentuk tim pendamping keluarga sebanyak 507 tim. Satu tim ini terdiri dari kader PKK, kader KB dan tenaga kesehatan.  “Nanti satu tim akan mendampingi 150 sampai 300 KK. Saat ini kami masih dalam tahap sosialisasi,” ungkapnya.

Selain dua program ini, pendampingan Kampung KB yang saat ini disebut Kampung Keluarga Berkualitas, juga masih intens dilakukan di enam kecamatan.

Menurutnya, dampak positif dari berdirinya Kampung Keluarga Berkualitas sangat dirasa warga. Seperti Kampung KB (Keluarga Berkualitas) yang berada di Kecamatan Pontianak Tenggara. Sebelum tersemat, akses jalan dan kebutuhan dasar sangat sulit. Namun kini, perlahan kebutuhan dasar masyarakat setempat mulai dirasa. Sama juga dengan program kependudukan dan keluarga berencana. Secara perlahan masyarakat disana sudah memahami pentingnya perencanaan keluarga. (iza)

Most Read

Artikel Terbaru